Spanyol part1... #Sevilla
Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. itulah kalimat pertama yang ingin aku tuliskan.
Maha besar Allah yang pada akhirnya telah memberiku segala nikmat sehingga aku bisa kembali menuliskan cerita perjalananku dari Spanyol beberapa hari yang lalu.
Hari ini, aku telah berada kembali di rumah keduaku. duduk dengan tenang sambil menikmati waktu istirahat yang aku miliki. Otak ini sepertinya sudah ingin segera mengeluarkan dan menceritakan semua yang terjadi selama aku berada di negara bola tersebut.
Tapi tidak ! Spanyol tidak hanya identik dengan bola !
dari negara ini, aku semakin membuka mata.. melihat, dan semakin belajar tentang banyak hal.
Sevilla...
Itulah kota pertama tujuanku di negara Spanyol. berdasarkan segala persiapan mulai dari searching harga ticket pesawat murah serta rute perjalanan yang telah aku lakukan sebelumnya, aku yakin semuanya akan berjalan dengan baik, semuanya akan berjalan dengan mudah, dan aku teramat yakin bahwa semuanya juga akan berjalan sesuai rencanaku.
tapi mungkin aku terlalu sombong. Allah menjadikan segala sesuatunya di luar ekspektasiku.
Maka cerita perjalananku, berawal dari sini..........
Belanda, pukul 06.00 pagi di waktu winter, yang otomatis suasana hari itu juga masih gelap dan dingin, aku sudah bergegas menuju stasiun kereta yang ada di Rotterdam. sengaja aku tidak memilih berangkat dari kotaku di Zwolle, hal ini dikarenakan aku harus mengalokasikan waktu yang aku miliki sebaik mungkin agar aku bisa sampai di Bandara kota Eindhoven tepat waktu. jadwal penerbanganku hari itu adalah pukul 10.10 pagi dengan menggunakan pesawat Ryanair. Ryanair sendiri adalah salah satu maskapai penerbangan yang paling terkenal karena murahnya di Eropa. dan karena harganya yang juga relatif "miring" itulah, maka akan sangat masuk akal jika penempatannya pun bukan berada di bandara besar tengah kota seperti Schipol yang terletak di Amsterdam.
Perjalanan dari kota Rotterdam ke Eindhoven harusnya memakan waktu sekitar 1 jam 15 menit. keretaku berangkat dari Rotterdam Central di jadwalkan pukul 06.58 pagi, yang artinya aku akan sampai di sana kisaran pukul 08.15, lalu disambung menggunakan bus dari stasiun Eindhoven menuju bandara selama 20 menit. setelah dijumlahkan seluruh waktu perjalanan yang harusnya bisa aku tempuh dengan normal tersebut, aku masih memiliki cukup waktu untuk pengurusan berbagai pengecekan di bandara.
akan tetapi, semuanya berjalan di luar rencanaku.
kereta yang membawaku menuju Eindhoven ternyata harus berhenti di salah satu kota karena adanya perbaikan rel di jalur yang seharusnya bisa aku tempuh. pihak kereta pun mengganti transportasi kami dengan menggunakan bus menuju kota lain yang memiliki jalur kereta yang sama ke arah Eindhoven, tapi tidak sampai di Eindhoven. aku menunggu bus tersebut, dan akhirnya iapun datang dan membawa kami ke kota berikutnya. di sepanjang perjalanan aku semakin cemas. jam ditanganku sudah menunjukkan pukul 09.00. sementara gate pengecekan ticket pesawatku akan tutup pukul 09.40. itu artinya aku hanya tinggal memiliki waktu 40 menit yang tersisa. jadi at least aku tidak akan memiliki cukup waktu kalau harus menyambung perjalananku dengan menggunakan kereta dan bus lagi.
GAWAT.... AKU BISA KETNGGALAN PESAWAT !!!!!!
Tidak mau semuanya gagal. akupun harus berfikir cepat untuk merubah rencana.
