Dreams Project
Beberapa hari yang lalu aku baru saja menamatkan buku karangan Pandji Pragiwaksono yang berjudul NASIONAL.IS.ME
Bukunya berlatarkan warna merah menyala, mungkin si design cover ingin menyampaikan maksud tersirat di balik pemilihan warna tersebut. ditambah lagi dengan pemilihan judul yang sudah tidak asing, mungkin kita akan dengan cepat bisa menebak secara garis besar bagaimana isi buku tersebut.
Secara kasat mata, kita akan membaca judul tersebut dengan ejaan yang benar dalam bahasa Indonesia. NASIONALISME.
Namun jika dicermati, pemberian tanda titik yang menjadi pemisah diantara ketiga kata tersebut melahirkan maksud yang berbeda.
NASIONAL IS ME, (kasarnya dari penerjemahan bahasa Inggris tersebut akan memberikan arti = Nasional adalah saya).
Nasionalisme sendiri menurut Wikipedia adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Nah, inilah yang perlu kita pahami lebih dalam lagi dalam memaknai kata Nasionalisme yang sebenarnya.
Sekilas aku tertarik saat membuka daftar isi dari buku tersebut. ku lihat satu persatu bagian terpenting dalam teknik pemahaman isi buku secara singkat. Judul.
Si penulis maupun editor sepertinya memang pandai 'mempermainkan kalimat'. mereka menyusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan satu paket menarik yang akhirnya disebut dengan buku.
Karena tidak mau di cap sebagai warga negara yang sudah berpindah kiblat (sebagian teman pernah bercanda demikian), akhirnya aku menuntaskan buku tersebut.
Ada beberapa hal yang aku dapat setelah buku tersebut akhirnya berpindah tangan ke pemilik aslinya (dikembalikan setelah dipinjam).
Di beberapa bagian dari buku tersebut menjelaskan sudut pandang si penulis dalam memaknai Nasionalime itu sendiri. tidak terlalu rumit, ia mengambil contoh simpel dari beberapa kejadian-kejadian kecil yang banyak di galaukan oleh pemuda Indonesia kebanyakan. ia menceritakan bagaimana pesimisnya beberapa pemuda Indonesia akan bangsanya sendiri.
Lalu dari situlah akhirnya ia mencoba untuk mendongkrak paradigma pemuda untuk beralih menjadi orang yang optimis. melalui bukunya, Panji mencoba untuk menegaskan kembali bahwa sebenarnya Indonesia masih punya harapan.
Seperti mendapat suntikan semangat tambahan, aku mulai berfikir akan hal-hal yang telah aku lakukan selama ini.
Sudah sejauh manakah aku berpartisipasi menyumbangkan tenaga, harta, maupun ide ku untuk Indonesia? Masih banggakah aku terhadap Indonesia? dan berbagai pertanyaan-pertanyaan lain pun tiba-tiba ikut bermunculan satu persatu.
Mungkin terkesan norak. tapi melalui tulisan ini aku hanya ingin menyampaikan keinginanku untuk Indonesia, bahwa suatu saat nanti aku akan memberikan sesuatu untuk negeri tercintaku ini.
Aku memang berkeinginan untuk bisa bekerja dalam bidang sosial. entah apapun itu bentuknya, yg pasti aku hanya ingin bahwa nantinya hasil kerja kerasku itu tidak akan aku nikmati sendiri.
Oleh karena itulah, aku menamainya Dreams Project.
Project impian pertama yang ingin aku lakukan adalah merealisasikan keinginan dari beberapa teman (dan juga keinginanku pastinya) untuk membuat sebuah buku. *tolong aminkan ya teman-teman :)
mungkin bukan buku-buku berat sekelas penulis handal yang karyanya sudah menghasilkan puluhan buku itu, atau bahkan yang buku-bukunya sudah diadaptasikan menjadi sebuah film. toh aku sendiri juga masih sangat cetek sekali ilmunya dalam hal ini.
Tapi yang pasti keinginanku dalam membuat buku nanti adalah agar aku bisa mengajak teman-temanku yang lain untuk bisa bersama-sama melihat dunia. memahami bahwa dalam menilai sesuatu itu tidak hanya dari satu sudut pandang saja. hingga pada akhirnya Allah mengizinkanku untuk itu, maka aku ingin menyumbangkan buku tersebut ke sebuah taman baca, atau perpustakaan daerah, atau kepada anak-anak daerah yang notabenenya sulit mendapat akses buku bacaan.
Sesimpel itu, dari secuil kisah perjalananku, aku hanya ingin menimbulkan semangat bersama.
Jika bukan dengan tenaga ataupun harta, setidaknya aku bisa berkontribusi melalui pemikiran.
