Panda

Beberapa waktu belakangan ini, Belanda selalu kelimpahan rahmat Allah berupa hujan yang datang hampir di setiap hari. Angin ribut yang menyertainya juga seakan menambah pembuktian bahwa negara ini memang pantas disebut dengan negara berangin besar.
Aku jadi teringat kejadian di hampir 1 tahun yang lalu, saat aku pertama kali menginjakkan kaki keluar dari bandara international Schipol, Amsterdam. Hawa dingin 8'C yang menusuk sontak saja mengagetkanku dengan sambutan yang berbeda. Belum lagi rintik-rintik kecil air hujan yang meyiprat ke muka saat aku melintasi deretan mobil yang di parkir di sekitaran area bandara. Sambil menyeret-nyeret koper Polo hitamku, aku bersiap menempuh perjalanan yang baru.

Kini jika harus flashback ke kejadian waktu itu, rasanya aku hanya bisa tersenyum sambil mengenang semuanya. Betapa excited nya aku saat menemui suasana baru, bagaimana struggel nya aku berinteraksi dengan dunia baru, serta bagaimana sulitnya aku menghalau rindu untuk orang-orang yang aku tinggalkan di Indonesia.
Waktu memang telah merubah banyak hal, meski sebenarnya ada hal-hal lain yang tak pernah bisa berubah.

Aku jadi teringat sebuah film animasi yang berjudul Kung Fu Panda.
Film yang mengisahkan perjalanan si tukang pelayan mie (Po) yang sangat mengidolakan Furious Five (Tigress, Viper, Monkey, Crane, dan Mantis) dan bermimpi untuk menjadi master kung fu agar bisa ikut melindungi Valley of Piece.
Po hanyalah sebagai contoh kecil dari sebuah sosok yang berjuang sedemikian rupa untuk memperoleh keinginannya. Meski dengan tampilan fisik yang sepertinya 'mustahil', pada akhirnya Ia mampu membuktikan bahwa ada hal lain dalam dirinya yang teman-temannya tidak punya.
Po juga mengingatkan bahwa betapapun kita telah menjadi 'besar' dimata orang lain, ada sejarah yang selalu mengingatkan kita mengenai perjalanan waktu dan mempertanyakan lagi diri kita sendiri.
"who are you?"

Memang banyak hal didunia ini yang seolah-olah kita rasa tidak mungkin pada awalnya.
Hidup dari mimpi-mimpi besar adalah sebuah jalan yang akan mendasari kita bagaimana seharusnya melangkah, bersikap, dan bertindak.
Kini jika harus kupertanyakan lagi tentang siapa diriku sekarang, I knew who am I.

There is a saying: yesterday is history, tomorrow is a mystery, but today is a gift. That is why it is called the "present." -Kung Fu Panda



Comments

Popular posts from this blog

AU PAIR

Words of affirmation

Turkey, dan Yang Perlu Kamu Tahu !