Taksi. Ya, satu-satunya cara agar aku bisa sampai tepat waktu mungkin hanya dengan menggunakan taksi. maka dengan berat hati, akupun mengeluarkan lembaran euro dengan harga yang "sedikit tidak wajar" untuk mengejar waktu yang tersisa. prinsipku saat itu adalah "Uang bisa dicari, kesempatan kapan datang lagi?", sedikit kalimat untuk menenangkan pikiranku yang mulai bergelut dengan hitung-hitungan rupiah untuk harga yang harus aku bayar. Si supir taksi juga sudah aku request untuk menyupir mobilnya seperti di film "Fast and Furious" agar aku bisa sampai tepat waktu. maka 30 menit kemudian, di tengah gerimis yang mengguyur selama di perjalanan super action tersebut, akhirnya aku sampai 10 menit sebelum gate tutup.
Fiuuuuh.... akhirnya kekejar juga. Alhamdulillah.
Drama keberangkatanku hari itu ternyata tidak berhenti hanya disitu.
Setelah pengecekan ticketku selesai, akupun masuk ke bagian pengecekan tas dan segala macamnya melalui alat sensor. dan kalian tau apa yang terjadi????
ADA PISAU DI DALAM TAS KU !!
Oh God... apa lagi ini? kenapa jadi ada pisau di dalam tas ranselku???
Aku kaget. sangat kaget bahkan. aku tidak pernah meletakkan pisau di dalamnya. apalagi tas tersebut juga pernah aku gunakan selama trip ku ke Paris beberapa bulan yang lalu. (tapi memang tidak menggunakan pesawat sehingga bebas dari alat sensor. dan in fact, tas tersebut juga aku beli dari salah seorang teman yang sudah pulang ke Indonesia).
Petugas mengecek 2 kali tas milikku menggunakan alat sensor dan akhirnya membongkar isinya untuk menemukan pisau tersebut. Ya, he found a big knife in my bag. I told him that I not put a knife in my bag. that's was my friend's bag. and I really didn't knew if there is a knife in it and why she did.
saat itu perasaanku sudah semakin bercampur aduk.
Ya Allah... kenapa sampai terjadi hal seperti ini? harusnya aku lebih teliti mengecek isi di dalam tasku sebelum aku meletakkan berbagai macam perlengkapan di dalamnya.
Hampir saja aku menangis saat menjelaskan kepada petugas bahwa itu bukanlah kesengajaanku untuk melakukannya. Alhamdulillah, akhirnya dia mengerti dan mengatakan bahwa dia harus mengambil dan membuang pisau tersebut. dia juga mengatakan kalau aku harus lebih teliti lagi mengecek semuanya sebelum bepergian.
Ya, I was so bad in these situation. but traveling must go on.
Bismillah, aku hanya berdo'a semoga itu bukanlah pertanda yang buruk.
Selesai sudah cerita drama di awal keberangkatanku hari itu. akhirnya aku bisa duduk manis di dalam pesawat yang akan membawaku ke Sevilla. dan baru aku ketahui, ternyata sistem tempat duduk yang ada di pesawat ini adalah random alias bebas memilih kursi. mengetahui hal itu, aku langsung memilih untuk duduk di samping jendela agar bisa memiliki point of view yang enak.
Eindhoven-Sevilla memakan waktu penerbangan 2,5 jam. hal ini dikarenkan letak kota Sevilla berada hampir di bagian bawah negara Spanyol, tepatnya di wilayah Andalusia.
Sevilla sendiri merupakan kota terbesar keempat di Spanyol. Kota ini merupakan kota wilayah anatomi Andalusia. pada musim panas, biasanya kota ini menjadi sangat panas, sedangkan pada musim dingin, kota ini terasa tidak terlalu dingin serta tidak akan pernah ada salju yang datang dikota ini.
Pertama turun dari pesawat, kesan pertama yang aku dapat dari kota ini adalah "memiliki curahan cahaya matahari yang cukup banyak" (ya iya lah, karena Belanda saat ini sedang foggy melulu), memiliki bentuk wilayah yang berbukit-bukit (hampir sama seperti Turkey), dan amat sangat jarang menemukan orang yang bisa bebicara bahasa Inggris. Jleb... this is a big problem for me, because in other fact I also can't speak Spanish too.
