BlackBerry Messenger is my problem ;)
"Van, minta pin bb nya dong"
"Vania, ntar tukeran pin bb ya.."
"Nia, udah download bbm belum?"
"Niaaaa.. masih belum download bbm juga? Ayolah download..!!!"
Inilah serba-serbi pertanyaan dan pernyataan yang sering aku dapat dari setiap mengenal teman baru atau bahkan berkomunikasi dengan teman lama. Entah harus berapa kali aku menjawab dan menegaskan dengan senyum kecil seadanya. "Maaf ya, aku gak pakai bbm". atau kalau bertemu dengan pertanyaan yang sudah mengarah ke pemaksaan permintaan menggunakan aplikasi blackberry Messenger ini, aku dengan tegas dan bangga bilang "Maaf ya, sampai saat ini belum ada orang yang bisa menggoyahkan prinsip ku untuk menginstal bbm"
Telak, jawaban itu sudah cukup membuat mereka yang bertanya dan yang bernada merayu tadi untuk bungkam. Setelahnya, aku akan tersenyum dengan bangganya :)
"Aku cuma sering pakai Whatsapp. Kalau mau tukeran Wa aja, gimana?"
"Tapi aku jarang pakai Wa Van"
"Yaudah, kl gitu sms or telpon aja kalau ada perlu. atau via fb atau twitter juga bisa"
"Yaudah deh, ntar aku yang instal Wa aja"
Sekali lagi, aku tertawa penuh kemenangan di dalam hati. Hahaha :D
Pertanyaan sederhana yang pasti akan timbul adalah, ada apa dengan bbm? (versi parodi ada apa dengan cinta) *nah, malah gagal fokus. eh
Memang kesannya akan jadi kurang gaul, jadul, tidak mengikuti tren, hp nya monoponic, dan bla bla bla.. itulah kesan yang mungkin akan timbul dari mereka-mereka yang sudah 'gaul' versi Indonesia. Tapi secara personal, ada hal-hal yang rasanya bisa menjadi alasan tepat mengapa sampai saat ini aku berhasil mempertahankan untuk tidak menggunakan aplikasi yang dilahirkan oleh Blackberry ini.
Pertama, aku sudah punya Wa, kenapa harus mubazir lagi menggunakan aplikasi lain yang fungsinya juga 11-12 dan ternyata isi pertemanan di dalamnya juga masih orang yang itu-itu aja?
Kedua, aku juga sudah punya media sosial lain seperti fb, twitter, dan yang lebih penting, email. Kenapa juga harus menggunakan bbm lagi?
Ketiga, apa sih keunggulan bbm di bandingkan aplikasi lainnya? Sama aja kan? jadi kenapa aku harus menginstal bbm? coba, kenapa?
Blackberry Messenger atau yang lebih di kenal dengan istilah bbm, pada dasarnya lebih banyak di gunakan oleh penduduk di benua Asia, sebagian negara di benua Afrika, serta di tempat pembuatan asalnya, benua Amerika. Pasar aplikasi ini, nyatanya justru tidak tercium baunya di benua Eropa. Pengalaman selama berada di benua biru tersebut, aku justru melihat bagaimana aplikasi ini menjadi begitu asing di telinga masyarakatnya. Sempat sekali waktu aku bertanya, "do you have Blackberry Messanger (bbm) in your phone?" lalu ekspresi yang mereka tunjukkan adalah kembali bertanya. "what is that? never heard before". Oke, disini aku yang harus menerangkan terlebih dulu jika kondisinya seperti ini. "Bbm is like an social aplication in your phone. Looks like Whatsapp or something else. You can chat with other people or in the group directly".
"Aaa.. Yes I knew Whatsapp, I also used it. but not for bbm."
See... jadi orang-orang bule di sana kebanyakan tidak mengerti bbm dan bahkan tidak mengetahui adanya bbm. Secara fakta mungkin akan lebih jelas mengapa hal ini terjadi. (fakta versi sendiri yang sotoy dengan pengalaman :D).
Pertama, pasar Blackberry sepertinya tidak mampu menggeser pasar kelas atas seperti apple, samsung, dan brand-brand besar lainnya. Kedua, budaya bangsa kulit putih di benua ini lebih sering menggunakan email sebagai alat komunikasi paling efektif, hal ini lagi-lagi juga ditunjang dari jenis handphone yang mereka gunakan. Ketiga, kebanyakan dari mereka tidak menyukai dan menggunakan sosial media sebagai suatu aktivitas 'cuma-cuma' seperti yang sering dilakukan oleh bangsa-bangsa lainnya. Mungkin inilah sebagian besar alasan mengapa bbm menjadi tidak terlalu familiar di Eropa.
Aku, yang bukan warga negara Eropa (meski masih memengang KTP Belanda yang sudah tidak aktif lagi. Hahaha) dengan bangga mengumumkan bahwa sampai saat ini memang belum mau untuk menggunakan aplikasi bbm pada ponsel Windows phone hitam kesayanganku. Alasannya, sama seperti apa yang sudah kutulis di atas tadi.
Jadi, jika kalian masih bertanya atau memintaku untuk menginstal aplikasi bbm, beri alasan yang paling tepat mengapa hal tersebut harus aku lakukan ! Jika tidak mampu untuk meyakinkan itu, maka bersiaplah mengalah untuk menginstal aplikasi Whatsapp di handphone kalian. Hahahahaha.. *evil laugh
Salam kurang gaul semuanya ^^
"Vania, ntar tukeran pin bb ya.."
