Unplanned vacation #Lemukutan (again)
That was my second time for coming to the Lemukutan Island. The 'jewel' island of Borneo I guess. For many time I've been there, I do always say that I love it. Then saying about the journey, I never lost the story.
Aku masih begitu akrab dengan suasana itu. Masih hapal bagaimana udara segar menyeruak masuk ke sela-sela pernapasan. Masih mengingat bagaimana kehidupan berjalan di perkampungan nelayan.
Suara-suara riang anak kecil yang berlarian, bunyi deru mesin kapal yang merapat ke dermaga menjemput peraduan malam, riak gelombang yang menghempas daratan, semuanya begitu sulit untuk dilupakan dan hilang.
Hingga sebelum memori itu pudar bersama waktu, aku kembali menghampiri tempat ini. Tempat dimana kehidupan laut aku selami pertama kali.
Aku menyukai laut. Aku sudah pernah mengatakan hal ini sebelumnya. Atau paling tidak, untuk orang yang sudah cukup mengenalku, mereka pasti tau betapa aku menyukai laut, dan langit, dan biru. Itulah sebabnya mengapa aku tidak harus berpikir 2 kali untuk mengiyakan ajakan yang berkaitan dengan ini.
Perjalannya masih sama seperti beberapa bulan yang lalu. Masih menggunakan kendaraan yang juga sama untuk bisa sampai disana. Aku hanya perlu menyadarkan ingatan bahwa ini bukanlah rangkain dejavu. Mereka yang ada bersamaku adalah cerita baru yang kurangkai di penghujung bulan.
Because no matter where or why you travel, there's always something wonderfully new to be found.
Lemukutan.
Untuk pertama kalinya aku menjejakkan kaki di pulau ini dulu, aku sudah jatuh cinta. Dan semakin jatuh cinta lagi di kali kedua kedatanganku. Bersama ke-7 teman yang lain, aku membagi rasa kagumku akan alam Indonesia, akan indahnya panorama bawah laut yang masih terjaga.
Tidak ada yang lebih menggembirakan saat melihat wajah-wajah antusias itu membaur menjadi satu. Wajah yang juga kutunjukkan saat dulu pertama kali menjatuhkan tubuhku bersama riak gelombang, lalu menyaksikan ikan-ikan berenang, bebas menyentuh karang, hingga merasakan rumput-rumput laut itu bergoyang bersama arus.
Aku menyukainya. Begitu pula mereka.
Tahu apa yang kami temukan di dasar sana hari itu?
Nemo dan rumahnya. Kali ini bukan satu, tapi dua. Salah satu jenis ikan yang dulunya hanya bisa ku lihat di film-film. Kini aku kembali berkesempatan untuk bisa melihatnya, juga menyentuh rumahnya. Allah memang maha baik, selalu baik malah. Setelah menghadirkan hujan di tengah aktifitas snorkeling, Ia menghadirkan sebuah hadiah tambahan. Seekor penyu yang sedang berenang melintas dengan tenang. What a wonderful achievement, right? Bagi orang-orang yang tidak tinggal di daerah pulau sepertiku, ini adalah sebuah kesempatan langka. Dan aku, bersama mereka, mengerti bagaimana menghargai kesempatan.
Alam Indonesia ini begitu luas. Kita tidak akan mampu mengunjungi semuanya bahkan dalam hitungan bulan. Belum lagi jika kita sudah mencintainya. Berkali-kali mendatanginya sekalipun, rasa kagum itu akan selalu ada. Begitu pula dengan Lemukutan ini. Kagumku, akan terus hadir pada tempat-tempat terindah di bumi Allah yang nyatanya begitu dekat untuk di jangkau.
Thanks God, for every chance that You gave to me, to us.
Bantu kami menjaga alam Mu yang indah ini :)
Aku masih begitu akrab dengan suasana itu. Masih hapal bagaimana udara segar menyeruak masuk ke sela-sela pernapasan. Masih mengingat bagaimana kehidupan berjalan di perkampungan nelayan.
Suara-suara riang anak kecil yang berlarian, bunyi deru mesin kapal yang merapat ke dermaga menjemput peraduan malam, riak gelombang yang menghempas daratan, semuanya begitu sulit untuk dilupakan dan hilang.
Hingga sebelum memori itu pudar bersama waktu, aku kembali menghampiri tempat ini. Tempat dimana kehidupan laut aku selami pertama kali.
Aku menyukai laut. Aku sudah pernah mengatakan hal ini sebelumnya. Atau paling tidak, untuk orang yang sudah cukup mengenalku, mereka pasti tau betapa aku menyukai laut, dan langit, dan biru. Itulah sebabnya mengapa aku tidak harus berpikir 2 kali untuk mengiyakan ajakan yang berkaitan dengan ini.
Perjalannya masih sama seperti beberapa bulan yang lalu. Masih menggunakan kendaraan yang juga sama untuk bisa sampai disana. Aku hanya perlu menyadarkan ingatan bahwa ini bukanlah rangkain dejavu. Mereka yang ada bersamaku adalah cerita baru yang kurangkai di penghujung bulan.
Because no matter where or why you travel, there's always something wonderfully new to be found.
Lemukutan.
Untuk pertama kalinya aku menjejakkan kaki di pulau ini dulu, aku sudah jatuh cinta. Dan semakin jatuh cinta lagi di kali kedua kedatanganku. Bersama ke-7 teman yang lain, aku membagi rasa kagumku akan alam Indonesia, akan indahnya panorama bawah laut yang masih terjaga.
Tidak ada yang lebih menggembirakan saat melihat wajah-wajah antusias itu membaur menjadi satu. Wajah yang juga kutunjukkan saat dulu pertama kali menjatuhkan tubuhku bersama riak gelombang, lalu menyaksikan ikan-ikan berenang, bebas menyentuh karang, hingga merasakan rumput-rumput laut itu bergoyang bersama arus.
Aku menyukainya. Begitu pula mereka.
Tahu apa yang kami temukan di dasar sana hari itu?
Nemo dan rumahnya. Kali ini bukan satu, tapi dua. Salah satu jenis ikan yang dulunya hanya bisa ku lihat di film-film. Kini aku kembali berkesempatan untuk bisa melihatnya, juga menyentuh rumahnya. Allah memang maha baik, selalu baik malah. Setelah menghadirkan hujan di tengah aktifitas snorkeling, Ia menghadirkan sebuah hadiah tambahan. Seekor penyu yang sedang berenang melintas dengan tenang. What a wonderful achievement, right? Bagi orang-orang yang tidak tinggal di daerah pulau sepertiku, ini adalah sebuah kesempatan langka. Dan aku, bersama mereka, mengerti bagaimana menghargai kesempatan.
Alam Indonesia ini begitu luas. Kita tidak akan mampu mengunjungi semuanya bahkan dalam hitungan bulan. Belum lagi jika kita sudah mencintainya. Berkali-kali mendatanginya sekalipun, rasa kagum itu akan selalu ada. Begitu pula dengan Lemukutan ini. Kagumku, akan terus hadir pada tempat-tempat terindah di bumi Allah yang nyatanya begitu dekat untuk di jangkau.
Thanks God, for every chance that You gave to me, to us.
Bantu kami menjaga alam Mu yang indah ini :)
Comments
Post a Comment