Spanyol part2... #Cordoba

Pikiranku kembali tak mau diam, menerawang jauh pada masa-masa penyebaran Islam yang terjadi ribuan tahun silam. melihat dengan jelas bagaimana topografi di daerah Andalusia, termasuk Cordoba, sangat mempengaruhi semua yang terjadi di sana.

Masya Allah... sungguh perjalananku ini tidaklah seberapa jika dibandingkan bagaimana para pejuang-pejuang dulu melakukan syiar agama ke berbagai penjuru dunia. duduk tenang di dalam sebuah bus sambil mendengarkan alunan musik yang aku putar melalui mp3ku justru membuatku tidak bisa tidur. aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa menikmati pemandangan indah ini. sebisa mungkin aku akan terus terjaga selama 2,5 jam perjalanan dari kota Sevilla menuju Cordoba.

Estacion Avtobvses Cordoba
Pukul 16.00 akhirnya aku sampai di kota kedua tujuan perjalananku tersebut. Alhamdulillah, aku bisa bertemu dengan orang Indonesia. namanya mbak Ika, beliau adalah mahasiswi Indonesia satu-satunya di Cordoba yang tengah menempuh studi Phd di sana. bersama mbak Ika, aku dikenalkan dengan beberapa spot-spot penting nan bersejarah di kota itu. jika teman-teman di Indonesia pada waktu ini tengah dihebohkan dengan film "99 Cahaya di Atas Langit Eropa", aku justru tengah menginjakkan kakiku sendiri di kota ini. mbak Ika ini adalah salah satu orang yang ikut andil dan berada di balik layar dalam pembuatan film tersebut. Masya Allah... sekali lagi keyakinanku bahwa selalu ada orang baik di dunia ini terbukti. dan aku teramat beruntung bisa mengenal orang-orang seperti mereka :)


Cordoba..

Tak ubahnya dengan kota pertama yang sudah lebih dulu kudatangi, Cordoba telah membuatku jatuh cinta. masih sama seperti Sevilla, kota ini termasuk kota yang cukup "walkable". gaya arsitektur bangunan yang ada di kota ini juga masih terlihat khas Andalusia, meski dibeberapa bangunan lainnya kini telah bercampur dengan sentuhan arsitektur modern. meski dari apa yang pernah ku baca, pada abad ke-10 silam, Cordoba merupakan kota terbesar ke dua di dunia setelah Bizantium. tentunya pada saat kota ini masih berada di bawah kejayaan kekhalifahan Cordoba yang memerintah hampir di semenanjung Iberia.

Jalanan sempit dan berbukit-bukit, jarak bangunan yang hampir rapat antara satu dan lainnya, hiasan-hiasan khusus yang dipajang di tepi-tepi jendela, serta ukiran keramik di hampir setiap pintu-pintu masuk rumah atau pada kompleks pertokoan yang justru sangat mencerminkan jati diri dari wilayah ini juga masih dapat aku lihat. Beberapa teman menyarankan kepadaku untuk selalu berhati-hati saat berada di Cordoba dan di manapun kita berada tentunya, apalagi jika kita melakukan traveling seorang diri. tapi Alhamdulillah, aku masih merasa aman selama berada di sana.

Malam pertama di Cordoba, bersama mbak Ika aku mendatangi wilayah di sekitaran pusat kota. kami berjalan menyusuri jalanan-jalanan sempit bak labirin yang terbuat dari dinding-dinding beton. dan lagi, imajinasiku mulai nyeleneh.
"Mbak, kalau lagi lewat jalanan seperti ini, aku jadi membayangkan kalau misalnya aku hidup di zaman perang dulu, lalu dikejar-kejar dan terjebak di situasi jalan yang seperti ini, mungkin yang aku lakukan hanya satu... Pasrah !!"
Mbak Ika tertawa. tapi ia juga membenarkan perkataanku.

