Goedemorgen :)

Goedemorgen...
Hampir disetiap pagi saat aku membuka tirai putih yang ada di bagian jendela kamarku, mataku selalu mengarah pada sebuah rumah yang ada di bagian belakang. sangat jelas terlihat dari arah balkon kamar yang menghadap kebelakang. sejurus mata memandang, aku memang hanya bisa melihat bangunan tua khas perumahan Belanda sejak pertama kali aku menempati rumah ini. setidaknya untuk 1 tahun dalam masa homestay ku, aku akan selalu mendapati pemandangan yang sama.
pancaran sinar matahari pagi yang mulai jarang terlihat dibeberapa waktu ini semakin membuat kesan gelap dan bermalas-malasan untuk bangun semakin menjadi. belum lagi ditambah hawa hangat yang ditimbulkan oleh heater di bagian dalam kamarku. rasanya sangat enggan untuk menggerakkan tubuh ini, bahkan untuk menyibakkan tirai putih di bagian jendela kamarku itu.

Pepohonan kering yang sudah kehilangan daunnya itupun hanya bergoyang pelahan karena tertiup angin musim dingin. entah berapa derajat lagi hari ini. biasanya aku hanya akan melihat dikisaran 2-5'C. tentu saja ini bukan angka yang biasa aku lihat saat aku masih berada di Indonesia. tapi tetap saja, salju itu belum kunjung datang. jauh-jauh aku datang ke Eropa dengan salah satu alasan agar bisa melihat salju dan merasakan dinginnya langsung. entah seperti apa rasanya. sangat ingin aku ceritakan jika aku sudah memegangnya nanti. kata sebagian orang disini tahun ini merupakan tahun terpanas semenjak 20 tahun terakhir. ah.. global warming sepertinya sudah tidak bisa dielakkan lagi. hampir disemua penjuru dunia sepertinya ramalan cuaca bergeser dari perkiraan sedikit demi sedikit. negara yang dulunya tidak pernah bersalju, sekarang tiba-tiba saja menjadi bersalju. sebut saja Vietnam dan juga Mesir. mungkin sebagian dari mereka merasa senang karena tidak pernah melihat salju sebelumnya, tapi dampak yang terjadi dari itu semua juga tidak sedikit. apa jadinya jika sesuatu datang diluar perkiraan kita? itu semua akan kembali lagi dengan kesiapan untuk menerimanya. semoga saja kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Amiiin.

Aku kembali melirik ke arah jendela.
awan gelap itu masih saja menutupi sinar matahari pagi yang harusnya bisa memancarkan cahaya hangat ke belahan bumi dingin ini. lampu di kamarku juga masih kubiarkan menyala, padahal ini sudah jam 09.00 pagi. aku masih memerlukan bantuan cahaya untuk berkatifitas di sini.
aku berjalan mengarah ke jendela. aku hanya ingin melihat keadaan diluar, dan juga keadaan di rumah bagian belakang tempat tinggalku.
setiap hari.. hampir setiap hari aku kembali mendapati pemandangan yang sama. bukan hanya tentang bangunan tua yang aku ceritakan tadi, tapi juga tentang 2 sosok manusia renta yang selalu duduk di meja bundarnya. sepertinya mereka adalah sepasang suami istri. dengan sajian 1 buah gelas yang ada di hadapannya, tepat di hadapan sang pria yang bisa ku sebut "kakek-kakek" itu, serta sebuah buku yang ada di tangannya. disamping mejanya ada sebuah rak buku yang cukup besar. entah apa yang dia baca. aku selalu mendapatinya dengan posisi yang hampir selalu sama disetiap pagi. pernah sekali waktu aku kedapatan sedang mengamati mereka dari arah jendela kamarku ini. mereka melihatku. aku melempar senyum kepada mereka sebagai tanda sapaanku. dan merekapun akhirnya melakukan hal yang sama dengan membalas senyumku.
Hah.... kehidupan orang-orang tua.
aku jadi berfikir, apakah saat tua nanti aku juga akan melakukan hal yang sama? duduk bersama dengan imamku sambil menikmati pagi bersama-sama? dengan bentuk serupa, pada sebuah meja bundar ditemani dengan buku-buku bacaan dan secangkir minuman hangat diantara kami. sementara aku hanya akan sibuk menuliskan semua cerita-cerita yang kami lalui setelah semuanya beres aku kerjakan.
sudahlah, biarkan saja semua kembali menjadi rahasia Allah. :)

Aku sangat bersyukur dengan kesempatan yang aku miliki saat ini. hidup di negara asing dengan semua hal yang berbeda membuatku belajar banyak hal. aku juga sangat bersyukur berada di sini saat ini bukan sebagai student seperti mereka-mereka yang kebanyakan adalah mahasiswa yang tengah mengambil gelar Master, Phd, ataupun Sarjananya. meskipun sebenarnya aku juga sekolah di sini, tapi aku bisa merasakan sisi lain dari kehidupan orang-orang Eropa kebanyakan dengan tinggal langsung bersama mereka.
keuntungan tersendiri juga kembali aku dapatkan saat aku ternyata tinggal bersama keluarga Turkey. at least, aku tau 2 kebudayaan yang berbeda di sini. bagaimana gaya hidup orang Turkey dalam lingkungan Belanda. bagaimana cara mereka berkomunikasi antara satu sama lain, bagaimana mereka mendidik anak-anaknya, bagaimana mereka memanage kehidupan dalam keluarganya, serta bagaimana aku mengkondisikan diriku sendiri dengan 3 bahasa berbeda yang sering aku dengar setiap harinya. English, Dutch, dan Turkish.
Subhanallah... "maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"

Tidak terasa sepertinya waktu berjalan dengan cepat. bagi orang-orang yang menikmatinya hal tersebut memang sering terjadi. tinggal hitungan bulan lagi, aku harus kembali ke tanah airku. kembali menyelesaikan kewajibanku yang masih belum aku selesaikan.
Sepertinya semua akan kembali menjadi asing saat aku pulang nanti. tidak ada lagi tirai putih yang akan selalu aku buka setiap pagi, tidak ada lagi pemandangan sepasang suami istri yang selalu aku lihat dari arah jendela kamarku, serta tidak ada lagi sapaan hangat yang akan selalu aku dengar dari penghuni rumah besar ini.
"Goedemorgen Nia" :)
Hey there :)

Comments

Popular posts from this blog

AU PAIR

Words of affirmation

Turkey, dan Yang Perlu Kamu Tahu !