If you think you can, you can !
*menyemangati diri sendiri !!!!
Lalu project impianku yang kedua adalah membangun sebuah panti asuhan.
Bukan hanya sekedar panti asuhan yang hanya menampung anak-anak kurang beruntung tanpa melakukan apa-apa, namun panti asuhan yang akan membuat mereka untuk bisa lebih menjadi 'apa-apa'.
Ide ini aku utarakan kepada salah seorang temanku yang ternyata dia juga mempunyai keinginan yang sama.
Tidak perlu aku beberkan alasannya kenapa kami memiliki mimpi ini.
Namun jika dikatakan karena faktor sosial, jelas. mungkin itulah jawaban pastinya.
Bagai gayung bersambut, secepat itu akhirnya kamipun mengikrarkan perjanjian, jika suatu hari nanti kami diamanahi oleh Allah untuk diberi kelebihan, maka kami akan merealisasikan mimpi tersebut.
*tolong aminkan lagi ya teman-teman :)
(kita tidak pernah tau dari do'a-do'a mana Allah akan mengabulkan. jika itu bukan do'aku, mungkin itu do'a kalian ^^)
Skala jangka panjang, mungkin bisa dibilang demikian. karena dalam hal ini, setidaknya aku harus menyumbangkan tenaga, harta, juga ide untuk mewujudkannya.
Aku jadi teringat kembali akan obrolan di sebuah kereta bersama salah seorang student Master yang ada di Belanda ini.
"Gila ! kalau boleh jujur, baru ini aku menemukan cewek "gila" seperti kamu ini, Nia. dengan segala rutinitasmu di Belanda, kamu berani keluar dari comfort zone nya kamu. ga semua orang berani ngelakuinnya loh."
Aku tersenyum.
"Iya sih emang... tapi karena aku punya mimpi, jadi aku harus punya usaha untuk itu."
Mungkin ini semua belum menjawab secara gamblang apa konstribusiku dalam memaknai nasional is me itu sendiri.
Mungkin juga aku masih belum bisa menunjukkan bukti konkrit dari apa yang sudah aku katakan.
Makanya, aku sendiri masih dalam tahap belajar.
Jika untuk mewujudkan mimpi jangka panjangku itu masih memerlukan waktu, setidaknya aku harus mempersiapkan diri untuk jangka pendeknya. hal ini akan aku jadikan bukti bahwa aku juga MASIH mencintai negeriku.
INDONESIA. :)
Bukunya berlatarkan warna merah menyala, mungkin si design cover ingin menyampaikan maksud tersirat di balik pemilihan warna tersebut. ditambah lagi dengan pemilihan judul yang sudah tidak asing, mungkin kita akan dengan cepat bisa menebak secara garis besar bagaimana isi buku tersebut.
Secara kasat mata, kita akan membaca judul tersebut dengan ejaan yang benar dalam bahasa Indonesia. NASIONALISME.
Namun jika dicermati, pemberian tanda titik yang menjadi pemisah diantara ketiga kata tersebut melahirkan maksud yang berbeda.
NASIONAL IS ME, (kasarnya dari penerjemahan bahasa Inggris tersebut akan memberikan arti = Nasional adalah saya).
Nasionalisme sendiri menurut Wikipedia adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Nah, inilah yang perlu kita pahami lebih dalam lagi dalam memaknai kata Nasionalisme yang sebenarnya.
Sekilas aku tertarik saat membuka daftar isi dari buku tersebut. ku lihat satu persatu bagian terpenting dalam teknik pemahaman isi buku secara singkat. Judul.
Si penulis maupun editor sepertinya memang pandai 'mempermainkan kalimat'. mereka menyusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan satu paket menarik yang akhirnya disebut dengan buku.
Karena tidak mau di cap sebagai warga negara yang sudah berpindah kiblat (sebagian teman pernah bercanda demikian), akhirnya aku menuntaskan buku tersebut.
Ada beberapa hal yang aku dapat setelah buku tersebut akhirnya berpindah tangan ke pemilik aslinya (dikembalikan setelah dipinjam).
Di beberapa bagian dari buku tersebut menjelaskan sudut pandang si penulis dalam memaknai Nasionalime itu sendiri. tidak terlalu rumit, ia mengambil contoh simpel dari beberapa kejadian-kejadian kecil yang banyak di galaukan oleh pemuda Indonesia kebanyakan. ia menceritakan bagaimana pesimisnya beberapa pemuda Indonesia akan bangsanya sendiri.
Lalu dari situlah akhirnya ia mencoba untuk mendongkrak paradigma pemuda untuk beralih menjadi orang yang optimis. melalui bukunya, Panji mencoba untuk menegaskan kembali bahwa sebenarnya Indonesia masih punya harapan.