Aku memang kembali dibuat kaget dengan rute jalan setapak yang ada di kota ini, khususnya saat kami hendak menuju Mezquita Cathedral of Cordoba. melewati pemukiman-pemukiman penduduk serta beberapa kompleks pertokoan sempit, sampai pada saat aku menemukan salah satu patung seorang filsuf yang sangat terkenal dengan sebutan "Averroes" tersebut. Ya... dialah patung dari "Ibnu Rusyd", seorang filsuf yang lahir di Cordoba, Spanyol. seorang jenius yang memiliki pengetahuan ensiklopedik dan juga dikenal di dunia barat sebagai komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang mempengaruhi filsafat kristen di abad pertengahan. hasil-hasil pemikirannya juga sangat banyak digunakan dalam bidang kedokteran, meski sebenarnya ranah dari karya-karya Ibnu Rusyd sendiri mencakup pada bidang Filsafat dan juga Fikih.

Akan tetapi, ada sedikit kemirisan yang aku rasakan saat aku melihat patung tersebut. letak patung yang berada di bagian luar sebuah bangunan yang terlihat seperti tembok besar, ditambah dengan keterangan tulisan yang mulai memudar, menjadikannya terkesan seperti "tidak terawat". padahal ia adalah salah satu tokoh yang sangat memiliki andil besar dalam perjalanan sejarah.
Ah... ternyata aku memang kembali lupa. sekarang semuanya telah jauh berubah..









*Patung dari Ibnu Rusyd atau yang dikenal dengan "Averroes"







Sampai di sekitar Mezquita Cathedral of Cordoba, aku langsung mengabadikan beberapa foto sebagai bagian dari memori perjalananku ini. suara-suara musik khas Andalusia  yang aku dengar dari beberapa bagian pertokoan dan juga restoran/bar di daerah tersebut juga ikut mengiringi alunan langkah kaki kami. untungnya, aku tidak langsung latah untuk menari Flamenco di wilayah yang memang menjadi tempat kelahirannya tersebut :)

Malam itu aku sengaja untuk tidak langsung masuk ke area Cathedral (karena memang jam bukanya tidak sampai malam. hehe) sehingga akupun memutuskan untuk mengunjunginya besok pagi.
Alhasil, karena tidak mau kehilangan moment indah di bawah hamparan langit malam yang bertabur bintang kota Cordoba, kota yang disebut sebagai kota seribu cahaya, karena di kota ini ilmu dan pengetahuan membaur dalam membentuk peradaban manusia.

Aku dan mbak Ika kembali menyusuri jalanan tepat di depan bangunan megah tersebut. lebih tepatnya yang kami lakukan adalah menyebrangi sungai Rio Guadalquivir diatas jembatan yang dikenal dengan nama Roman Bridge (Puente Romano). Sebuah jembatan "raksasa" yang menjadi penghubung dari kedua belah daratan yang terpisah sungai panjang tersebut. saat itu, arus sungai yang aku lihat tidak terlalalu deras, namun jika dilihat dari pondasi bagian bawah jembatan yang super besar itu, aku menyimpulkan bahwa mungkin arus sungai dan tingkat kedalaman sungai tersebut pernah menjadi sangat besar dan dalam. tapi ntah lah, itu pernah terjadi di waktu kapan. yang pasti saat itu aku masih bisa melihat adanya tumbuhan di tengah sungai tersebut, mungkin saat itu sedang terjadi kemarau :D

Saat berada di atas jembatan tersebut, sambil menggandeng tangan mbak Ika, kami bercerita banyak hal. alunan musik dari musisi jalanan yang berada di tempat itu juga menjadi penghias cerita kami. disitu aku juga sempat membalikkan badan untuk melihat bangunan Cathedral dari bagian depan. tapi lagi, daya khayalku yang sudah sering dicekoki dengan pelajaran sejarah peradaban Islam ini kembali menerawang.