Dari bandara Sevilla, aku menuju ke pusat kota menggunakan bus dengan tarif 4 euro sekali jalan. bersama salah satu penumpang yang sepertinya juga "terlihat bingung", akhirnya aku turun di halte yang salah. tapi dari kesalahan itulah akhirnya kami berteman. Namanya Holla, dia adalah salah satu mahasiswi di Belanda yang berasal dari Ukraina. dan ini juga merupakan perjalanan pertama untuknya di Sevilla.
Cocok, jadi ceritanya kami sama-sama tersesat di tempat asing. tapi untungnya, dia memiliki teman yang mau menjemputnya dan berbaik hati mau mengantarkanku sampai ke pusat kota. Namanya Julia. dia juga seoarng gadis Ukraina yang bekerja di Sevilla. Alhamdulillah, keyakinanku sekali lagi terbukti bahwa selalu ada orang baik di muka bumi ini :)
dalam perjalanan ke pusat kota itu, kami terlibat obrolan satu sama lain. dan sudah bisa ditebak, sebuah pertanyaan yang tidak asing lagipun aku dapatkan.
"Did you not afraid to travel alone in Seville? as you know, not everybody can speak english here. How if you getting lost like right now?" Julia bertanya kepadaku.
akupun hanya tersenyum dan menjawab dengan sebuah jawaban yang selalu sama disetiap pertanyaan yang juga selalu sama aku dapatkan.
"Why I must afraid? I always believed if there is a good person in this world. for example is like what you did to me now"
dia pun akhirnya tertawa dan berkata kepadaku " You always positive thinking Nia"
"Ya... I should be"
Jalan Allah memang selalu indah teman :)
Sampai di pusat kota Sevilla, aku tidak langsung menuju hostel tempat dimana aku akan menginap. karena hari itu juga masih siang, akupun memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar pusat kota. hari itu, entah karena weekend atau juga karena menjelang natal, kota Sevilla terlihat sangat ramai. hiasan-hiasan natal di sepanjang jalan juga terlihat menggantung di sudut-sudut bangunan kota Sevilla. titik pusat perhatianku juga langsung mengarah pada sebuah bangunan megah bergaya khas Eropa serta sebuah menara tinggi yang menjulang di sampingnya.
Ya, itulah Cathedral of Sevilla dan juga Giralda tower yang sangat terkenal dan juga menjadi salah satu icon kota Sevilla.
Cathedral of Sevilla ini dulunya adalah salah satu bekas masjid utama di kota Sevilla. setelah terjadi gempa di tahun 1356 yang menghancurkan bangunan masjid tersebut, maka dibangunlah sebuah cathedral atau gereja Katolik bergaya Ghotic yang begitu megah untuk menggantikannya. Gereja ini juga merupaka gereja terbesar ke-3 di dunia. karena kemegahannya, pada tahun 1987, UNESCO menetapkan bahwa cathedral ini termasuk kedalam salah satu situs warisan dunia. untuk masuk ke dalam gereja ini kita dikenakan biaya sebesar 8 euro/orang.
Tepat disamping cathedral tersebut, berdirilah sebuah menara yang di sebut dengan La Giralda atau Giralda Tower. La Giralda ini adalah menara lonceng dari cathedral Sevilla. dulunya, Giralda ini adalah mantan dari menara Masjid saat Sevilla berada di bawah kekuasaan Islam. konon katanya, ini adalah satu dari tiga minaret peninggalan Almohad yang masih terawat sampai saat ini, selain Kutubiyya di Marakesh dan Tower Hasan di Rabat, Marocco. maka memandang menara setinggi 105 meter dengan kilas balik sejarah Islam pada masa lalu, ada keharuan tersendiri yang aku rasakan saat itu. sama halnya saat aku menikmati malam di sekitaran cathedral sambil menyantap seporsi kebab yang aku beli di restoran berlabelkan "Halal Food" tersebut.
