Sebutlah ini Sebuah Pesan

Tiba-tiba sebuah pesan singkat itu masuk.
Isinya tidak pernah lebih panjang dari satu paragraf. Atau jika sedang berkenan hati, sebuah gambarlah yang akan kau hadirkan sebagai pemberi kabar.
Tak terhitung jeda, kau sering kali muncul di waktu-waktu yang tak terduga.
Kau ingat pesan singkat pada daun kuning yang selalu berjatuhan meski bukan pada musim gugur? Ternyata aku sama sepertimu, tersenyum saat melihatnya, tepat saat ia melintas dihadapanku.
Lalu pada pesan singkat yang lain, aku juga mengingatnya. Musim hujan selalu jadi pertanda bahwa aku yang tanpa disengaja atau tidak, selalu melakukan apa yang pernah kau katakan.

Wahai kamu si pemberi kejutan. Sudah tak terhitung lagi berapa sering aku menimbang-nimbang semua isi pesanmu. Seringkali aku juga tak ayal kau buat bingung dari cerita-ceritamu. Seperti yang pernah kau katakan sebelumnya tentang lukisan abstrak, you're different from other. Nyatanya, kita memiliki cara pandang yang sama tentang hakikat menilai seseorang.

Wahai sosok yang tak pernah kujumpai rupanya, kudengar suaranya, kuperhatikan gerak-geriknya.
Pernahkah kau rasakan sulitnya bercengkrama pada bayang-bayang? Yang seolah ada namun tidak, yang seolah dekat namun jauh. Mungkin Tuhan sedang berkenan untuk melatih banyak pelajaran. Tentang sabar, tentang syukur, tentang menerima, tentang merelakan. Sesuatu yang belum pernah kita tahu bagaimana akhirnya itu semua akan bekerja dengan cara seperti ini. Atau mungkin pula Tuhan tengah mengajarkan untuk berfikir ikhlas dan tulus. Saat pada akhirnya nanti, kita mampu meletakkan semua pengharapan baik hanya padaNya.
Semoga, aku tak salah membalas pesan ini :)


Comments

Popular posts from this blog

AU PAIR

Words of affirmation

Turkey, dan Yang Perlu Kamu Tahu !