Air mataku menetes. seperti ada sesak yang tiba-tiba menikam. seperti ada begitu banyak kerinduan yang terlewat begitu saja. bahkan saat aku menuliskan kembali dalam tulisan ini sekarang, rasa haru dan juga miris itu masih bisa aku rasakan. sesuatu yang hanya bisa aku rasakan dengan hati.

Samar-samar, aku bisa mendengar ada suara adzan yang berkumandang dari menara bangunan megah itu, melafalkan kalimat-kalimat takbir menyeru namaMu. tubuhku merinding. waktu seolah telah jauh menyeretku menuju zaman kejayaan Islam di kota ini. orang-orangpun berubah menggunakan pakain khas mereka. lalu dari atas jembatan ini, ditempat kuberdiri, mereka sibuk berlalu-lalang dan berbondong-bondong menuju ke rumahMu.
Oh Allah.. halusinasiku nyatanya sudah terlalu dalam merasuki fikiran.

Aku kembali tersadar dengan cepat. tak terasa, kami sudah hampir mendekati ujung jembatan ini. point of view dari Mezquita Cathedral of Granada memang terlihat sangat indah saat malam hari. bermandikan cahaya lampu yang menyorot ke arah bangunan tua nan kokoh itu. ditambah dengan hembusan semilir angin malamnya yang dingin, juga segelas coklat panas ditangan, menjadikan ia menjadi begitu sempurna.
Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan?

Roman Bridge and Mezquita 

Roman Bridge and Mezquita 

Keesokan harinya, akupun menuntaskan niat ku untuk bisa melihat Mezquita dari dalam. dengan harga ticket 8euro/orang, aku sudah bisa masuk ke area tersebut. Alhamdulillah, cuaca hari itu juga terlihat cerah sehingga cahaya matahari akan bisa masuk sehingga di bagian dalam Mezquita menjadi lebih terang.

Mezquita Cathedral of Cordoba, atau yang dulunya disebut dengan Masjid Cordoba (pada masa kekuasan Islam di Spanyol di bawah pemerintahan dinasti Umayyah), saat ini ialah sebuah gereja setelah terjadi penaklukkan kembali Spanyol oleh kaum Kristen. bangunan ini sendiri pertama kali didirikan oleh Khalifah Muslim Abdurrahman 1 sekitar tahun 787 dan ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu banguan peninggalan yang sangat bersejarah pada 15 Desember 1994.

Pertama memasuki area tersebut, aku sudah disambut dengan taman dibagian dalam yang berisi pepohonan jeruk yang saat itu tengah berbuah. jadi percampuran warna hijau dan orange menjadi penghias yang mempercantik bagian pelataran Mezquita tersebut. dan setelah masuk dibagian dalam, akupun langsung dibuat kagum dengan design dari bangunan ini. di bagian pinggir dalam dari bangunan ini dibuat semacam pilar-pilar yang berisi peninggalan-peninggalan bersejarah dari zaman Islam dan Kristen terdahulu (meskipun hanya sedikit yang menampilkan peninggalan sejarah Islam nya).

Ada empat bagian penting yang ada di dalam bangunan megah ini, yaitu Bell tewor, Patio de los Naranjos, Cathedral, dan juga Mihrab.

Taman yang berisi pepohonan jeruk tadi itu adalah Patio de los Naranjos atau disebut juga dengan Court of the Orange Trees. taman itu terbuka untuk umum, yang artinya siapapun bisa masuk ke area ini secara gratis. lalu Cathedral sendiri sudah sangat jelas bahwa itu adalah suatu bangunan di bagian dalam Mezquita yang saat ini telah digunakan sebagai tempat ibadah bagi orang-orang kristen untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti Misa salah satunya. letaknya berada di bagian tengah bangunan Mezquita. dan karena semenjak berubah fungsi menjadi Cathedral, maka arsitektur di dalamnya juga jauh terlihat megah dan lebih terawat di bandingkan sisi-sisi lainnya. akan tetapi, aku sangat setuju dengan beberapa pendapat yang mengatakan bahwa justru Mihrab lah salah satu tempat yang sangat menarik. ia di design sebagai bagian utama dari bangunan ini. perpaduan warna yang ada serta di tambah ukiran-ukiran kaligrafi di bagian dinding-dindingnya menjadikannya justru terlihat "megah tapi tetap terkesan sederhana".

