Kalau bulan bisa ngomong
Aku menengadahkan kepalaku. seketika aku berdiam diri cukup lama di tepian jalan malam ini.
Indah... seperti biasa. pesona hiasan langit malam itu masih saja selalu bisa menyihirku. dengan ribuan kemerlip cahaya yang bersinar bak lampu hias yang sering aku lihat, serta benderangnya pantulan cahaya yang dihasilkan oleh bulan dengan tampilan yang sempurna, aku hanya bisa mengucap kalimat takjub. Subhanallah... betapa maha sempurnanya ciptaanMu ini.
Beruntung aku masih bisa melihat keajaiban malam yang pastinya tidak selalu bisa aku saksikan di setiap 360 hari dalam tiap tahunnya ini. cuaca yang selalu saja silih berganti tanpa bisa di prediksi dengan 100% keakuratannya itu menjadikan sebab mengapa aku begitu menikmati malam ini. malam kemarin, serta malam-malam sebelumnya saat aku dibuat terpana oleh hal yang sama. belum lagi posisi stategis yang membuatku menjadi lebih leluasa untuk melihat tampilan keindahan yang sempurna itu benar-benar bisa mempengaruhi otakku untuk memberikan reaksi cepat dalam memberhentikan jejak langkah kakiku.
Tidak banyak orang yang biasanya menyadari hal ini. apalagi untuk orang-orang yang tinggal di lingkungan industrialisasi tinggi maupun kota-kota besar lainnya. gemerlapnya lampu kota serta beberapa sumber cahaya lain menyebabkan polusi cahaya terjadi di area tersebut. dampak dari hal ini tentu saja sudah sangat pasti, orang-orang yang berada di lingkungan tersebut akan sulit untuk melihat sumber cahaya alami yang berada di atas langit mereka.
Masih di tempat yang sama. namun kini aku mulai melangkahkan kakiku dengan ayunan kecil untuk menuju ke stasiun kereta. rasanya aku masih ingin berlama-lama saja di tempat itu. meski hanya sendiri, aku benar-benar menikmati hiasan langit malam ini.
seketika aku bergumam dalam hati. aku mengajak naluriku serta nalarku berbicara satu sama lain.
bulan yang kulihat malam ini masih lah bulan yang sama, bintang-bintang yang menghiasi langit malam ini juga pastilah bintang yang sama. tapi apakah mereka selalu dalam wujud fisik yang sama?
dari sepengetahuan dangkalku tentang bentuk bulan, ia adalah salah satu benda langit yang permukaannya banyak dipenuhi oleh kawah-kawah hasil dari hantaman komet dan asteroit. sebuah benda langit yang juga tidak terdapat udara ataupun air didalamnya. tapi mengapa ia bisa terlihat begitu indah? meski ia hanya sebagai penghuni tunggal paling besar di antara benda-benda langit lainnya jika di lihat dari bumi. meski ia juga tidak memiliki sumber cahayanya sendiri. tapi penampakannya selalu saja menonjol dan menjadi perhatian paling utama.
mungkin contoh paling mudahnya seperti ini, orang-orang pasti akan lebih banyak mengatakan "Bulannya indah ya malam ini?"
hanya bulan yang disebut. bukan yang lainnya. bintang, awan, atau bahkan keseluruhan langitnya. padahal menurutku eksistensi bintang dan benda-benda langit yang juga hadir sebagai penghias langit malam itu ikut menjadi andil dari nilai plus sebuah keindahan.
Sesekali aku menatap ke bawah. sungguh betapa luar biasanya pantulan cahaya yang telah Allah kreasikan sedemikian rupa itu sehingga mampu memberikan bantuan penglihatan secara alami untukku. Ia menggantikan matahari dengan bulan dan juga ribuan bintang-bintangNya, merubah siang menjadi malam agar tersedianya waktu pembeda untuk beraktivitas dan juga istirahat. dan di sela-sela semua waktu itu, selalu ada jeda untuk bersyukur bagi orang-orang yang memahami. Subhanallah...
Pancaran sinar bulan dan juga hiasan indah langit malam yang kulihat kali ini adalah sebuah anugrah yang tidak terkira. dengan segala kondisiku yang sangat jauh dari tanah kelahiran ini, aku bertanya di dalam hati. apakah orang lain di sana juga melihat bulan yang sama sepertiku malam ini?
mungkin iya, mungkin juga tidak. perbedaan waktu yang terjadi di antara benua tempat kita berada tentu saja menjadi pembeda yang sangat mutlak. ada beberapa diantara mereka yang saat ini mungkin tengah menikmati fajar, merasakan panasnya matahari, menyaksikan sunset, atau bahkan sedang bergelut melawan hawa dingin yang luar biasa.
inilah salah satu kuasaNya yang tidak terhingga. meski diantara semua makhluk di bumi ini mengalami perputaran waktu yang berbeda, Allah tetap memberikan bulan yang sama untuk kita. bulan yang satu, bulan yang akan selalu sama saat kita melihatnya.
dari sini, maupun dari tempatmu berada :)
Indah... seperti biasa. pesona hiasan langit malam itu masih saja selalu bisa menyihirku. dengan ribuan kemerlip cahaya yang bersinar bak lampu hias yang sering aku lihat, serta benderangnya pantulan cahaya yang dihasilkan oleh bulan dengan tampilan yang sempurna, aku hanya bisa mengucap kalimat takjub. Subhanallah... betapa maha sempurnanya ciptaanMu ini.
