Posts

Showing posts from November, 2014

Stuck !

Ruangan ini tidak lebih besar dari gedung serba guna yang ada di bagian pojok kampus. Berada di lantai paling atas, ditambah dengan pemandangan rak-rak berisi buku bersampul serupa, serta suasana hening dari semua pengunjung yang sedang sibuk menatap layar laptop mareka, aku menepis kebosanan. Sudah beberapa minggu belakangan ini rasanya aku memaksa fikiranku untuk bekerja lebih banyak. Ini pilihan. Karena memang, terkadang ada sesuatu yang harus di 'betah-betahin' agar apa yang ingin kita raih di fase selanjutnya bisa berjalan dengan baik. Jika boleh memilih, aku lebih senang untuk menulis seperti ini. Tidak harus mengacu kepada berbagai peraturan dan literatur yang ada. Berfikir bebas yang lepas dari aturan-aturan yang justru membuatku semakin pusing. Imajinasi tidak di tuntut di sini. Kerja otakku rasanya hanya akan lebih dominan berjalan sepihak jika harus berkutat pada dunia ini. Tapi tetap saja, suka tidak suka, mau tidak mau, aku harus kembali kepada ucapanku. 'te...

6 hour back

Selamat datang di peraduan malam. Tempat bertemunya semua imajinasi dan rasa penat di satu waktu. Lalu di sel-sela sepi, ada secuil rindu menghampiri. Terima kasih untuk rasa lelah akhir-akhir ini. Kesibukan di dunia fakta ternyata membuatku sedikit lupa, setidaknya pada apa-apa yang menyita sisi lain dari apa yang tidak ingin aku beri porsi terlalu dalam. Tapi lagi, seperti biasa malam ini aku terkalahkan. Aku mengintip pada sisi jendela kamar. Langit malam ini hambar, tanpa awan, tanpa bintang. Tapi sore tadi, aku mengejar matahari. Kamu tahu, sesuatu yang selalu aku sukai selain biru. Sunset. Ia yang mengantarkan biru menemui peraduannya pada garis malam. Entah mengapa rasanya masih sama seperti di 6 jam yang dulu pernah aku jalani. Menatapnya, aku seolah berbicara kepadamu. Membisikkan bahwa langit kali ini berbaur warna. Rasa hangat itu kini lebih sering menghampiri. Tidak hujan. Tidak dingin. Terima kasih untuk menjagaku melalui tanda-tanda alam. Lalu senyum itu merek...

Life. Laugh. Travel.

Image
We are all travelers in the wilderness of this world, and the best we can find in our travels is an honest friend . -Robert Louis Stevenson Seperti yang sudah pernah ku ceritakan, become the lone traveler is more enjoyable actually, but sometime we need to share a crazy thing with the other people around us. and that was really happened in this day. Aku membaginya bersama orang-orang yang memiliki kegilaan yang sama. Bagaimana menertawakan hidup, bagaimana menertawakan perjalanan, dan bagaimana menertawakan satu sama lain diantaranya. Sebut saja ini adalah sebuah perjalanan tanpa rencana. Meski sudah diatur sedemikian rupa, aku masih belum bisa menemukan kata yang tepat untuk apa yang telah aku lalui bersama 12 teman seperjalanan hari ini. Sampai pada terik pagi yang mulai mengintip malu, kami berkumpul disebuah dermaga kota. Menunggu jumlah pasukan terhitung lengkap. Perahu besar yang berada ditepian sungai kapuas masih terlihat kokoh tidak bergeming. Tahu kan tentang legenda di...

Virus

Detak jantungku masih berpacu dengan kuat. Suara lirih nafas yang ngos-ngosan akibat berlari menghindari hujan juga masih dapat aku rasakan. Sekarang, dari lantai tiga ruang jurusan kampusku, aku memandang nanar pada kabut tebal yang berhias petir bersautan. Seperti biasa, hujan menawanku bersamaan dengan kumandang adzan shalat Jum'at kali ini. Hanya ingin sedikit membagi cerita. Tentang bagaimana sok sibuknya aku belakangan ini. Berkutat dengan tugas-tugas kuliah, produksi pembuatan program tv, mondar-mandir konsul tentang proposal skripsi yang total aku ubah dari naskah proposalku tempo dulu, yang sebenarnya sudah lebih dulu selesai sebelum aku terbang ke Belanda, hingga sampai draft awal cerita perjalananku selama di Eropa yang masih stagnan di chapter ketiga. Ya... konsekwensi. Aku tahu akan hal ini. Niat awal untuk merubah materi penelitianku ini berakakibat timbulnya aktifitas baru tambahan yang semakin membuatku sok sibuk. Realita anak kuliahan teman. Totaly I need to ...

Kamu tidak di 'rumah' ku

Jika rasa ingin tahuku ini begitu dalam menghujam, maka biarkanlah aku memandangmu lewat tulisan. Menyelami setiap bait katanya. Memahami setiap alur ceritanya. Aku menjadi paham, bahwa tidak semua pertemuan menjadi awal segalanya. Bukankah pertemuan kita ini pertemuan antar pikiran? Membaca perasaan dari makna-makna tersirat yang sering kita mainkan. Apa kabarmu? Sudah seberapa banyak cerita yang ingin kamu luahkan? Kabarnya aku justru mendengar, bukan membaca, apalagi melihat. Bagaimana hidupmu berjalan dari mulut ke mulut orang. Aku tahu, kamu tidak demikian. Meski sering aku menunggu dari laman ruang ceritamu. Kamu tidak di rumahku. Jika awalnya aku tidak menulis, mungkin begitu juga halnya dengan kamu. Kita tidak akan saling bertemu sejauh ini. Aku tidak akan menulis tentangmu. Kamu tidak akan menulis tentangku. Adakah aku sedang mencarimu? Seseorang yang di jaman seperti ini rela mendahulukan Tuhannya dari pada atasannya. Seseorang yang menganggap rokok ataupun aktifi...