"Nia, udah download bbm belum?"
"Niaaaa.. masih belum download bbm juga? Ayolah download..!!!"
Inilah serba-serbi pertanyaan dan pernyataan yang sering aku dapat dari setiap mengenal teman baru atau bahkan berkomunikasi dengan teman lama. Entah harus berapa kali aku menjawab dan menegaskan dengan senyum kecil seadanya. "Maaf ya, aku gak pakai bbm". atau kalau bertemu dengan pertanyaan yang sudah mengarah ke pemaksaan permintaan menggunakan aplikasi blackberry Messenger ini, aku dengan tegas dan bangga bilang "Maaf ya, sampai saat ini belum ada orang yang bisa menggoyahkan prinsip ku untuk menginstal bbm"
Telak, jawaban itu sudah cukup membuat mereka yang bertanya dan yang bernada merayu tadi untuk bungkam. Setelahnya, aku akan tersenyum dengan bangganya :)
"Aku cuma sering pakai Whatsapp. Kalau mau tukeran Wa aja, gimana?"
"Tapi aku jarang pakai Wa Van"
"Yaudah, kl gitu sms or telpon aja kalau ada perlu. atau via fb atau twitter juga bisa"
"Yaudah deh, ntar aku yang instal Wa aja"
Sekali lagi, aku tertawa penuh kemenangan di dalam hati. Hahaha :D
Pertanyaan sederhana yang pasti akan timbul adalah, ada apa dengan bbm? (versi parodi ada apa dengan cinta) *nah, malah gagal fokus. eh
Memang kesannya akan jadi kurang gaul, jadul, tidak mengikuti tren, hp nya monoponic, dan bla bla bla.. itulah kesan yang mungkin akan timbul dari mereka-mereka yang sudah 'gaul' versi Indonesia. Tapi secara personal, ada hal-hal yang rasanya bisa menjadi alasan tepat mengapa sampai saat ini aku berhasil mempertahankan untuk tidak menggunakan aplikasi yang dilahirkan oleh Blackberry ini.
Pertama, aku sudah punya Wa, kenapa harus mubazir lagi menggunakan aplikasi lain yang fungsinya juga 11-12 dan ternyata isi pertemanan di dalamnya juga masih orang yang itu-itu aja?
Kedua, aku juga sudah punya media sosial lain seperti fb, twitter, dan yang lebih penting, email. Kenapa juga harus menggunakan bbm lagi?
Ketiga, apa sih keunggulan bbm di bandingkan aplikasi lainnya? Sama aja kan? jadi kenapa aku harus menginstal bbm? coba, kenapa?
Blackberry Messenger atau yang lebih di kenal dengan istilah bbm, pada dasarnya lebih banyak di gunakan oleh penduduk di benua Asia, sebagian negara di benua Afrika, serta di tempat pembuatan asalnya, benua Amerika. Pasar aplikasi ini, nyatanya justru tidak tercium baunya di benua Eropa. Pengalaman selama berada di benua biru tersebut, aku justru melihat bagaimana aplikasi ini menjadi begitu asing di telinga masyarakatnya. Sempat sekali waktu aku bertanya, "do you have Blackberry Messanger (bbm) in your phone?" lalu ekspresi yang mereka tunjukkan adalah kembali bertanya. "what is that? never heard before". Oke, disini aku yang harus menerangkan terlebih dulu jika kondisinya seperti ini. "Bbm is like an social aplication in your phone. Looks like Whatsapp or something else. You can chat with other people or in the group directly".
"Aaa.. Yes I knew Whatsapp, I also used it. but not for bbm."
See... jadi orang-orang bule di sana kebanyakan tidak mengerti bbm dan bahkan tidak mengetahui adanya bbm. Secara fakta mungkin akan lebih jelas mengapa hal ini terjadi. (fakta versi sendiri yang sotoy dengan pengalaman :D).
Pertama, pasar Blackberry sepertinya tidak mampu menggeser pasar kelas atas seperti apple, samsung, dan brand-brand besar lainnya. Kedua, budaya bangsa kulit putih di benua ini lebih sering menggunakan email sebagai alat komunikasi paling efektif, hal ini lagi-lagi juga ditunjang dari jenis handphone yang mereka gunakan. Ketiga, kebanyakan dari mereka tidak menyukai dan menggunakan sosial media sebagai suatu aktivitas 'cuma-cuma' seperti yang sering dilakukan oleh bangsa-bangsa lainnya. Mungkin inilah sebagian besar alasan mengapa bbm menjadi tidak terlalu familiar di Eropa.
Aku, yang bukan warga negara Eropa (meski masih memengang KTP Belanda yang sudah tidak aktif lagi. Hahaha) dengan bangga mengumumkan bahwa sampai saat ini memang belum mau untuk menggunakan aplikasi bbm pada ponsel Windows phone hitam kesayanganku. Alasannya, sama seperti apa yang sudah kutulis di atas tadi.
Jadi, jika kalian masih bertanya atau memintaku untuk menginstal aplikasi bbm, beri alasan yang paling tepat mengapa hal tersebut harus aku lakukan ! Jika tidak mampu untuk meyakinkan itu, maka bersiaplah mengalah untuk menginstal aplikasi Whatsapp di handphone kalian. Hahahahaha.. *evil laugh
Salam kurang gaul semuanya ^^
Comments
Post a Comment