Giethoorn.. "Venice of the Netherlands"
Giethoorn..
Sebuah desa yang terletak di provinsi Overijssel, Belanda ini adalah salah satu tempat yang sangat terkenal karena keindahan alam dan letak desa yang terdiri dari kanal-kanal cantik disekitarnya.
letaknya tidak begitu jauh dari tempat tinggalku di Zwolle. hanya berkisar 25 menit menggunakan kereta menuju Steenwijk, lalu disambung dengan menggunakan bus no.70 kearah Giethoorn dan turun di halte Dominee hilkemaweg, maka kita akan sampai pada sebuah desa "di atas air"
aku sendiri mengetahui tempat ini dari salah seorang teman yang merekomendasikan tempat tersebut sebagai destination to escape in the weekend.
maka berbekal informasi tersebut, sampailah aku pada sebuah desa yang memang benar2 membuatku kagum pada Giethoorn.
Turun dari bus, aku langsung berjalan menuju tempat pembelian ticket yang harga aslinya adalah 6,50 euro untuk 1 orang dewasa agar bisa ikut kanal tour. tapi aku sendiri hari ini benar2 beruntung. kenapa?
saat aku memberikan uang 10 euro kepada penjualnya, ternyata dia tidak memiliki kembalian "receh" untuk itu. akhirnya dia memberiku 5 euro. itu artinya aku dapat potongan harga 1,50 euro. senangnyaaa... :)
Sebuah desa yang terletak di provinsi Overijssel, Belanda ini adalah salah satu tempat yang sangat terkenal karena keindahan alam dan letak desa yang terdiri dari kanal-kanal cantik disekitarnya.
letaknya tidak begitu jauh dari tempat tinggalku di Zwolle. hanya berkisar 25 menit menggunakan kereta menuju Steenwijk, lalu disambung dengan menggunakan bus no.70 kearah Giethoorn dan turun di halte Dominee hilkemaweg, maka kita akan sampai pada sebuah desa "di atas air"
aku sendiri mengetahui tempat ini dari salah seorang teman yang merekomendasikan tempat tersebut sebagai destination to escape in the weekend.
maka berbekal informasi tersebut, sampailah aku pada sebuah desa yang memang benar2 membuatku kagum pada Giethoorn.
Turun dari bus, aku langsung berjalan menuju tempat pembelian ticket yang harga aslinya adalah 6,50 euro untuk 1 orang dewasa agar bisa ikut kanal tour. tapi aku sendiri hari ini benar2 beruntung. kenapa?
saat aku memberikan uang 10 euro kepada penjualnya, ternyata dia tidak memiliki kembalian "receh" untuk itu. akhirnya dia memberiku 5 euro. itu artinya aku dapat potongan harga 1,50 euro. senangnyaaa... :)
Ga hanya kanal tour, disana juga banyak tempat2 yang memberikan jasa penyewaan boat dalam ukuran kecil dan besar. biasanya jika jumlah kita banyak, akan lebih untung jika kita menyewa 1 boat tersebut, karena harganya akan lebih murah.
namun kerugian disisi lainnya, kita tidak mendapatkan seorang guide yang akan memberikan penjelasan mengenai sejarah desa tersebut.
Setelah berada di dalam "perahu wisata", aku sengaja untuk memilih duduk di sebelah bapak yang menjadi guide kami selama dalam perjalanan. sambil mengendalikan perahunya, si bapak menjelaskan sejarah desa dalam dua bahasa. dutch dan english.
Semenjak Bert Haanstra membuat sebuah komedi terkenal "Fanfare" pada tahun 1958, tempat ini menjadi lebih terkenal. karena bentuk desa yang dikelilingi oleh perairan, maka alat transportasi yang digunakan di desa tersebut hanya ada sepeda, boat, dan juga jalan kaki tentunya. hal itu akan menjadi sangat mustahil kalau mereka membawa mobil. tapi karena itu pula lingkungan di desa tersebut menjadi sangat asri dan bebas polusi.
mobil2 penduduk desa itu sendiri di parkir beberapa meter diluar area pedesaan tersebut.
si bapak juga menjelaskan bahwa harga rumah yang di tawarkan di desa tersebut juga cukup menguras dompet. kita harus mengeluarkan uang kisaran 350-400.000 USD untuk sebuah rumah kecil, lengkap dengan halaman, dan juga sebuah jembatan di depannya. namun kebanyakan dari mereka hanya akan tinggal di rumah-rumah tersebut pada saat summer seperti sekarang.
dimulai dari bulan Juli-September setiap tahunnya, lebih dari 1,5 juta wisatawan asing selalu datang ketempat ini untuk melihat "Venice of the Netherlands".
mereka datang di pagi hari, lalu meninggalkan Giethoorn di sore harinya.
mereka datang di pagi hari, lalu meninggalkan Giethoorn di sore harinya.
sembari menjelaskan tentang hal tersebut, si bapak memberikan argumen pribadinya kepadaku yang dari tadi tengah asik mendengarkan penjelasannya dan melihat lingkungan disekitar.
"sebenarnya, saya kurang setuju kalau Giethoorn di bilang mirip dengan Venice-Italy. karena kalau di sana kita hanya bisa duduk di dalam kapal wisata sambil mengelilingi perairan kota Venice tanpa bisa melakukan apa2. sementara di sini, kita bisa berenang, menggunakan boat pribadi atau sampan, serta memancing di perairan Giethoorn"
mendengar argumen bapak tersebut, aku bisa mengerti walaupun aku sendiri belum sampai ke Venice-Italy.
Pemandangan yang ada di sini memang sangatlah luar biasa.
foto-foto ini aku ambil saat aku tengah asik menikmati wisata kanal bersama beberapa penumpang lainnya.
kebanyakan dari mereka adalah para wisatawan yang berasal dari Asia yang sudah pasti sangat mudah untuk kutebak.
Cina, India, Thailand, Malaysia, dan bahkan aku juga bertemu beberapa orang Indonesia di sini.
Cina, India, Thailand, Malaysia, dan bahkan aku juga bertemu beberapa orang Indonesia di sini.
ternyata keindahan desa ini memang sudah tidak menjadi rahasia umum lagi. meskipun letaknya yang cukup berada di "ujung" Belanda, tapi tetap saja tidak mengurangi niat para wisatawan untuk datang ke sini.
Pada saat winter tiba, desa ini akan menjadi sangat sepi dikarenakan air yang berada di kanal-kanal tersebut membeku.
tidak akan ada aktifitas boat yang berlalu lalang seperti di saat summer seperti sekarang.
para penduduknya juga banyak yang berpindah ke daerah lain atau rumah mereka yang lain, meskipun tidak sedikit dari mereka yang tetap berada di desa tersebut.
hampir disetiap rumah yang ada di desa ini memiliki boat masing-masing yang di letakkan di bagian depan rumah mereka.
maka disaat summer begini, istilah water traffic sepertinya terjadi di tempat ini.
Lalu... apa lagi ya yang ingin aku sampaikan mengenai desa kecil di Giethoorn ini?
sepertinya sebuah cerita singkat ini tidak akan cukup untuk menggambarkan keindahan dan sejarahnya.
Escape in my weekend kali ini benar2 seru...
wisata alam yang aku dapatkan ternyata bisa sedikit mengurangi tingkat kesetresan yang datang menjelang Idul fitri tiba.
dan setiap aku melihat lingkungan yang ada di sini, aku selalu berharap "andai negaraku bisa sebersih ini"
Semoga saja...
Amin :)
![]() |
![]() |
Comments
Post a Comment