Awkward

Bismillahirrahmanirrahim...
memang hanya dengan menyebut nama Allah hati akan menjadi lebih tenang untuk memulai segala sesuatu, terlepas dari semua jenis keraguan apapun yang melatarbelakanginya.
ragu? iya... aku mungkin memang tengah berada pada tahap itu. ragu pada berbagai pilihan yang mau tidak mau, suka tidak suka harus diputuskan.
Astaghfirullah, setan itu memang ada dimana-mana. memancingku dan terus menyemangatiku dengan segala macam caranya agar aku bisa berada pada tahap ini.

"kenapa udah beberapa hari ini ga nulis?"
Aku mengelak sekenanya. berbagai alasan yang aku keluarkan pun sengaja aku buat agar aku tidak terlihat "mati" dari tulisan-tulisanku ini. bukan karena kekurangan ide, bukan. tapi memang karena ada beberapa hal yang tidak bisa aku sampaikan.
kata orang, cara agar bisa menjadi penulis adalah menulis. jika dilihat dari tahap itu, bisa saja aku adalah calon penulis yang sudah lebih dulu gagal karena berhenti dibeberapa tahap prosesku dalam belajar.
tapi jika balik lagi ke kondisi dimana semua pemikiran itu rasanya ingin tumpah yang lebih dari hanya sekedar "curhat" kepada Allah, maka menulis adalah salah satu jalan keluarnya.
meski tidak beralur, meski tidak tau kemana arah tulisan ini, meski entah apa yang dibicarakan dari hasil akhirnya, setidaknya orang yang membacanya pasti akan tau bagaimana kondisi si penulis.
Haaaaah.... maafkan aku. aku membodohi diriku sendiri. aku membiarkan semuanya berjalan seperti tak beralur akhir-akhir ini. aku memang belum bisa profisional. harusnya memang tidak ada kata lelah untuk belajar.
kalau dihitung-hitung, memang sudah 9 hari yang lalu rasanya aku tidak menulis di blog ini. dan aku tau itu bukanlah waktu yang sebentar bagi seseorang yang masih perlu banyak pembenahan seperti ini.

Mas nya Dila pernah mengirimkan sebuah tulisan kepadaku. singkat, namun tepat sasaran.
"menulis adalah tentang sebuah keberanian".
seketika aku langsung merasa cemen untuk menggerakkan jari-jemariku di atas laptop ini. dan terkadang aku juga merasa malu saat membaca kembali hasil akhirnya.
di sini aku sadar akan kelemahanku sebagai seorang pemula. makanya, aku masih sangat ingin untuk terus bisa belajar dan belajar lebih banyak lagi.
jika boleh jujur, aku tau bahwa rasa raguku ini lama-kelamaan akan menjatuhkanku lalu pergi meninggalkanku secara perlahan dari mimpi-mimpi yang telah aku susun sedemikian rupa. lalu yang bisa aku lakukan selanjutnya? sekali lagi aku memang harus banyak belajar.

Maaf... seperti yang telah aku katakan tadi, tulisanku memang tidak beralur. sama halnya dengan pola pikirku kali ini yang entah beralur kemana.
Aaah.. setan itu terlalu jahat ya Allah. mereka selalu saja menggodaku. menerobos masuk ke alam pikiran yang membuat semuanya menjadi tidak terorganisir dengan baik. jahatnya mereka selalu saja menemui celah-celah yang tepat untuk bisa membuyarkan semua fokusku. Astaghfirullah...

*maka memang hanya Engkau ya Allah sebaik-baik pelindungku di muka bumi ini.


Comments

Popular posts from this blog

AU PAIR

Words of affirmation

Turkey, dan Yang Perlu Kamu Tahu !