disepanjang waktu aku berada di Sevilla, entah kenapa tidak satupun aku menemukan seseorang yang juga berjilbab sepertiku. yang ada hanyalah mereka-mereka berwajah asing dengan ciri-siri fisik yang juga sudah pasti berbeda denganku. disekelilingku juga hanya terlihat hiasan-hiasan menyambut natal serta pasar-pasar malam yang pada waktu itu juga tengah diperingati perayaan atau festival tentang kota Sevilla atau mungkin tentang hal-hal yang berkaitan dengan Cathedral (aku kurang tau pasti akan hal ini dikarenakan tulisan yang ada mengguakan bahasa Spanyol dan juga adanya stand-stand patung para sesepuh Kristen yang disajikan serta adanya puluhan orang yang berdiri mengelilingi cathedral sambil bergandengan tangan memegang lilin).
Ya Allah... waktu memang benar-benar telah merubah banyak hal.
Aku sedih, menatap dengan seksama bangunan megah yang bermandikan kilaun cahaya lampu yang ada dihadapanku saat itu. Ah... semuanya memang telah berubah.
Keesokan harinya, akupun melanjutkan perjalananku ke sebuah bangunan yang juga sangat terkenal di Sevilla, yaitu "Plaza de Espana". Plaza de Espana dibangun pada tahun 1929 disamping "Maria Luisa Park" untuk memeriahkan America-Spanish Exhibition. design bangunan yang sangat khas dengan ukiran keramik khas Andalusia serta kemegahannya ini menjadikannya menjadi sangat terkenal dan tujuan utama wisata di kota Sevilla. bentuknya setengah lingkaran dengan taman air mancur di tengahnya. saat pertama kali aku melihat bangunan ini, rasa kekagumanku tentang design khas Andalusia semakin memuncak. betapa tidak, detil ukiran yang ada dibagunan ini sendiri memang sangat khas, bahkan pada bagian pagar luar dari bangunan ini sendiri itu terbuat dari keramik. Wow... that's really amazing !
Setelah menghabiskan waktu selama 2 hari 1 malam di kota ini, akupun harus melanjutkan trip perjalananku di belahan lain Andalusia. Sevilla mengenalkanku tentang wisata yang tidak sedikit. bercampurnya kebudayaan serta pengaruh perkembangan jaman mewarnai bentuk kota ini.
Sevilla juga merupakan kota yang cukup 'Walkable' atau mudah di jangkau hanya dengan jalan kaki untuk menuju tempat-tempat wisata dan juga tempat bersejarah. karena hampir sama dengan di negara-negara eropa lainnya, Sevilla memiliki tata kota yang mempusatkan semuanya di tengah kota. oleh sebab itu, selama di kota ini aku tidak pernah membeli ticket transportasi untuk di sekitaran pusat kotanya.
Lalu untuk makanan halal di kota ini, kita juga tidak perlu khawatir karena makanan berlabelkan "Halal Food" juga banyak di sajikan di sepanjang pusat kota. tinggal di sesuiakan saja dengan budget kita selama berada di sana.
Maka berangkat menuju stasion bus Plaza de Armas, akupun membeli ticket bus ALSA untuk menuju kota Cordoba dengan harga 11,88 Euro/orang. ALSA sendiri adalah salah satu mode transportasi bus yang sangat terkenal dan mudah ditemui di Spanyol. tidak perlu melakukan reservasi jauh-jauh hari untuk menggunakan bus ini, karena dari yang aku dengar, orang-orang di Spanyol memang tidak suka ribet untuk urusan reservasi ticket. hampir sama dengan di Indonesia, maka datang 1 jam sebelum keberangkatan, bisa dipastikan kita akan mendapatkan kursi di dalam bus tersebut.
So, this is my Seville stories. and overall... I enjoyed Seville :)
Maha besar Allah yang pada akhirnya telah memberiku segala nikmat sehingga aku bisa kembali menuliskan cerita perjalananku dari Spanyol beberapa hari yang lalu.
Hari ini, aku telah berada kembali di rumah keduaku. duduk dengan tenang sambil menikmati waktu istirahat yang aku miliki. Otak ini sepertinya sudah ingin segera mengeluarkan dan menceritakan semua yang terjadi selama aku berada di negara bola tersebut.
