One step closer
One day, we'll look back on this, and smile.
Whatever happened in the past, we still have a reason to imagine that everything doesn't change till we try to make it different.
Siapa yang bisa mengubah masa lalu?
Tidak akan pernah ada satu orang pun yang bisa melakukannya. Tidak terkecuali dengan pemilik kekuatan supranatural sekalipun.
Menilik kebelakang bukan berarti kita terjebak dalam lingkaran waktu. Berdiam, tanpa bergerak. Lebih dari itu. Every past is about what we started and made we here now.
Terlepas itu benar atau salah, baik atau buruk, suka atau tidak, dialah yang akhirnya mampu memberikan kita arti dari sebuah pengajaran dan juga hikmah.
Time's changed, but we still have a stories to tell.
Bagaimana cara Tuhan 'berkonspirasi' menciptakan ini semua adalah salah satu bagian yang wajib kita syukuri. Meskipun pada akhirnya cerita yang diharapkan tidak selalu akan berakhir sama.
Akhir? Wait.. I don't have a right to say and judge that it will be the last. Have I?
Dalam sebuah novel karya Ika Natassa, aku menemukan sebuah kalimat yang cukup menggelitik.
"Commitment is a funny thing, you know? It's almost like getting a tattoo. You think and you think and you think and you think before you get one. And once you get one, it sticks to you hard and deep".
Tapi disanalah seninya. Bagaimana sebuah komitmen itu bisa berlayar dengan baik, haruslah dikendalikan oleh nahkoda yang kuat lagi cerdas. Seperti kapal, bukan berarti tanpa tantangan. Terkadang kita harus menarik dan mengulur layarnya agar bisa berjalan seimbang.
Namun lebih dari itu semua, komitmen mengakar terlalu dalam untuk bisa tetap berjalan sampai di tempat tujuan.
Memang hanya Dia lah yang Maha membolak-balikkan hati setiap hambanya.
Dibuatnya jungkir-balik tak beraturan agar kita bisa merasakan esensi luar biasa dari sebuah rasa. Merasakan betapa hebatnya perjuangan menetralkan segala kondisi yang kadang tidak seharusnya.
Lalu pertanyaan selanjutnya adalah... Dare you??
Jika mencintai Mu saja aku masih kelimpungan, bagaimana bisa aku menemukan cinta lain yang seharusnya tidak lebih besar.
Whatever happened in the past, we still have a reason to imagine that everything doesn't change till we try to make it different.
Siapa yang bisa mengubah masa lalu?
Tidak akan pernah ada satu orang pun yang bisa melakukannya. Tidak terkecuali dengan pemilik kekuatan supranatural sekalipun.
Menilik kebelakang bukan berarti kita terjebak dalam lingkaran waktu. Berdiam, tanpa bergerak. Lebih dari itu. Every past is about what we started and made we here now.
Terlepas itu benar atau salah, baik atau buruk, suka atau tidak, dialah yang akhirnya mampu memberikan kita arti dari sebuah pengajaran dan juga hikmah.
Time's changed, but we still have a stories to tell.
Bagaimana cara Tuhan 'berkonspirasi' menciptakan ini semua adalah salah satu bagian yang wajib kita syukuri. Meskipun pada akhirnya cerita yang diharapkan tidak selalu akan berakhir sama.
Akhir? Wait.. I don't have a right to say and judge that it will be the last. Have I?
Dalam sebuah novel karya Ika Natassa, aku menemukan sebuah kalimat yang cukup menggelitik.
"Commitment is a funny thing, you know? It's almost like getting a tattoo. You think and you think and you think and you think before you get one. And once you get one, it sticks to you hard and deep".
Tapi disanalah seninya. Bagaimana sebuah komitmen itu bisa berlayar dengan baik, haruslah dikendalikan oleh nahkoda yang kuat lagi cerdas. Seperti kapal, bukan berarti tanpa tantangan. Terkadang kita harus menarik dan mengulur layarnya agar bisa berjalan seimbang.
Namun lebih dari itu semua, komitmen mengakar terlalu dalam untuk bisa tetap berjalan sampai di tempat tujuan.
Memang hanya Dia lah yang Maha membolak-balikkan hati setiap hambanya.
Dibuatnya jungkir-balik tak beraturan agar kita bisa merasakan esensi luar biasa dari sebuah rasa. Merasakan betapa hebatnya perjuangan menetralkan segala kondisi yang kadang tidak seharusnya.
Lalu pertanyaan selanjutnya adalah... Dare you??
Jika mencintai Mu saja aku masih kelimpungan, bagaimana bisa aku menemukan cinta lain yang seharusnya tidak lebih besar.
*teruntuk para sahabatku-
Comments
Post a Comment