Time Change, People Change

Sabtu malam, tepat diantara hiruk pikuk lalu lalang.
Entah aku yang telah berubah menjadi semakin tua atau apa.
Entah aku yang tak lagi menjadi kekinian atau apa.
Entah aku yang lebih memilih sendiri atau apa.
Nyatanya, malam-malam yang paling banyak di gandrungi para remaja atau yang katanya para pemuda seperti ini sudah tak lagi aku senangi.
Semacam asing akan keramain lampu kota, berisik suara kendaraan, atau asap serta debu jalanan.

Mungkin memang aku yang sudah tak lagi sama.
Hawa dingin angin malam serta meriahnya sajian kehidupan petang sudah bukan lagi menjadi pariwisata.
Aku dibuat risih, aku dibuat tak nyaman, aku juga dibuat tak betah oleh diriku sendiri.
Aku sudah tak lagi membeda-bedakan hari.
Bagiku, malam kini hanya akan tetap menjadi malam.
Tempat dimana ide-ide dan kegalaun terbang berhamburan.

Aku melihat mereka yang tumbuh. Mereka yang kini menjadi seperti aku yang dulu.
Jangan tanyakan perihal malam minggu kepadaku.
Aku membencinya karena beberapa alasan masuk akal yang bukan melibatkan perasaan.  

Aaaaah, rasanya aku ini belum terlalu tua, kenapa ku buang sendiri kenikmatan hidup dunia remaja?
Tapi bukan, aku bukan membuangnya. Aku hanya memilih untuk mengganti arahnya.

Aku masih menikmati setiap keramain malam itu.
Aku masih menikmati cahaya lampu-lampu itu.
Aku masih menikmati sendiriku.
Aku, kini menikmati dunia dengan caraku. Berharap kedepan, ada hasil yang akan kuraih dari apa yang telah kutanam.

Mungkin aku memang bukan anak kekinian,
Tapi semoga aku termasuk dalam daftar 'anak masa depan' :)


Comments

Popular posts from this blog

AU PAIR

Words of affirmation

Turkey, dan Yang Perlu Kamu Tahu !