It's Your Time My Little Bro !

Dulu aku juga seusianya, saat harus melakukan perjalanan pertama seorang diri.
14 tahun, terbilang cukup muda untuk melewatkan hampir 10 jam perjalanan bersama orang-orang yang belum pernah ku kenal sebelumnya. Ditambah lagi aku ini perempuan, orang tua mana yang tak resah jika membiarkan anak gadisnya yang masih kecil berkelana jauh tanpa dampingan mereka? Tapi inilah didikan yang telah diajarkan untukku, menjadi anak pertama adalah alasan kuat mengapa aku harus belajar mandiri dari usia dini. Kini seolah mengulang sejarah, ia juga melakukan hal yang sama sepertiku. Untuk pertama kalinya anak laki-laki di keluarga ini menghabiskan waktu berbilang jam seorang diri. Melakukan perjalanannya juga tanpa dampingan dari orang-orang yang ia ketahui sebelumnya.

Harusnya aku tak seheboh ini. Menanyakan banyak hal yang seolah-olah terlalu mencemaskannya, memastikan semuanya agar berjalan dengan baik. 'barang-barangnya jangan sampai ada yang ketinggalan ya, nanti kalau kelaparan di jalan jangan malas untuk makan, kalau ada apa-apa langsung kabarin kakak, jangan lupa berdo'a juga, terus jangan sembarangan akrab sama orang asing, dan pokoknya selalu berhati-hati'. Mungkin terlihat over, but I truly care for him. Rasanya waktu berjalan terlalu cepat. Dimataku, ia masihlah seorang adik kecil yang selalu harus dituntun kemanapun ia melangkah. Nyatanya kini tinggi badannya saja sudah sama sepertiku.

Dia beruntung karena terlahir dengan memiliki seoarng kakak yang sekeren ini (Haha). Laki-laki, harusnya memiliki keberanian yang melebihi kakak perempuannya. Harus punya jiwa petualang yang juga jauh lebih besar dariku. Aku yang telah lebih dulu melanglang buana sudah cukup faham bagaimana serunya berpetualang seorang diri, mengasah keberanian, mengikis rasa malu, melatih kewaspadaan, dan mempertebal insting akan sesuatu. Ini baru langkah awal, tempat dimana ia akan belajar dari pengalaman.

Aku jadi teringat saat pertama kali melakukan solo trip ke Spanyol. Disanalah aku benar-benar mengasah semua kemampuanku dan belajar banyak hal dari kehidupan di perjalanan. Seringkali di sela-sela waktu saat berpindah tempat, aku meragukan kemampuanku, mempertanyakan bisakah aku melakukannya sendiri? Mengawasi barang-barang bawaan, memilih tempat beristirahat yang baik, menyeleksi makanan yang halal, menghapal semua rute perjalanan dan tempat-tempat baru, membuang rasa malu untuk bertanya, menjaga diri sendiri dari segala macam gangguan yang mungkin datang menghampiri. Belum lagi dengan kendala bahasa yang belum aku pahami dengan baik, semuanya menjadi benar-benar lengkap. Life is full of adventure I thought, and my job is to find the best time to started.

Sekarang, sebagai seorang kakak, rasanya aku hanya perlu memupuk kepercayaan lebih besar pada adik laki-laki pertamaku ini. Mempercayakan padanya bahwa ia bisa jauh lebih hebat dari kakaknya. Cerita-cerita perjalanannya nanti juga harus bisa lebih seru dari apa yang pernah aku jalani. Jika aku bisa, mengapa ia tidak? Aku hanya bisa menitipkan do'a kepada Allah agar setiap gerak-geriknya tak pernah luput dari pengawasanNya. Aku yakin ia pasti bisa melakukannya :)

Comments

Popular posts from this blog

AU PAIR

Words of affirmation

Turkey, dan Yang Perlu Kamu Tahu !