Tapi tidak ! Spanyol tidak hanya identik dengan bola !
dari negara ini, aku semakin membuka mata.. melihat, dan semakin belajar tentang banyak hal.
Sevilla...
Itulah kota pertama tujuanku di negara Spanyol. berdasarkan segala persiapan mulai dari searching harga ticket pesawat murah serta rute perjalanan yang telah aku lakukan sebelumnya, aku yakin semuanya akan berjalan dengan baik, semuanya akan berjalan dengan mudah, dan aku teramat yakin bahwa semuanya juga akan berjalan sesuai rencanaku.
tapi mungkin aku terlalu sombong. Allah menjadikan segala sesuatunya di luar ekspektasiku.
Maka cerita perjalananku, berawal dari sini..........
Belanda, pukul 06.00 pagi di waktu winter, yang otomatis suasana hari itu juga masih gelap dan dingin, aku sudah bergegas menuju stasiun kereta yang ada di Rotterdam. sengaja aku tidak memilih berangkat dari kotaku di Zwolle, hal ini dikarenakan aku harus mengalokasikan waktu yang aku miliki sebaik mungkin agar aku bisa sampai di Bandara kota Eindhoven tepat waktu. jadwal penerbanganku hari itu adalah pukul 10.10 pagi dengan menggunakan pesawat Ryanair. Ryanair sendiri adalah salah satu maskapai penerbangan yang paling terkenal karena murahnya di Eropa. dan karena harganya yang juga relatif "miring" itulah, maka akan sangat masuk akal jika penempatannya pun bukan berada di bandara besar tengah kota seperti Schipol yang terletak di Amsterdam.
Perjalanan dari kota Rotterdam ke Eindhoven harusnya memakan waktu sekitar 1 jam 15 menit. keretaku berangkat dari Rotterdam Central di jadwalkan pukul 06.58 pagi, yang artinya aku akan sampai di sana kisaran pukul 08.15, lalu disambung menggunakan bus dari stasiun Eindhoven menuju bandara selama 20 menit. setelah dijumlahkan seluruh waktu perjalanan yang harusnya bisa aku tempuh dengan normal tersebut, aku masih memiliki cukup waktu untuk pengurusan berbagai pengecekan di bandara.
akan tetapi, semuanya berjalan di luar rencanaku.
kereta yang membawaku menuju Eindhoven ternyata harus berhenti di salah satu kota karena adanya perbaikan rel di jalur yang seharusnya bisa aku tempuh. pihak kereta pun mengganti transportasi kami dengan menggunakan bus menuju kota lain yang memiliki jalur kereta yang sama ke arah Eindhoven, tapi tidak sampai di Eindhoven. aku menunggu bus tersebut, dan akhirnya iapun datang dan membawa kami ke kota berikutnya. di sepanjang perjalanan aku semakin cemas. jam ditanganku sudah menunjukkan pukul 09.00. sementara gate pengecekan ticket pesawatku akan tutup pukul 09.40. itu artinya aku hanya tinggal memiliki waktu 40 menit yang tersisa. jadi at least aku tidak akan memiliki cukup waktu kalau harus menyambung perjalananku dengan menggunakan kereta dan bus lagi.
GAWAT.... AKU BISA KETNGGALAN PESAWAT !!!!!!
Tidak mau semuanya gagal. akupun harus berfikir cepat untuk merubah rencana.
Taksi. Ya, satu-satunya cara agar aku bisa sampai tepat waktu mungkin hanya dengan menggunakan taksi. maka dengan berat hati, akupun mengeluarkan lembaran euro dengan harga yang "sedikit tidak wajar" untuk mengejar waktu yang tersisa. prinsipku saat itu adalah "Uang bisa dicari, kesempatan kapan datang lagi?", sedikit kalimat untuk menenangkan pikiranku yang mulai bergelut dengan hitung-hitungan rupiah untuk harga yang harus aku bayar. Si supir taksi juga sudah aku request untuk menyupir mobilnya seperti di film "Fast and Furious" agar aku bisa sampai tepat waktu. maka 30 menit kemudian, di tengah gerimis yang mengguyur selama di perjalanan super action tersebut, akhirnya aku sampai 10 menit sebelum gate tutup.
