The "city shock" of Amsterdam
![]() |
perjalanan diawali dari depan stasiun kota Amsterdam. Hans, tour guide kami hari itupun menjelaskan tentang sejarah stasiun tua tersebut. sebuah stasiun yang tidak pernah sepi dari penumpang ini ternyata di bangun antara tahun 1881 dan 1889. stasiun rancangan Petrus JH Cuypers yang dibantu oleh Adolf L. Gendt ini juga menyediakan ruangan khusus bagi para anggota kerajaan yang ingin berpergian dengan menggunakan kereta. letaknya dibagian timur dari bangunan stasiun tersebut. model bangunannya juga terlihat berbeda karena sengaja dibangun lebih megah dari pada sisi lainnya. dan pada 2011 lalu, untuk pertama kalinya putri kecil dari kalangan kerajaan Belanda menggunakan kereta untuk menuju ke tempat permainan ski. that's rarely happens in this country.
Amsterdam Central Station |
![]() |
The amsterdam weeper's tower |
Perjalanan masih berlanjut. dan tibalah saatnya memasuki wilayah yang sudah tidak asing lagi bagi banyak orang di benua Eropa, namun masih sangat asing ditelinga saya sebagai orang asia yang tidak tau apa-apa ini. -_-'
Siapa yang tidak pernah dengar dan kenal dengan sebutan "red light district"??
Mungkin sayalah salah satu orangnya. masih terbayang bagaimana shock nya saya saat melintasi daerah terlarang itu di kota Amsterdam. sebuah wilayah yang sudah sangat terkenal dengan wisata "nakal" bagi para penggila sex. menurut wikipedia sendiri, red light district adalah bagian dari daerah perkotaan dimana ada konsentrasi prostitusi dan bisnis yang berorientasi seks didalamnya. seperti toko-toko seks, klub strip, bioskop dewasa, "museum erotic" dan bahkan penyedia tempat bagi sex live show.
karena ini adalah pertama kalinya melintasi jalanan tersebut, saya sampai dibuat shock dan hampir ga habis pikir sama hal-hal yang sudah dilegalkan oleh negara tersebut. sama halnya saat saya masih merasa canggung dengan legalitas tanaman ganja yang bisa saya liat di sepanjang pertokoan yang memang menjual barang haram tersebut.
I forgot, this is Europe. at list everything can be legal. how stupid thing I can imagine this situation.
Di red light district of Amsterdam ini sendiri hampir semuanya membuat saya selalu menundukkan kepala karena malu saat harus melintasi daerah tersebut.
pertama, malu pada jilbab yang saya gunakan dengan melintasi wilayah tersebut. dan kedua, malu pada diri saya sendiri yang notabenenya juga adalah seorang wanita yang melihat wanita-wanita lain dari culture yang berbeda, mempertontonkan dan menjual tubuh mereka pada sebuah bilik khusus berdinding kaca yang bisa dengan jelas kita lihat dari sepanjang jalanan di area tersebut. betapa jauh berbedanya culture yang ada membuat saya selalu mengucap syukur karena terlahir di Indonesia, dimana nilai-nilai ketimuran masih sangat di junjung dengan melindungi hak-hak kemanusian, batas moralitas juga masih terjaga, meskipun banyak kasus yang berkembang di kalangan anak muda Indonesia saat ini yang terlepas dari kontrol pergaulan.
![]() |
![]() |
Setelah selesai melintasi area tersebut, perjalanan kami juga dilanjutkan dengan menyusuri kawasan-kawasan kota tua Amsterdam yang memang sangat kaya akan sejarah. kanal-kanal di sepanjang jalan yang kami lalui juga menjadi saksi bahwa betapa kokohnya negara perairan yang dibangun oleh Belanda dengan "membuat daratnnya sendiri" itu. sebuah kota yang sangat terkenal jika dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di Belanda seperti Rotterdam ataupu Den Haag. kebanyakan orang akan langsung tertuju pada Amsterdam. meskipun faktanya, aktifitas politik dan kenegaraan lebih banyak terjadi di kota Den Haag.
Melintasi berbagai sudut kota Amsterdam, Hans juga sempat membawa kami dan menunjukkan sebuah mini house yang sudah sangat tua di kota tersebut. menjelaskan bagaimana sisi dari konstruksi bangunan yang menjadikan Amsterdam begitu menjadi sangat terkenal dengan model rumah yang berdempet-dempet dengan corak warna yang khas di pinggiran kanal.
![]() |
Mini house from 1696 |
![]() |
Hans... |
Lalu akhir dari perjalanan kami hari itu ditutup dengan sebuah dinner bersama disalah satu restoran yang ada di kota Amsterdam. karena merasa dari strata dan warna rambut yang sama, jadilah saya berkumpul di satu meja bersama teman-teman dari Indonesia ini :)
![]() |
Indonesia... Merdeka.. :D |
Assalamu'alaikum,,.
ReplyDeleteMau donk mbak ke Amsterdam nya...hehe,,,salam kenal yaa,,^^
di Holland kuliah di mana Mbak?
Waalaikumsalam wr.wb...
ReplyDeletewah maaf banget mbak comment nya baru kebaca. salam kenal juga buat mbak Rahmah :)
saya cuma homestay mbak di sini. hihi