Seperti mendapat suntikan semangat tambahan, aku mulai berfikir akan hal-hal yang telah aku lakukan selama ini.
Sudah sejauh manakah aku berpartisipasi menyumbangkan tenaga, harta, maupun ide ku untuk Indonesia? Masih banggakah aku terhadap Indonesia? dan berbagai pertanyaan-pertanyaan lain pun tiba-tiba ikut bermunculan satu persatu.
Mungkin terkesan norak. tapi melalui tulisan ini aku hanya ingin menyampaikan keinginanku untuk Indonesia, bahwa suatu saat nanti aku akan memberikan sesuatu untuk negeri tercintaku ini.
Aku memang berkeinginan untuk bisa bekerja dalam bidang sosial. entah apapun itu bentuknya, yg pasti aku hanya ingin bahwa nantinya hasil kerja kerasku itu tidak akan aku nikmati sendiri.
Oleh karena itulah, aku menamainya Dreams Project.
Project impian pertama yang ingin aku lakukan adalah merealisasikan keinginan dari beberapa teman (dan juga keinginanku pastinya) untuk membuat sebuah buku. *tolong aminkan ya teman-teman :)
mungkin bukan buku-buku berat sekelas penulis handal yang karyanya sudah menghasilkan puluhan buku itu, atau bahkan yang buku-bukunya sudah diadaptasikan menjadi sebuah film. toh aku sendiri juga masih sangat cetek sekali ilmunya dalam hal ini.
Tapi yang pasti keinginanku dalam membuat buku nanti adalah agar aku bisa mengajak teman-temanku yang lain untuk bisa bersama-sama melihat dunia. memahami bahwa dalam menilai sesuatu itu tidak hanya dari satu sudut pandang saja. hingga pada akhirnya Allah mengizinkanku untuk itu, maka aku ingin menyumbangkan buku tersebut ke sebuah taman baca, atau perpustakaan daerah, atau kepada anak-anak daerah yang notabenenya sulit mendapat akses buku bacaan.
Sesimpel itu, dari secuil kisah perjalananku, aku hanya ingin menimbulkan semangat bersama.
Jika bukan dengan tenaga ataupun harta, setidaknya aku bisa berkontribusi melalui pemikiran.
If you think you can, you can !
*menyemangati diri sendiri !!!!
Lalu project impianku yang kedua adalah membangun sebuah panti asuhan.
Bukan hanya sekedar panti asuhan yang hanya menampung anak-anak kurang beruntung tanpa melakukan apa-apa, namun panti asuhan yang akan membuat mereka untuk bisa lebih menjadi 'apa-apa'.
Ide ini aku utarakan kepada salah seorang temanku yang ternyata dia juga mempunyai keinginan yang sama.
Tidak perlu aku beberkan alasannya kenapa kami memiliki mimpi ini.
Namun jika dikatakan karena faktor sosial, jelas. mungkin itulah jawaban pastinya.
Bagai gayung bersambut, secepat itu akhirnya kamipun mengikrarkan perjanjian, jika suatu hari nanti kami diamanahi oleh Allah untuk diberi kelebihan, maka kami akan merealisasikan mimpi tersebut.
*tolong aminkan lagi ya teman-teman :)
(kita tidak pernah tau dari do'a-do'a mana Allah akan mengabulkan. jika itu bukan do'aku, mungkin itu do'a kalian ^^)
Skala jangka panjang, mungkin bisa dibilang demikian. karena dalam hal ini, setidaknya aku harus menyumbangkan tenaga, harta, juga ide untuk mewujudkannya.
Aku jadi teringat kembali akan obrolan di sebuah kereta bersama salah seorang student Master yang ada di Belanda ini.
"Gila ! kalau boleh jujur, baru ini aku menemukan cewek "gila" seperti kamu ini, Nia. dengan segala rutinitasmu di Belanda, kamu berani keluar dari comfort zone nya kamu. ga semua orang berani ngelakuinnya loh."
Aku tersenyum.
"Iya sih emang... tapi karena aku punya mimpi, jadi aku harus punya usaha untuk itu."
Mungkin ini semua belum menjawab secara gamblang apa konstribusiku dalam memaknai nasional is me itu sendiri.
Mungkin juga aku masih belum bisa menunjukkan bukti konkrit dari apa yang sudah aku katakan.
Makanya, aku sendiri masih dalam tahap belajar.
Jika untuk mewujudkan mimpi jangka panjangku itu masih memerlukan waktu, setidaknya aku harus mempersiapkan diri untuk jangka pendeknya. hal ini akan aku jadikan bukti bahwa aku juga MASIH mencintai negeriku.
INDONESIA. :)
Comments
Post a Comment