Fiuuuuh.... akhirnya kekejar juga. Alhamdulillah.
Drama keberangkatanku hari itu ternyata tidak berhenti hanya disitu.
Setelah pengecekan ticketku selesai, akupun masuk ke bagian pengecekan tas dan segala macamnya melalui alat sensor. dan kalian tau apa yang terjadi????
ADA PISAU DI DALAM TAS KU !!
Oh God... apa lagi ini? kenapa jadi ada pisau di dalam tas ranselku???
Aku kaget. sangat kaget bahkan. aku tidak pernah meletakkan pisau di dalamnya. apalagi tas tersebut juga pernah aku gunakan selama trip ku ke Paris beberapa bulan yang lalu. (tapi memang tidak menggunakan pesawat sehingga bebas dari alat sensor. dan in fact, tas tersebut juga aku beli dari salah seorang teman yang sudah pulang ke Indonesia).
Petugas mengecek 2 kali tas milikku menggunakan alat sensor dan akhirnya membongkar isinya untuk menemukan pisau tersebut. Ya, he found a big knife in my bag. I told him that I not put a knife in my bag. that's was my friend's bag. and I really didn't knew if there is a knife in it and why she did.
saat itu perasaanku sudah semakin bercampur aduk.
Ya Allah... kenapa sampai terjadi hal seperti ini? harusnya aku lebih teliti mengecek isi di dalam tasku sebelum aku meletakkan berbagai macam perlengkapan di dalamnya.
Hampir saja aku menangis saat menjelaskan kepada petugas bahwa itu bukanlah kesengajaanku untuk melakukannya. Alhamdulillah, akhirnya dia mengerti dan mengatakan bahwa dia harus mengambil dan membuang pisau tersebut. dia juga mengatakan kalau aku harus lebih teliti lagi mengecek semuanya sebelum bepergian.
Ya, I was so bad in these situation. but traveling must go on.
Bismillah, aku hanya berdo'a semoga itu bukanlah pertanda yang buruk.
Selesai sudah cerita drama di awal keberangkatanku hari itu. akhirnya aku bisa duduk manis di dalam pesawat yang akan membawaku ke Sevilla. dan baru aku ketahui, ternyata sistem tempat duduk yang ada di pesawat ini adalah random alias bebas memilih kursi. mengetahui hal itu, aku langsung memilih untuk duduk di samping jendela agar bisa memiliki point of view yang enak.
Eindhoven-Sevilla memakan waktu penerbangan 2,5 jam. hal ini dikarenkan letak kota Sevilla berada hampir di bagian bawah negara Spanyol, tepatnya di wilayah Andalusia.
Sevilla sendiri merupakan kota terbesar keempat di Spanyol. Kota ini merupakan kota wilayah anatomi Andalusia. pada musim panas, biasanya kota ini menjadi sangat panas, sedangkan pada musim dingin, kota ini terasa tidak terlalu dingin serta tidak akan pernah ada salju yang datang dikota ini.
![]() |
Sevilla on the plane view |
![]() |
Welcome Sevilla :) |
Pertama turun dari pesawat, kesan pertama yang aku dapat dari kota ini adalah "memiliki curahan cahaya matahari yang cukup banyak" (ya iya lah, karena Belanda saat ini sedang foggy melulu), memiliki bentuk wilayah yang berbukit-bukit (hampir sama seperti Turkey), dan amat sangat jarang menemukan orang yang bisa bebicara bahasa Inggris. Jleb... this is a big problem for me, because in other fact I also can't speak Spanish too.
Dari bandara Sevilla, aku menuju ke pusat kota menggunakan bus dengan tarif 4 euro sekali jalan. bersama salah satu penumpang yang sepertinya juga "terlihat bingung", akhirnya aku turun di halte yang salah. tapi dari kesalahan itulah akhirnya kami berteman. Namanya Holla, dia adalah salah satu mahasiswi di Belanda yang berasal dari Ukraina. dan ini juga merupakan perjalanan pertama untuknya di Sevilla.
