Posts

Showing posts from January, 2014

Ini hanya tentang "effect"

Sekarang aku mengerti. ini bukan tentang seberapa banyak "jempol" yang melayang pada sebuah status ataupun foto yang biasa di upload di jejaring sosial, atau juga bukan seberapa banyak komentar bernada "wah" yang menghiasi dihalaman bawah postingan. ini adalah tentang "effect". Pernah aku singgung sebelumnya di postinganku beberapa waktu lalu yang menyebutkan tentang bagaimana proses komunikasi itu bisa berjalan dengan baik. Ya, ada kata effect di bagian akhir yang merupakan hasil dari suatu peristiwa. sejalan dengan hal itu, kali ini aku ingin sedikit bercerita tentang pengalamanku dalam "berkomunikasi". sengaja aku beri tanda petik karena proses komunikasiku ini terjadi dengan beberapa orang yang bahkan belum pernah aku temui sebelumnya. majunya sistem pertelekomunikasian saat ini memang tidak bisa dipungkiri dapat memberi dampak yang secara sadar ataupun tidak telah memudahkan kita dalam menjalin hubungan silaturrahim untuk saling mengena...

Titik fokus

Seperti apa yang sangat aku yakini bahwa proses menimba ilmu itu tidak hanya bisa didapat dari bangku-bangku sekolah ataupun lembaga-lembaga pendidikan kebanyakan, aku semakin sadar dan sedikit banyak mengerti apa itu hakikat dari kesempatan yang kita miliki saat ini. detik yang terus berlalu menjadi menit, berganti jam, hari, minggu dan bahkan berubah menjadi tahun adalah tolak ukur dari bagaimana kita bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan mengorganisirnya sehingga menjadi lebih tertata dan bermanfaat. kita sebagai insan yang terkadang lupa waktu jika tengah berada pada kondisi bahagia biasanya cenderung lebih merasa bahwa waktu berjalan begitu cepat. berbeda halnya dengan orang-orang yang tengah berada pada kondisi sebaliknya. biasanya hanya akan ada keluhan yang mengambarkan bahwa mereka bosan berada pada ranah itu. tapi memang seperti itulah konsep sebab akibat yang terjadi. hingga pada pernyataan yang paling sering kita dengar "kapan semuanya akan berakhir?" menja...

Awkward

Bismillahirrahmanirrahim... memang hanya dengan menyebut nama Allah hati akan menjadi lebih tenang untuk memulai segala sesuatu, terlepas dari semua jenis keraguan apapun yang melatarbelakanginya. ragu? iya... aku mungkin memang tengah berada pada tahap itu. ragu pada berbagai pilihan yang mau tidak mau, suka tidak suka harus diputuskan. Astaghfirullah, setan itu memang ada dimana-mana. memancingku dan terus menyemangatiku dengan segala macam caranya agar aku bisa berada pada tahap ini. " kenapa udah beberapa hari ini ga nulis? " Aku mengelak sekenanya. berbagai alasan yang aku keluarkan pun sengaja aku buat agar aku tidak terlihat "mati" dari tulisan-tulisanku ini. bukan karena kekurangan ide, bukan. tapi memang karena ada beberapa hal yang tidak bisa aku sampaikan. kata orang, cara agar bisa menjadi penulis adalah menulis. jika dilihat dari tahap itu, bisa saja aku adalah calon penulis yang sudah lebih dulu gagal karena berhenti dibeberapa tahap prosesku d...

Thanksgiving ^^

"It was my great day ever... Although I separated from my family, I still found many people who really love me" :) Tulisan kali ini sengaja aku buat bukan dihari spesialku kemarin, yaitu hari dimana bertambahnya usia dan berkurangnya jatah hidupku 1 tahun di dunia ini. maha besar Allah yang telah mengamanahi aku untuk masih bisa menghirup udara segar di usia baruku. tahap baru dalam menapaki hidup yang harus lebih baik dari sebelumnya, harus lebih mengenal mana tujuan hidup, harus lebih "wah" dari tahun-tahun sebelumnya, dan harus lebih bisa memberikan manfaat untuk orang lain yang lebih banyak lagi. untain do'a yang aku ceritakan dan aku minta kepada Allah juga semakin khusyu aku lakukan. berharap apa yang menjadi harapan dan keinginanku bisa diijabah oleh Allah. puluhan do'a dari orang-orang yang menyayangiku juga aku amini dengan takdzim. mungkin jika bukan dari mulutku, semua harapan baik yang disampaikan oleh orang lain yang meminta kepada Mu juga...