Beruntung aku masih bisa melihat keajaiban malam yang pastinya tidak selalu bisa aku saksikan di setiap 360 hari dalam tiap tahunnya ini. cuaca yang selalu saja silih berganti tanpa bisa di prediksi dengan 100% keakuratannya itu menjadikan sebab mengapa aku begitu menikmati malam ini. malam kemarin, serta malam-malam sebelumnya saat aku dibuat terpana oleh hal yang sama. belum lagi posisi stategis yang membuatku menjadi lebih leluasa untuk melihat tampilan keindahan yang sempurna itu benar-benar bisa mempengaruhi otakku untuk memberikan reaksi cepat dalam memberhentikan jejak langkah kakiku.
Tidak banyak orang yang biasanya menyadari hal ini. apalagi untuk orang-orang yang tinggal di lingkungan industrialisasi tinggi maupun kota-kota besar lainnya. gemerlapnya lampu kota serta beberapa sumber cahaya lain menyebabkan polusi cahaya terjadi di area tersebut. dampak dari hal ini tentu saja sudah sangat pasti, orang-orang yang berada di lingkungan tersebut akan sulit untuk melihat sumber cahaya alami yang berada di atas langit mereka.
Masih di tempat yang sama. namun kini aku mulai melangkahkan kakiku dengan ayunan kecil untuk menuju ke stasiun kereta. rasanya aku masih ingin berlama-lama saja di tempat itu. meski hanya sendiri, aku benar-benar menikmati hiasan langit malam ini.
seketika aku bergumam dalam hati. aku mengajak naluriku serta nalarku berbicara satu sama lain.
bulan yang kulihat malam ini masih lah bulan yang sama, bintang-bintang yang menghiasi langit malam ini juga pastilah bintang yang sama. tapi apakah mereka selalu dalam wujud fisik yang sama?
dari sepengetahuan dangkalku tentang bentuk bulan, ia adalah salah satu benda langit yang permukaannya banyak dipenuhi oleh kawah-kawah hasil dari hantaman komet dan asteroit. sebuah benda langit yang juga tidak terdapat udara ataupun air didalamnya. tapi mengapa ia bisa terlihat begitu indah? meski ia hanya sebagai penghuni tunggal paling besar di antara benda-benda langit lainnya jika di lihat dari bumi. meski ia juga tidak memiliki sumber cahayanya sendiri. tapi penampakannya selalu saja menonjol dan menjadi perhatian paling utama.
mungkin contoh paling mudahnya seperti ini, orang-orang pasti akan lebih banyak mengatakan "Bulannya indah ya malam ini?"
hanya bulan yang disebut. bukan yang lainnya. bintang, awan, atau bahkan keseluruhan langitnya. padahal menurutku eksistensi bintang dan benda-benda langit yang juga hadir sebagai penghias langit malam itu ikut menjadi andil dari nilai plus sebuah keindahan.
Sesekali aku menatap ke bawah. sungguh betapa luar biasanya pantulan cahaya yang telah Allah kreasikan sedemikian rupa itu sehingga mampu memberikan bantuan penglihatan secara alami untukku. Ia menggantikan matahari dengan bulan dan juga ribuan bintang-bintangNya, merubah siang menjadi malam agar tersedianya waktu pembeda untuk beraktivitas dan juga istirahat. dan di sela-sela semua waktu itu, selalu ada jeda untuk bersyukur bagi orang-orang yang memahami. Subhanallah...
Pancaran sinar bulan dan juga hiasan indah langit malam yang kulihat kali ini adalah sebuah anugrah yang tidak terkira. dengan segala kondisiku yang sangat jauh dari tanah kelahiran ini, aku bertanya di dalam hati. apakah orang lain di sana juga melihat bulan yang sama sepertiku malam ini?
mungkin iya, mungkin juga tidak. perbedaan waktu yang terjadi di antara benua tempat kita berada tentu saja menjadi pembeda yang sangat mutlak. ada beberapa diantara mereka yang saat ini mungkin tengah menikmati fajar, merasakan panasnya matahari, menyaksikan sunset, atau bahkan sedang bergelut melawan hawa dingin yang luar biasa.
inilah salah satu kuasaNya yang tidak terhingga. meski diantara semua makhluk di bumi ini mengalami perputaran waktu yang berbeda, Allah tetap memberikan bulan yang sama untuk kita. bulan yang satu, bulan yang akan selalu sama saat kita melihatnya.
dari sini, maupun dari tempatmu berada :)
Comments
Post a Comment