Cocok, jadi ceritanya kami sama-sama tersesat di tempat asing. tapi untungnya, dia memiliki teman yang mau menjemputnya dan berbaik hati mau mengantarkanku sampai ke pusat kota. Namanya Julia. dia juga seoarng gadis Ukraina yang bekerja di Sevilla. Alhamdulillah, keyakinanku sekali lagi terbukti bahwa selalu ada orang baik di muka bumi ini :)
dalam perjalanan ke pusat kota itu, kami terlibat obrolan satu sama lain. dan sudah bisa ditebak, sebuah pertanyaan yang tidak asing lagipun aku dapatkan.
"Did you not afraid to travel alone in Seville? as you know, not everybody can speak english here. How if you getting lost like right now?" Julia bertanya kepadaku.
akupun hanya tersenyum dan menjawab dengan sebuah jawaban yang selalu sama disetiap pertanyaan yang juga selalu sama aku dapatkan.
"Why I must afraid? I always believed if there is a good person in this world. for example is like what you did to me now"
dia pun akhirnya tertawa dan berkata kepadaku " You always positive thinking Nia"
"Ya... I should be"
Jalan Allah memang selalu indah teman :)
Sampai di pusat kota Sevilla, aku tidak langsung menuju hostel tempat dimana aku akan menginap. karena hari itu juga masih siang, akupun memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar pusat kota. hari itu, entah karena weekend atau juga karena menjelang natal, kota Sevilla terlihat sangat ramai. hiasan-hiasan natal di sepanjang jalan juga terlihat menggantung di sudut-sudut bangunan kota Sevilla. titik pusat perhatianku juga langsung mengarah pada sebuah bangunan megah bergaya khas Eropa serta sebuah menara tinggi yang menjulang di sampingnya.
Ya, itulah Cathedral of Sevilla dan juga Giralda tower yang sangat terkenal dan juga menjadi salah satu icon kota Sevilla.
Cathedral of Sevilla ini dulunya adalah salah satu bekas masjid utama di kota Sevilla. setelah terjadi gempa di tahun 1356 yang menghancurkan bangunan masjid tersebut, maka dibangunlah sebuah cathedral atau gereja Katolik bergaya Ghotic yang begitu megah untuk menggantikannya. Gereja ini juga merupaka gereja terbesar ke-3 di dunia. karena kemegahannya, pada tahun 1987, UNESCO menetapkan bahwa cathedral ini termasuk kedalam salah satu situs warisan dunia. untuk masuk ke dalam gereja ini kita dikenakan biaya sebesar 8 euro/orang.
Tepat disamping cathedral tersebut, berdirilah sebuah menara yang di sebut dengan La Giralda atau Giralda Tower. La Giralda ini adalah menara lonceng dari cathedral Sevilla. dulunya, Giralda ini adalah mantan dari menara Masjid saat Sevilla berada di bawah kekuasaan Islam. konon katanya, ini adalah satu dari tiga minaret peninggalan Almohad yang masih terawat sampai saat ini, selain Kutubiyya di Marakesh dan Tower Hasan di Rabat, Marocco. maka memandang menara setinggi 105 meter dengan kilas balik sejarah Islam pada masa lalu, ada keharuan tersendiri yang aku rasakan saat itu. sama halnya saat aku menikmati malam di sekitaran cathedral sambil menyantap seporsi kebab yang aku beli di restoran berlabelkan "Halal Food" tersebut.
disepanjang waktu aku berada di Sevilla, entah kenapa tidak satupun aku menemukan seseorang yang juga berjilbab sepertiku. yang ada hanyalah mereka-mereka berwajah asing dengan ciri-siri fisik yang juga sudah pasti berbeda denganku. disekelilingku juga hanya terlihat hiasan-hiasan menyambut natal serta pasar-pasar malam yang pada waktu itu juga tengah diperingati perayaan atau festival tentang kota Sevilla atau mungkin tentang hal-hal yang berkaitan dengan Cathedral (aku kurang tau pasti akan hal ini dikarenakan tulisan yang ada mengguakan bahasa Spanyol dan juga adanya stand-stand patung para sesepuh Kristen yang disajikan serta adanya puluhan orang yang berdiri mengelilingi cathedral sambil bergandengan tangan memegang lilin).