Edisi rindu

Bisa membantuku? Semenjak masuk ke dunia perkuliahan, bisa dibilang aku mengidap sebuah kebiasaan yang merubah alur istirahatku. meski belum terbilang ekstrim, tapi hal ini akan menjadi tidak baik bila dibiarkan terus menerus. bukan hanya satu dua orang yang menegurku. mereka adalah orang-orang yang masih perduli terhadapku meski kadang tanpa aku sadari atau terlanjur aku hiraukan begitu saja. " tidurlah.. ini sudah larut malam " Aku bukannya tidak menghargai akan nasihat-nasihat yang diberikan. tapi harus aku akui, ide-ide itu selalu datang di pertengahan malam. pikiran-pikiran itu selalu bergentayangan. entah mengapa ia selalu saja hadir disaat aku hendak menutup mata. saat aku telah bersiap-siap untuk berjuang mengistirahatkan seluruh anggota tubuhku. rasanya ada saja yang ingin aku ceritakan. sebagai manusia biasa, ada kalanya aku berada pada titik terlemah. tapi aku masih mencoba untuk kuat. aku masih punya Allah yang siap menampung segala keluh kesahku dimanapun ...

Hanya sebuah refleksi dangkal

Masih terlalu dini rasanya untuk bercerita banyak hal atau mengomentari berbagai permasalahan yang secara silih berganti datang dan memaksa otak kita untuk berfikir. aku bukan komentator ataupun kritikus-kritus seperti kebanyakan yang hanya mampu berkoar-koar dan akhirnya kandas pada sebuah realita yang ternyata tidak sama dengan apa yang pernah diucapkan. memang bicara saja itu gampang, tapi esensi dari apa yang kita bicarakan ataupun pembuktian dari hasil yang keluar dari mulut kita ini memerlukan pertanggung jawaban yang tidak mudah. banyak contoh disekitar kita yang sebenarnya tanpa kita sadari telah menggambarkan bahwa tingkat ketidak hati-hatian dalam berbicara mampu menyebabkan suatu hal berubah lalu menimbulkan dampak yang tidak baik. apa yang menjadi ucapan kita secara langsung ataupun tidak pasti akan dinilai oleh lawan bicara kita. boleh jadi saat itu kita tengah mendapati lawan bicara yang sepaham dengan apa yang kita ucapkan, sehingga apa yang menjadi topik perbincanga...

Minoritas, seharusnya?

Bagaimana rasanya jadi minoritas? Sebuah pertanyaan yang sudah pasti hanya bisa di jawab ketika kita telah berada dalam lingkup tersebut. Lingkungan yang asing, orang-orang asing, pergaulan asing, serta berbagai bentuk peraturan yang berbeda sehingga ikut menjadikannya asing. Ada tantangan tersendiri bagi mereka-mereka yang termasuk kedalam golongan minoritas ini. bagaimana mereka me manage kehidupan mereka dalam ruang lingkup yang sebenarnya hal itu bukanlah jati diri mereka sesungguhnya. sebagai subjek yang berada di lingkup ini, mereka sangat dituntut untuk bisa menyeimbangkan semuanya agar apa yang menjadi peraturan dan batas keyakinan bisa berjalan beriringan. namun kondisinya jika itu sudah menyangkut keyakinan, manakah yang harus didahulukan? Aku menjadi bagian itu. meski penduduk muslim yang ada di negara Belanda saat ini jumlahnya semakin bertambah, tidak bisa dipungkiri bahwa feel like a minority di negara ini masih bisa aku rasakan. tidak adanya hari libur atau tangg...

Belajar menulis

Aku baru saja membaca sebuah tulisan di salah satu blog milik temanku. tulisannya sangat menarik. gaya penyampainnya juga sangat mudah di cerna dan ringan. terus terang, aku menjadi salah satu orang yang pada akhirnya menyukai setiap tulisan yang ia posting di blog pribadinya tersebut. Tulisan tentang traveling? bukan.. kali ini bukan tentang itu. melalui tulisannya, ia hanya bercerita tentang kehidupan sehari-harinya yang kemudian ia kemas sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah tulisan yang enak untuk di baca. beberapa postingannya juga selalu memberikan motivasi-motivasi segar tentang bagaimana kita seharusnya bertindak dalam menjalani hidup. Keren.. aku selalu kagum dengan mereka-mereka yang memiliki kelebihan dalam hal tulis menulis. seolah-olah mereka bisa dengan mudah merubah semua bentuk imajinasi yang datang ke otak mereka melalui alur pikir lalu kemudian menuangkannya kedalam sebuah tulisan. ada yang mengatakan bahwa karakter tulisan dari seseorang bisa dilihat dari apa ...

