Kamu tidak di 'rumah' ku

Jika rasa ingin tahuku ini begitu dalam menghujam, maka biarkanlah aku memandangmu lewat tulisan. Menyelami setiap bait katanya. Memahami setiap alur ceritanya.
Aku menjadi paham, bahwa tidak semua pertemuan menjadi awal segalanya. Bukankah pertemuan kita ini pertemuan antar pikiran? Membaca perasaan dari makna-makna tersirat yang sering kita mainkan.
Apa kabarmu? Sudah seberapa banyak cerita yang ingin kamu luahkan?
Kabarnya aku justru mendengar, bukan membaca, apalagi melihat. Bagaimana hidupmu berjalan dari mulut ke mulut orang.
Aku tahu, kamu tidak demikian. Meski sering aku menunggu dari laman ruang ceritamu.
Kamu tidak di rumahku.

Jika awalnya aku tidak menulis, mungkin begitu juga halnya dengan kamu. Kita tidak akan saling bertemu sejauh ini.
Aku tidak akan menulis tentangmu. Kamu tidak akan menulis tentangku.
Adakah aku sedang mencarimu?
Seseorang yang di jaman seperti ini rela mendahulukan Tuhannya dari pada atasannya.
Seseorang yang menganggap rokok ataupun aktifitas mabuk-mabukkan adalah suatu hal yang tidak akan pernah untuk didekati lagi.
Seseorang yang berfikir bahwa pengetahuan adalah dasar paling penting dalam proses belajar menjalani hidup.
Seseorang yang dengan peluh keringatnya mau mengangkat derajat keluarga kecilnya nanti dengan konsep halal dalam agamanya.
Seseorang yang juga paham betul bahwa akhirnya menjadi seorang imam adalah tugas paling mulia di kehidupannya.
Ternyata... aku memang sedang mencari seseorang.
Tapi kamu tidak di rumahku.

Jika saat ini aku bercerita, masih maukah kamu membacanya?
Kulihat kamu sudah tidak lagi memiliki waktu yang dulu. Apa mungkin karena kamu sendiri yang telah membuangnya? Memaksa pergi bersama cerita-cerita yang seharusnya tidak saling untuk diketahui.
Kamu bukan pembohong. Aku paham betul hal itu.
Kamu adalah orang baik yang kukenal dekat dari bagaimana caramu menulis. Caramu membagi suka dukamu bercerita. Meski itu hanya bilangan sajak, kamu merangkainya dengan pola yang sangat indah.
Sebagai seseorang yang belum mengenalku, kamu tahu bagaimana caranya berkomunikasi.
Apa mungkin ini karena kita hidup dalam ruang lingkup yang sama?
Entahlah... Kamu menghilang setelah itu.
Nyatanya, kini kamu juga tidak dirumahku.


Comments

Popular posts from this blog

AU PAIR

Words of affirmation

Turkey, dan Yang Perlu Kamu Tahu !