Menjadi baik
Aku tahu mengapa sampai saat ini Tuhan masih belum mau mempertemukan kita. Itu karena masing masing dari kita belum bisa menjadi baik.
Bukankah kita telah sepakat untuk dipertemukan dalam kebaikan bukan?
Ternyata kadar baik dari sudut pandang kita belum bisa membenarkan kebaikan di mata orang lain, apalagi di mata Tuhan.
Usaha kita masih terlalu dangkal. Masih banyak hal-hal lain yang seharusnya membuat kita menjadi semakin baik, tapi kita biarkan lepas begitu saja. Dan sayangnya lagi, kita tidak benar-benar sungguh menyesali itu.
Kita belum benar-benar baik.
Itu sebabnya diantara kita masih menjadi rahasia bagi satu sama lain.
Kamu belum pantas bertemu denganku.
Bukan karena aku angkuh. Namun karena ternyata sesosok orang yang kamu harapkan baik rupanya, baik perangainya, juga baik akhlaknya ini, belum benar-benar menjadi demikian.
Itu sebabnya aku masih harus terus belajar.
Begitu pula aku. Aku takut dengan usahaku yang sudah sedemikian rupa untuk menjadi baik ini, masih belum memampukan diriku sendiri untuk bisa merasa syukur dan ikhlas karena telah berusaha menemuimu. Aku takut pertemuan ini hanya sekilas. Yang tanpa saling menyapa, namun memberi makna dari rupa semata.
Kita masih bisa bersabar bukan?
Sebab saat kita benar-benar telah mampu menghubungkan mata rantai dari ketiganya, disitulah sesungguhnya kita baru akan benar-benar menjadi baik.
Sabar - Syukur - Ikhlas
Apa lagi??
Bukankah kita telah sepakat untuk dipertemukan dalam kebaikan bukan?
Ternyata kadar baik dari sudut pandang kita belum bisa membenarkan kebaikan di mata orang lain, apalagi di mata Tuhan.
Usaha kita masih terlalu dangkal. Masih banyak hal-hal lain yang seharusnya membuat kita menjadi semakin baik, tapi kita biarkan lepas begitu saja. Dan sayangnya lagi, kita tidak benar-benar sungguh menyesali itu.
Kita belum benar-benar baik.
Itu sebabnya diantara kita masih menjadi rahasia bagi satu sama lain.
Kamu belum pantas bertemu denganku.
Bukan karena aku angkuh. Namun karena ternyata sesosok orang yang kamu harapkan baik rupanya, baik perangainya, juga baik akhlaknya ini, belum benar-benar menjadi demikian.
Itu sebabnya aku masih harus terus belajar.
Begitu pula aku. Aku takut dengan usahaku yang sudah sedemikian rupa untuk menjadi baik ini, masih belum memampukan diriku sendiri untuk bisa merasa syukur dan ikhlas karena telah berusaha menemuimu. Aku takut pertemuan ini hanya sekilas. Yang tanpa saling menyapa, namun memberi makna dari rupa semata.
Kita masih bisa bersabar bukan?
Sebab saat kita benar-benar telah mampu menghubungkan mata rantai dari ketiganya, disitulah sesungguhnya kita baru akan benar-benar menjadi baik.
Sabar - Syukur - Ikhlas
Apa lagi??
Comments
Post a Comment