Aku kembali membaca novel milik mbak Hanum tentang Cordoba, lebih tepatnya saat ia menceritakan tentang Mezquita ini, lalu aku kemudian membenarkan apa yang ia sebutkan tentang Mihrab. "Mihrab ini memang menghadap terlalu lurus ke arah selatan, tidak ke arah kiblat yang sedikit miring ke tenggara. ini merupakan kebijakan dari sultan al Rahman untuk bersifat netral, karena disebalah bangunan masjid ada bangunan gereja yang sudah berdiri lebih dulu. jika memaksakan Mihrab menghadap ke tenggara, maka gereja tersebut harus dirobohkan" dan masih dalam bukunya tersebut ia mengatakan bahwa "ini merupakan bukti bahwa Cordoba dapat menyandingkan orang-orang yang berbeda keyakinan dengan begitu indahnya". Masya Allah...
akan tetapi sayangnya aku tidak bisa mendekat dan melakukan shalat di tempat yang dulunya merupakan bekas masjid ini, karena pada bagian Mihrab ini memang dipagari oleh besi.

Patio de los Naranjos
Mihrab
Cathedral
Sebenarnya tidak hanya ini saja tempat-tempat bersejarah yang ada di Cordoba. masih ada beberapa tempat lainnya yang tidak kalah menarik seperti "Medina Azzahra", sebuah tempat yang dibangun pada masa pemerintahan Abd ar-Rahman III yang terletak di bukit al-Arus, pinggiran barat kota Cordoba, Spanyol.

Lalu ada pula istana "Alcazar de los Reyes Cristianos" yang digunakan sebagai tempat tinggal utama dari Isabella I dan Ferdinand II dari Aragon. tapi sayang karena aku tidak punya cukup banyak waktu, aku tidak bisa menghampiri semuanya, terutama Medina Azzahra, karena letaknya juga cukup jauh dari pusat kota dan harus menggunakan alat transportasi lagi untuk sampai disana. sedangkan untuk Alcazar de los Reyes Cristianos sendiri aku hanya bisa melihatnya dari luar, mengintip dari luar gerbang istana tersebut. (maklum, budget tidak memadai = backpacker kere :D)

Jadi, total selama berada di sana, aku hanya sempat untuk menikmati beberapa tempat yang memang terjangkau untuk didatangi dengan berjalan kaki, seperti di wilayah La Juderia, Plaza de san Juan, Plaza de Benavente, Palacio de Congresos y Exposiciones, dan beberapa tempat lainnya yang menyebutnya saja terkesan ribet karena menggunkan bahasa Espanyola. maklum lidah masih Indonesia tulen ;)

Maka sekali lagi, hanya ucap syukur yang pada akhirnya bisa aku sampaikan atas apa yang aku lalui selama ini. maha besar Allah yang telah memberiku kesempatan berharga dalam sebuah perjalanan hidup yang akhirnya membawaku untuk mengenal dan melihat lebih dekat bukti-bukti nyata kekuasaanNya.

Hari itu, akhirnya akupun bergegas untuk menuju Estacion Autobuses Cordoba untuk melanjutkan perjalananku ke kota berikutnya, Granada.
masih menggunakan bus ALSA sebagai alat transportasi antar kota tersebut, akupun membeli ticket perjalanan seharga 16,77 euro/orang. sedikit lebih mahal karena bus yang aku tumpangi tersebut ternyata dilengkapi dengan fasilitas wi-fi, monitor tv di bagian belakang kursi, AC, serta snack yang berisi air mineral, kacang-kacangan dan juga cookie.
maka perjalananku ke kota Granada hari itu pun berjalan dengan indah...
and overall.... I love Cordoba :)