Ya Allah... waktu memang benar-benar telah merubah banyak hal.
Aku sedih, menatap dengan seksama bangunan megah yang bermandikan kilaun cahaya lampu yang ada dihadapanku saat itu. Ah... semuanya memang telah berubah.
![]() |
Giralda Tower |
![]() |
Cathedral of Seville with Giralda tower |
![]() |
Cathedral of Seville in the night |
![]() |
Plaza de Espana |
Setelah menghabiskan waktu selama 2 hari 1 malam di kota ini, akupun harus melanjutkan trip perjalananku di belahan lain Andalusia. Sevilla mengenalkanku tentang wisata yang tidak sedikit. bercampurnya kebudayaan serta pengaruh perkembangan jaman mewarnai bentuk kota ini.
Sevilla juga merupakan kota yang cukup 'Walkable' atau mudah di jangkau hanya dengan jalan kaki untuk menuju tempat-tempat wisata dan juga tempat bersejarah. karena hampir sama dengan di negara-negara eropa lainnya, Sevilla memiliki tata kota yang mempusatkan semuanya di tengah kota. oleh sebab itu, selama di kota ini aku tidak pernah membeli ticket transportasi untuk di sekitaran pusat kotanya.
Lalu untuk makanan halal di kota ini, kita juga tidak perlu khawatir karena makanan berlabelkan "Halal Food" juga banyak di sajikan di sepanjang pusat kota. tinggal di sesuiakan saja dengan budget kita selama berada di sana.
Maka berangkat menuju stasion bus Plaza de Armas, akupun membeli ticket bus ALSA untuk menuju kota Cordoba dengan harga 11,88 Euro/orang. ALSA sendiri adalah salah satu mode transportasi bus yang sangat terkenal dan mudah ditemui di Spanyol. tidak perlu melakukan reservasi jauh-jauh hari untuk menggunakan bus ini, karena dari yang aku dengar, orang-orang di Spanyol memang tidak suka ribet untuk urusan reservasi ticket. hampir sama dengan di Indonesia, maka datang 1 jam sebelum keberangkatan, bisa dipastikan kita akan mendapatkan kursi di dalam bus tersebut.
So, this is my Seville stories. and overall... I enjoyed Seville :)
*Continue to part2.. #Cordoba
Subhanallah...Membaca blog ini seakan-akan sedang menonton Tv. Sepertinya saat pulang ke Indonesia nanti, dirimu harus mulai dengan aktivitas terbaru. Menulis Novel. Yaaapzz...begitulah kira-kira. Mantab. Bangga ku bisa dapat sahabat seperti dirimu. Semoga Allah selalu menyertai tiap langkah mu di seberang sana. Salam aja buat bule muslim yang ada di sana. Bilang aja dapat salam dari orang Sintang, Hahahahahahaha...
ReplyDeleteAlhamdulillah... semua berjalan juga atas kehendak Allah teman :)
ReplyDeletesaat ini yang saya lakukan hanyalah terus belajar dalam segala hal, termasuk dalam hal menulis. semoga nantinya apa yang diharapkan oleh semua yang membaca tulisan ini dan juga saya tentunya bisa terwujud. Amiiiin.
In shaa Allah, nanti ya kalau ketemu bule muslim. hihihi :D
Good job, Vania! ;)
ReplyDeleteTerus berkarya dalam perjalanan dan tulisanmu ya say...
Do uncommon travel :) Datangi tempat2 yang gak pasaran :D
lalu tuangkan dalam cerita, maka ribuan pembaca pun akan tertarik
Keep up the good work!
Semangaatttt....
Yeeeeeiy.... iya ne kak, Alhamdulillah.
ReplyDeleteselagi masih diberi ingatan dan kesempatan baik pasti akan maju teruuuuuuuuuuuss.....
kk juga yak, tetep semangat pokoknya mah !!!!
ingat, 2015 kita ketemu di Australia. Amiiiin :)