Mukena

Tiba-tiba aku takut untuk berada di luar rumah. hari ini anginnya kencang, tidak seperti biasa. hujan yang turun juga menjadi pelengkap yang membuat aku semakin takut. bahkan hanya untuk melihatnya pun aku merasa takut. bukan pengecut... bukan. semoga aku bukan orang yang seperti itu. tapi jika hubungannya dengan segala sesuatu diluar kendaliku, aku bisa apa? aku masih berjarak begitu jauh dengan keluargaku. sangat jauh bahkan. jutaan kilometer yang menjadi penghalang ini terkadang mampu membuatku meronta untuk segera pulang. meski bukan sebesar rumah tempat tinggalku saat ini, kehangatan yang dibalut atas dasar ikatan darah membuatku bisa menghalau dari semua ketakutan yang aku rasakan. aku memang hanya bisa menulis. dan orang yang kusebut mama itu juga pasti tidak akan membaca tulisanku di sini. harus ku akui, beliau termasuk orang yang gaptek. tapi itulah mamaku. hanya melalui isyarat batin yang aku sampaikan lewat do'a di sepanjang akhir sujudku, aku bercerita. tentang k...

Goedemorgen :)

Image
Goedemorgen... Hampir disetiap pagi saat aku membuka tirai putih yang ada di bagian jendela kamarku, mataku selalu mengarah pada sebuah rumah yang ada di bagian belakang. sangat jelas terlihat dari arah balkon kamar yang menghadap kebelakang. sejurus mata memandang, aku memang hanya bisa melihat bangunan tua khas perumahan Belanda sejak pertama kali aku menempati rumah ini. setidaknya untuk 1 tahun dalam masa homestay ku, aku akan selalu mendapati pemandangan yang sama. pancaran sinar matahari pagi yang mulai jarang terlihat dibeberapa waktu ini semakin membuat kesan gelap dan bermalas-malasan untuk bangun semakin menjadi. belum lagi ditambah hawa hangat yang ditimbulkan oleh heater di bagian dalam kamarku. rasanya sangat enggan untuk menggerakkan tubuh ini, bahkan untuk menyibakkan tirai putih di bagian jendela kamarku itu. Pepohonan kering yang sudah kehilangan daunnya itupun hanya bergoyang pelahan karena tertiup angin musim dingin. entah berapa derajat lagi hari ini. biasa...

Bukan tentang traveling

Image
Deventer... Aku menyebutnya sebagai kota keduaku di Belanda. mengapa demikian? karena disitu ada rumah keduaku. letaknya hanya beberapa Km dari kota tempat tinggalku di Zwolle, masih satu wilayah dalam provinsi Overijssel. lebih tepatnya lagi hanya berjarak 24 menit menggunakan kereta api NS milik Belanda. Entah sudah berapa kali aku mengunjungi kota ini. meski bukan kota besar layaknya Amsterdam ataupun Den Haag serta Rotterdam yang menawarkan berbagai sajian "menarik" di dalamnya, namun hampir di setiap weekend aku selalu datang ke kota ini. Dulu pernah terlintas difikiranku saat aku masih sering menjelajahi sudut kota dari negara kincir angin ini. setiap melintasi stasiun Deventer, aku menarik kesimpulan bahwa kota ini bukan kota yang menarik. bagian dari stasiunnya saja sudah terlihat tua. tidak seperti stasiun kereta yang ada di Zwolle, lebih besar dan lebih bagus tentunya. jadi akupun hanya beranggapan " ah, paling kota ini juga gitu-gitu aja". Anggapan t...

Dingin, ajari aku syukur

Aku memulai tulisan ini dengan hawa dingin yang mulai menyelinap masuk. baru saja aku menuntaskan rutinitasku di hadapanNya, mengadu dan bercerita tentang apa yang ingin aku sampaikan kepada satu-satunya tempat curhat paling terpercaya. hari-hari pertama di awal tahun yang baru ini, aku dibisingkan dengan berbagai jenis status dari hampir semua teman di jejaring sosial yang membicarakan tentang resolusi hidup. hampir disetiap tahunnya aku mendapati hal yang sama. berbagai kalimat-kalimat permohonan serta harapan-harapan mereka tuliskan dengan untain kata-kata menarik penuh makna. aku hanya mengamini, semoga saja itu benar2 mereka lakukan. mungkin maksudnya sesimpel ini, agar apa yang mereka inginkan di sepanjang tahun nanti bisa diketahui oleh orang lain. menunjukkan bahwa nantinya mereka akan menjadi pribadi yang seperti ini. " ini lho aku.. begini lho aku.. dan akan seperti ini lho aku di tahun yang baru nanti " lantas apa setelah itu? puluhan tanda bersimbol jempol i...