*Continue to part3... #Granada

Comments

  1. Subhanallah....
    truely deeply love to read your stories, Nia!!
    i think i'm your fan's now,,hehehe :D
    udah buat buku aja gih,,kayak buku Haram Keliling Dunia
    tulisanmu benar" membuat imajinasi berkreasi dengan sendirinya,,seakan" yg membacanya pun ikut merasakan dan menikmati pengalaman yg kamu alami
    Barakallah sist... :)

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah... hehe. ini juga masih banyak belajar kalau soal tulis menulis.
    buku Haram Keliling Dunia malah belom baca akunya :D
    mohon do'anya aja kalau gitu ya. semoga bisa benar2 kesampean yg diharapkan. amiiiin.

    ReplyDelete
  3. Ass.Wr. Wb. Mba Vania... halo Mba Vania. Saya Iswandi Syahputra, saya dosen Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. September 2017 nanti saya berencana mengunjungi Cordoba dan Granada untuk riset (penulisan buku) tentang 'Artefak Komunikasi Era Kejayaan Islam di Andalusia". Jika berkenan, saya mohon bantuan Mba Vania untuk diberi kontak Mba Ika agar dapat membantu saya di Cordoba. Profile saya bisa Mba liat di fb Iswandi Syahputra atau @iswandisyah email saya: ditra73@yahoo.com

    ReplyDelete
  4. Mengalami Dapat undian toto lotere 45 jt juga sebuah berikut kami sudah menyiapkan Ramalan atau Prediksi Angka Dapat undian toto lotere 45 jt dalam Permainan Togel dan tepat dengan jelas dan benar menebak angka dalam prediksi syair Hk

    ANGKA PREDIKSI TOGEL :
    Togel 2D: 38 = 53 – 27 – 19 – 85, Togel 3D: 249 – 398, Togel 4D: 8537 - 0859

    ANGKA TOGEL ALTERNATIF :
    Angka Togel 2D: 52 = 83 - 15 - 75 - 57 atau 93 = 38 - 05 - 18 - 30 (Selengkapnya)
    Angka Togel 3D: 530 - 675 atau 801 - 945 (Selengkapnya)
    Angka Togel 4D: 3724 - 5627 atau 7458 - 8046 (Selengkapnya)
    ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
    Arti Mimpi >> Mimpi bersetubuh dengan ibu kandung Menurut Erek Erek 2D 3D 4D & Primbon Jawa
    Arti Mimpi >> Melihat kakek saya mati suri Menurut Erek Erek 2D 3D 4D & Primbon Jawa
    Arti Mimpi >> mimpi cuci beras tapi kosong Menurut Erek Erek 4D 3D 2D & Tafsir Islam
    Arti Mimpi >> Ayam betina masuk kamar tidur Menurut Erek Erek 2D 3D 4D & Primbon Jawa
    Arti Mimpi >> Tetangga numpang mandi bunga di rumah saya Menurut Erek Erek 2D 3D 4D & Primbon Jawa
    Apakah ramalan angka togel dan arti mimpi diatas akan menjadi kenyataan? Akankah mendatangkan hoki dan keberuntungan? Mungkin terlalu jauh bagi kami untuk menjawabnnya. Satu hal yang perlu digarisbawahi disini, bahwa semua uraian yang kami sampaikan diatas hanyalah bersifat ramalan saja, dan seperti kita ketahui bersama bahwa yang namanya ramalan belum tentu dapat dibuktikan 100% kebenarannya. Untuk itu semua kami kembalikan lagi kepada Anda, apakah mau mempercayainya atau hanya menganggapnya sebagai informasi belaka. Meski demikian, sudah banyak orang yang membuktikan kebenaran dari ramalan mimpi yang dialaminya. Tetap utamakan ramalan Anda sendiri, semoga beruntung dan salam pencinta angka.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

AU PAIR

Words of affirmation

Turkey, dan Yang Perlu Kamu Tahu !