Suddenly

Seketika rindu akan masa-masa itu kembali hadir.
Rumah, aroma ruangan yang khas, suara-suara riang dari si kecil maupun 2 orang anak yang tidak lagi kecil sedang bertengkar. I miss everything out there.
Disinggung sebentar saja, ingatanku sudah melesat jauh ke sebuah alamat rumah yang masih sangat kuhapal beserta kode posnya. Belum lagi kode alarm keamanan yang ada di sana. Ternyata benar kata beliau. Kamu akan mengingatnya setelah kembali ke Indonesia, Nia.

Rutinitas yang begitu sangat kuhapal.
Aroma tosti panggang beserta lumuran coklat nutela yang begitu kental. Belum lagi lelehan keju biologic yang bersanding dengan segelas susu murni segar diatas meja pagi hari.
Suara si kecil yang memanggil-manggil namaku manja.
Teriakan dari lantai dasar saat harus mempersiapkan semuanya tepat waktu. Lalu si 'bujang' yang seringkali bangun telat sambil bergumam dalam hati karena lagi-lagi dia lupa menaruh kunci sepedanya dimana.
Suasana dingin yang sering kali menyeruak masuk melalui sela-sela jendela kamar. Jika sudah begitu, cepat-cepat kunaikkan suhu ruangan. Norak. Masih saja seringkali begitu.

Krik. Krik.
Tiba-tiba suasana hening datang menyergap. Biasanya diantara pukul 10.00-12.00 pagi. Sisanya, aku akan bermain bersama teman kecilku tadi.
Time is going so fast. Tidak terasa kini dia sudah tidak lagi kecil. Ingatan akan namaku yang setiap hari dipanggil sepertinya juga sudah hilang termakan waktu.
Wajarlah, dia menyerap begitu banyak ilmu baru diusianya yang masih begitu muda. Banyak hal yang harus dipelajari dan kemudian diingat.
Tidak sepertiku. Aku bahkan masih begitu ingat saat dia berlari-lari kecil di taman depan rumah pada musim semi tahun lalu. Bermain pasir, 'mengobrol' dengan beberapa hewan ternak yang memang menghuni di sisi lain taman, selebihnya dia akan bermain dengan apapun yang ditemuinya.
Anak-anak. Senangnya melihat mereka tertawa lepas, meski seringkali aku dibuat lelah yang tidak tanggung-tanggung.

Entah seperti apa mereka sekarang.
Masih senang bermain trampolin kah? Masih mengikuti les piono bersama guru ganteng itu? Masih rutin bermain hockey? Masih mengaji di rumah teman ibumu? Masih paling lamakah menghabiskan makanan (sup) disaat dinner tiba? Masih sering shalat menggunakan mukena biru yang aku berikan? Masih sering sok cool saat berinteraksi dengan orang lain? Masih sering pergi ke Turkish party? Masih sibuk pulang-pergi keberbagai negara untuk pertemuan? Masih sering ngemil magnum ice cream setelah dinner? Masih sangat menggilai timun? Masih suka bermain wii sambil mencuri-curi waktu senggang? Masih sering membaca buku sebelum tidur? Masih sering mengucapkan goodnight diakhir hari?
Masih terlintas fikir tentangku?

Tidak ada lagi kalian disini. Tidak lagi kujumpai rutinitas berbeda yang dulu sangat syok untuk ku jalani.
Tapi bukan berarti ketidaktampakan fisik membuat semuanya hilang begitu saja kan?
Kalian masih tetap ada. Masih menetap lekat difikiran.
Persis seperti malam ini.
Persis seperti tulisan ini.

I miss all of you so da*n much. right now, right here.
There's no distance for family. that's why I talk too.
Remember about the moon? I saw it now :)

Comments

Popular posts from this blog

AU PAIR

Words of affirmation

Turkey, dan Yang Perlu Kamu Tahu !