Virus
Detak jantungku masih berpacu dengan kuat. Suara lirih nafas yang ngos-ngosan akibat berlari menghindari hujan juga masih dapat aku rasakan. Sekarang, dari lantai tiga ruang jurusan kampusku, aku memandang nanar pada kabut tebal yang berhias petir bersautan. Seperti biasa, hujan menawanku bersamaan dengan kumandang adzan shalat Jum'at kali ini.
Hanya ingin sedikit membagi cerita. Tentang bagaimana sok sibuknya aku belakangan ini.
Berkutat dengan tugas-tugas kuliah, produksi pembuatan program tv, mondar-mandir konsul tentang proposal skripsi yang total aku ubah dari naskah proposalku tempo dulu, yang sebenarnya sudah lebih dulu selesai sebelum aku terbang ke Belanda, hingga sampai draft awal cerita perjalananku selama di Eropa yang masih stagnan di chapter ketiga.
Ya... konsekwensi. Aku tahu akan hal ini. Niat awal untuk merubah materi penelitianku ini berakakibat timbulnya aktifitas baru tambahan yang semakin membuatku sok sibuk.
Realita anak kuliahan teman. Totaly I need to focus. Bismillah...
Bukan perkara mudah memang saat harus menggabungkan beberapa kepentingan yang membutuhkan tingkat keseriusan yang sama di dalamnya. Belum lagi godaan yang datang silih berganti menghampiri. You know the point guys. Traveling.
Cerita ini bermula saat konsul kepada salah seorang dosen di kampusku. Di menit-menit awal kami memang masih membahas seputar proposal. 5 menit, 10 menit, 20 menit berlalu. konsultasi selesai. Namun faktanya aku baru bisa meninggalkan ruangan dosen tersebut 1 jam kemudian. Apa lagi kalau bukan tentang traveling yang menahanku sejauh itu. Ooo God, how I can handle this situation? *lirik-lirik proposal skripsi*
Mungkin benar kata orang, jika kamu sudah pernah merasakan going abroad even that was in the middle of nowhere, kamu akan terkena virusnya. Ya, namanya adalah virus KETAGIHAN.
That was my point. and I got that awesome virus in my soul now !
Jadi ingat bagaimana rasanya saat baru pertama kali meninggalkan Indonesia dulu. Di awal-awal kedatangan, haru biru akan kerinduan tanah air begitu kuat mengambil tempat. Memasuki bulan-bulan berikutnya, proses adaptasi itu sudah mulai berjalan dan mulai menyukai tempat-tempat baru yang ada. 4 bulan sebelum kepulangan, suasana hati mulai galau. 2 bulan sebelum kepulangan, berharap untuk bisa memperpanjang waktu. 1 minggu sebelum kepulangan, mulai sulit membedakan rasa senang dan sedih yang ada. lalu hari H saat di bandara, tiba-tiba ingin amnesia. dan point terakhir saat telah sampai di negara asal, mulai gerah untuk mencari cara apapun biar bisa keluar negeri lagi.
Aaaaaah.... I'm going crazy now !!!!!
Semoga saja ditengah ke'gila'anku saat ini, I still found my way for going back to another home :)
*Ayooo semangat nia :)
Hanya ingin sedikit membagi cerita. Tentang bagaimana sok sibuknya aku belakangan ini.
Berkutat dengan tugas-tugas kuliah, produksi pembuatan program tv, mondar-mandir konsul tentang proposal skripsi yang total aku ubah dari naskah proposalku tempo dulu, yang sebenarnya sudah lebih dulu selesai sebelum aku terbang ke Belanda, hingga sampai draft awal cerita perjalananku selama di Eropa yang masih stagnan di chapter ketiga.
Ya... konsekwensi. Aku tahu akan hal ini. Niat awal untuk merubah materi penelitianku ini berakakibat timbulnya aktifitas baru tambahan yang semakin membuatku sok sibuk.
Realita anak kuliahan teman. Totaly I need to focus. Bismillah...
Bukan perkara mudah memang saat harus menggabungkan beberapa kepentingan yang membutuhkan tingkat keseriusan yang sama di dalamnya. Belum lagi godaan yang datang silih berganti menghampiri. You know the point guys. Traveling.
Cerita ini bermula saat konsul kepada salah seorang dosen di kampusku. Di menit-menit awal kami memang masih membahas seputar proposal. 5 menit, 10 menit, 20 menit berlalu. konsultasi selesai. Namun faktanya aku baru bisa meninggalkan ruangan dosen tersebut 1 jam kemudian. Apa lagi kalau bukan tentang traveling yang menahanku sejauh itu. Ooo God, how I can handle this situation? *lirik-lirik proposal skripsi*
Mungkin benar kata orang, jika kamu sudah pernah merasakan going abroad even that was in the middle of nowhere, kamu akan terkena virusnya. Ya, namanya adalah virus KETAGIHAN.
That was my point. and I got that awesome virus in my soul now !
Jadi ingat bagaimana rasanya saat baru pertama kali meninggalkan Indonesia dulu. Di awal-awal kedatangan, haru biru akan kerinduan tanah air begitu kuat mengambil tempat. Memasuki bulan-bulan berikutnya, proses adaptasi itu sudah mulai berjalan dan mulai menyukai tempat-tempat baru yang ada. 4 bulan sebelum kepulangan, suasana hati mulai galau. 2 bulan sebelum kepulangan, berharap untuk bisa memperpanjang waktu. 1 minggu sebelum kepulangan, mulai sulit membedakan rasa senang dan sedih yang ada. lalu hari H saat di bandara, tiba-tiba ingin amnesia. dan point terakhir saat telah sampai di negara asal, mulai gerah untuk mencari cara apapun biar bisa keluar negeri lagi.
Aaaaaah.... I'm going crazy now !!!!!
Semoga saja ditengah ke'gila'anku saat ini, I still found my way for going back to another home :)
*Ayooo semangat nia :)
Apalagi kalau gabung sama anak BD kalbar... makin termotivasi pengen backpack :D
ReplyDeleteGabung sih udah lama akak, tapi belum pernah ikutan gathering iki. takut virusnya makin kuat. hahaha
ReplyDelete