Posts

Showing posts from September, 2014

Suddenly

Seketika rindu akan masa-masa itu kembali hadir. Rumah, aroma ruangan yang khas, suara-suara riang dari si kecil maupun 2 orang anak yang tidak lagi kecil sedang bertengkar. I miss everything out there. Disinggung sebentar saja, ingatanku sudah melesat jauh ke sebuah alamat rumah yang masih sangat kuhapal beserta kode posnya. Belum lagi kode alarm keamanan yang ada di sana. Ternyata benar kata beliau. Kamu akan mengingatnya setelah kembali ke Indonesia, Nia. Rutinitas yang begitu sangat kuhapal. Aroma tosti panggang beserta lumuran coklat nutela yang begitu kental. Belum lagi lelehan keju biologic yang bersanding dengan segelas susu murni segar diatas meja pagi hari. Suara si kecil yang memanggil-manggil namaku manja. Teriakan dari lantai dasar saat harus mempersiapkan semuanya tepat waktu. Lalu si 'bujang' yang seringkali bangun telat sambil bergumam dalam hati karena lagi-lagi dia lupa menaruh kunci sepedanya dimana. Suasana dingin yang sering kali menyeruak masuk me...

Ketika tawa kita sama

Image
Beberapa hari yang lalu, aku dan beberapa teman 'seperjalanan' baru saja merampungkan suatu kegiatan bakti sosial. Lebih tepatnya, aku menjadi salah seorang dari mereka yang bertugas di bagian 'bantu-bantu'. Overall, aku begitu menikmati kegiatan ini. Bertemu orang-orang baru, menjumpai pribadi-pribadi penuh semangat yang baru, serta berbagi cerita tentang hal-hal baru atas mimpi-mimpi mereka. Mereka semua adalah 25 orang inspirasi. Meski aku tidak mengenal semuanya secara dekat, tapi setidaknya aku mengenal raut wajah itu. Bersama belasan panitia lainnya, we created a story that's not forgotten by a times. Senang saja rasanya saat menjalani waktu-waktu bersama mereka. Disela-sela kosongku, aku menyusup untuk membagi sedikit cerita yang kuharap bisa mengispirasi. Setidaknya meski aku tidak bisa berbuat banyak, ada hal-hal lain yang bisa aku bagikan. "Mengapa memilih Turkey?" Sebuah pertanyaan yang langsung membuatku tersenyum saat meminta salah sa...

Do'a tanpa judul

Jika harus kau tanamkan segumpal sesal, haruslah itu tak berubah menjadi dendam. Dari harap yang ditepis dengan pergi, meninggalkan jejak pahit yang harus dihadapi. Bertahan itu memang berat, namun mengikis amarah atas nama ego akan jauh lebih sulit dihadapi. Jika harus kau biarkan rindu atas nama kehilangan, mengapa tak disampaikan saja dari awal? Siapa yang tahu bahwa hati akan terbolak-balik seperti ini. Siapa yang tahu bahwa perjuanganmu ternyata 'masih' belum cukup dihargai. Aku tahu rasanya menjadi kamu... Do'a yang sering kau panjatkan, pastilah akan bersambut 'tangan' dengan Tuhan. Dia mengerti. Amat sangat mengerti bahkan. Bukti bahwa cintaNya kepadamu begitu besar. Mendidikmu sebaik mungkin agar kau bisa melihat bagaimana hidup berjalan. Bila telah sampai rasamu yang remuk redam, menagislah, sesaknya dada akan lebih ringan jika kau luahkan dalam pendekatan. Aku tahu rasanya menjadi kamu... Cerita-cerita yang kau bagikan sering kali kulum...

Finding Nemo

Image
Aku meninggalkan beberapa lembar kertas yang tengah berserakan di atas tempat tidur. Sengaja kubiarkan tergeletak bersama sebuah kamera yang tadi siang baru saja aku gunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Deadline tugas sebenarnya tinggal dua hari lagi, tapi biarlah.. aku masih belum berselera untuk menuliskan laporannya sekarang. Yang aku tau saat ini, semangat menulisku masih berkutat pada dunia hobi. Traveling :) Beberapa hari yang lalu aku memang baru saja pulang dari liburan singkat bersama teman-teman. Semenjak pulang dari benua biru, sepertinya stok liburan dan tempat tujuan rekreasi di sini jauh lebih minim. Meski sebenarnya Indonesia punya jutaan kali lebih banyak destinasi wisata yang tersebar di seluruh penjuru pulau, namun sistem yang masih kurang baik menyebabkan semua itu menjadi lebih sulit dijangkau. Lalu ceritaku bermula dari sini. Lemukutan. Did you ever hear it? Bagi orang-orang yang berada di daerah Kalimantan Barat, mungkin nama tadi tidak akan terasa a...

Moving

Masing-masing dari kita melangkah, berjalan, bahkan berlari pada jalannya sendiri. Meski terkadang lelah, kita bebas memilih tempat untuk berhenti dimana dan kapan sebaiknya itu terjadi. Kita yang lebih mengerti bagaimana semua itu terasa. Sesekali kita mengambil perbekalan di perjalanan. Sebotol air, sebungkus roti, atau sekotak makanan yang telah kita siapkan di awal. Menikmati dan merasakan bagaimana nikmatnya beristirahat dari lelahnya perjalanan. Lalu kita kembali berjalan. Menyusuri arah yang sepertinya sudah semakin dekat sebagai sebuah tujuan. Namun sayangnya, kita seringkali lupa apa itu tujuan. Kita berbelok arah, terperanjat sejenak oleh para pedagang jalanan yang menawarkan barang jualan mereka, menatap ombak pantai yang rasanya begitu menenangkan, atau ikut larut dalam nuansa baru yang ditemukan. Kita berhenti. Sejenak lupa kemana harus menggapai hari. Apakah berhenti itu juga tujuan? Seringkali kita terlalu lemah untuk memaknai apa yang menjadi bagian akhir dar...

Kenapa tidak menulis lagi?

Image
Kenapa tidak menulis lagi?? Aku masih sering membuka cerita-cerita yang kamu bagikan. Mengintip perlahan pada jendela web yang tertera pada bagian atas layar kecil ini. Aku mencari inspirasi itu. Katanya, kamu juga demikian. Kita menebar pikiran dari tulisan. Terlepas itu hanya karna atas nama gengsi atau bukan. Kenapa tidak menulis lagi?? Sudah terhitung bulan rasanya, lembaran itu terasa sepi. Meski sering aku mengeceknya, kamu tidak ada di sana. Inspirasi itu menyebar entah kemana. Bisa jadi, saat ini kamu memang sedang tidak ingin menulis. Malas menulis. Bosan menulis. Tidak ada waktu untuk menulis. Atau hanya asumsiku saja yang menyeabkan semua itu ada? Kenapa tidak menulis lagi?? Waktu kita telah berjalan jauh sampai di titik ini. Dari yang awalnya tidak tahu apa-apa dan siapa, kini menjadi sesuatu yang seharusnya bermakna. Aku mulai kehilangan jejak. Tertinggal jarak dan langkah dari cerita-ceritamu. Mau kukejar kemana dan bagaimana rasanya akan terasa lelah....