Kenapa tidak menulis lagi?
Kenapa tidak menulis lagi??
Aku masih sering membuka cerita-cerita yang kamu bagikan. Mengintip perlahan pada jendela web yang tertera pada bagian atas layar kecil ini.
Aku mencari inspirasi itu. Katanya, kamu juga demikian.
Kita menebar pikiran dari tulisan. Terlepas itu hanya karna atas nama gengsi atau bukan.
Kenapa tidak menulis lagi??
Sudah terhitung bulan rasanya, lembaran itu terasa sepi.
Meski sering aku mengeceknya, kamu tidak ada di sana. Inspirasi itu menyebar entah kemana.
Bisa jadi, saat ini kamu memang sedang tidak ingin menulis.
Malas menulis.
Bosan menulis.
Tidak ada waktu untuk menulis.
Atau hanya asumsiku saja yang menyeabkan semua itu ada?
Kenapa tidak menulis lagi??
Waktu kita telah berjalan jauh sampai di titik ini.
Dari yang awalnya tidak tahu apa-apa dan siapa, kini menjadi sesuatu yang seharusnya bermakna.
Aku mulai kehilangan jejak. Tertinggal jarak dan langkah dari cerita-ceritamu.
Mau kukejar kemana dan bagaimana rasanya akan terasa lelah.
Kamu berjarak cukup jauh dari sini.
Nalarku belum mampu untuk menjangkaumu.
Ilmuku juga belum seberapa adanya.
Hanya dari tulisan-tulisanmu lah sejatinya aku membaca.
Kamu.. kenapa tidak menulis lagi?
Aku masih sering membuka cerita-cerita yang kamu bagikan. Mengintip perlahan pada jendela web yang tertera pada bagian atas layar kecil ini.
Aku mencari inspirasi itu. Katanya, kamu juga demikian.
Kita menebar pikiran dari tulisan. Terlepas itu hanya karna atas nama gengsi atau bukan.
Kenapa tidak menulis lagi??
Sudah terhitung bulan rasanya, lembaran itu terasa sepi.
Meski sering aku mengeceknya, kamu tidak ada di sana. Inspirasi itu menyebar entah kemana.
Bisa jadi, saat ini kamu memang sedang tidak ingin menulis.
Malas menulis.
Bosan menulis.
Tidak ada waktu untuk menulis.
Atau hanya asumsiku saja yang menyeabkan semua itu ada?
Kenapa tidak menulis lagi??
Waktu kita telah berjalan jauh sampai di titik ini.
Dari yang awalnya tidak tahu apa-apa dan siapa, kini menjadi sesuatu yang seharusnya bermakna.
Aku mulai kehilangan jejak. Tertinggal jarak dan langkah dari cerita-ceritamu.
Mau kukejar kemana dan bagaimana rasanya akan terasa lelah.
Kamu berjarak cukup jauh dari sini.
Nalarku belum mampu untuk menjangkaumu.
Ilmuku juga belum seberapa adanya.
Hanya dari tulisan-tulisanmu lah sejatinya aku membaca.
Kamu.. kenapa tidak menulis lagi?
Comments
Post a Comment