AU PAIR

Postingan kali ini sengaja diberi judul dengan amat sangat tegas dan jelas mengenai AU PAIR. Kalian pernah dengar sebelumnya? Saya yakin diantaranya pasti sudah. Ada yang diantaranya sudah sangat akrab, baru-baru dengar, atau justru baru tau setelah nggak sengaja membaca postingan ini. Syukur-syukur kalian menemukannya pada deretan teratas pada mesin pencari google. Ehehe :)

Oke, semakin kesini, semakin banyak orang-orang yang mulai curious tentang apa sih Au Pair itu sebenarnya? beberapa diantaranya ada yang langsung comment pada postingan saya, ada yang kemudian meminta email buat tanya-tanya, dan ada juga yang langsung menemukan saya di facebook dan mengirimkan message ke inbox langsung. *Widiiiiih... hebat banget ne usahanya temen-temen semua ^^
Nah, kebanyakan dari mereka ini biasanya pernah mendengar dari teman sebelumnya, nggak sengaja baca, atau nggak sengaja juga melihat postingan foto-foto orang Indonesia yang lagi main bareng anak-anak bule atau yang lagi jalan-jalan bareng keluarga angkat mereka, tapi sejujurnya belum paham dengan apa, siapa, dan bagaiamana Au Pair ini.
So..... untuk menjawab rasa penasaran kalian semua (meski sebenarnya saya juga sudah pernah menuliskan ini versi abstraknya), maka postingan kali ini akan mencoba untuk menjelaskan lebih detil mengenai dunia Au Pair. Lebih tepatnya lagi saya akan sharing tentang pengalaman yang pernah saya alami selama menjadi ex-Au Pair di BELANDA.

Please be attention, it's a looong post guys!

*Teruntuk yang pada kepo kenapa saya pernah bisa tinggal di Belanda, bisa jalan-jalan keliling Eropa, meloncat ke Asia dan nyasar sampai Afrika, lalu memposting beberapa foto yang (maaf) membuat kalian jadi iri. This is all for you... *aseeek :D

1. APA SIH AU PAIR?

Istilah Au Pair ini, saya akui memang masih cukup asing di telinga orang-orang Indonesia. Nggak semua orang faham tentang bagaimana sebenarnya konsep dari program ini. *Itu semacam jadi TKW ya? atau jadi baby sister? atau TKW berpendidikan?... Aiiiih, itu beda kakaaaak :)

Supaya lebih mudah dicerna, bisa dibilang jadi Au Pair itu artinya kalian akan bekerja dengan sistem balas jasa di sebuah keluarga angkat (Belanda), tapi akan ada lebih banyak keuntungannya. Program ini diluar beasiswa seperti yang orang-orang bayangkan, juga bukan beasiswa dari kampus. Ini adalah murni program yang disediakan oleh pihak pemerintah UE, Amerika, dan juga Australia.

“An au pair (plural: aux pairs) is a domestic assistant from a foreign country working for, and living as part of, a host family. Typically, aux pairs take on a share of the family's responsibility for childcare as well as some housework, and receive a monetary allowance for personal use. Au pair schemes are subject to government restrictions which specify an age range usually from mid-late teens to mid to late twenties; some countries explicitly limit the scheme to females. In Europe, where the concept originated, aux pairs are only supposed to work part-time, and they often also study part-time, generally focusing on the language of the host country, but in the United States, they are permitted to provide full-time childcare. In 1969, the European Agreement on Au Pair Placement was signed, and it came into force in 1971.” (taken from the Wikipedia)

*Apa aja sih keuntungannya?

Pertama, kalian akan 'digaji' atau diberi uang saku setiap minggu/bulan (peraturan dari agency 340€ per bulan) oleh keluarga angkat kalian.

Kedua, kalian akan disediakan kamar sendiri (private space) dengan fasilitas yang cukup lengkap didalam rumah/apartement bersama mereka. Seperti Tv, Dvd, meja belajar, dan Laptop.

Ketiga, soal makan dan transportasi sehari-hari juga akan di tanggung oleh si tuan rumah (karena Belanda negara sepeda, jadi kalianpun akan punya sepedanya sendiri nantinya).

Keempat, kalian akan mendapatkan jatah liburan maksimal 2 hari dalam satu minggu, beberapa liburan panjang di setiap pergantian musim, atau liburan akhir tahun (tergantung kesepakatan yang akan dibuat diantara kalian nantinya). Nah, disinilah kesempatan untuk ngebolang itu terbuka lebar. Hehehe :D

Kelima, Au Pair itu dianggap sebagai bagian dari keluarga. Ingat, bagian dari keluarga! Jadi kalau mereka melakukan liburan keluarga, sesekali biasanya kalian juga akan diajak untuk ikut serta. Daaaan, kalian juga akan ditawari untuk bergabung dalam beberapa acara keluarga mereka agar lebih mengenal beberapa anggota lainnya maupun kolega para orang tua angkat kalian.
Keenam, nggak hanya kerja dan jalan-jalan, nantinya kalian juga akan mendapatkan kesempatan untuk sekolah bahasa di negara tersebut. Biaya sekolah juga tergantung kesepakatan diantara kedua belah pihak. Bisa jadi kalian yang membayarnya sendiri, bisa jadi juga dibayarin oleh keluarga angkat. Asik kan? ^^

Nah, sambil menikmati semua keuntungan yang sudah diberikan itu, feedback atau timbal baliknya adalah kalian akan mensharing budaya indonesia dan juga mempelajari secara serius budaya dan bahasa mereka, yaitu bahasa Belanda.
*Terus tadi katanya kerja balas jasa gitu ya? Hold on guys, pasti akan saya jelaskan bagian penting itu !

*Kerja yang seperti apa sih jadi Au Pair itu?

Jadi, kerjanya itu nggak ribet kok. Ini bukan kerja seperti TKW atau murni seperti babysister kebanyakan. Kerja jadi Au Pair itu seperti bermain dengan adik-adik angkat kita. Meski kita memiliki tanggung jawab atasnya selama beberapa jam dalam satu hari, tapi kalau kalian menjalaninya dengan fun, it's just like playing. Kalau saya dulu, adik asuh yang harus diurusi itu ada dua. satu balita, dan satu lagi berusia 10 tahun. Jadi, rutinitas yang dijalani itu seperti : membangunkan kakaknya, menyiapkan sarapan lalu mengantarkan dia ke sekolah. Sepulang sekolah, menemaninya makan siang dan mengawasi selama dia bermain atau menonton tv. Jika ada waktu les di luar rumah, saya yang juga harus mengantar dan menjemputnya kembali.

Sedangkan untuk si kecil, saya murni menjaganya dirumah, mengawasi makannya, dan main bersamanya. Setelah orang tuanya kembali dari kerja, maka tanggung jawab itupun lunas seketika. Disela-sela waktu kosong selama satu hari itu, saya juga membereskan kamar tidurnya dan melakukan beberapa loundry yang hanya sedikit jumlahnya (khusus perlengkapan anak-anaknya saja). Lalu dibeberapa hari sibuk sang orang tua, maka akan ada jadwal memasak yang harus saya lakukan untuk menyiapkan dinner bersama.

*Itu setiap hari?

Nggak dooong.. dalam 5 hari kerja itu, ada one day off khusus untuk pergi ketempat kursus bahasa. Kalau saya dulu jatuh dihari Rabu. Jadi, ritme kegiatan full di rumah itu hanya hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jum'at. *Terus waktu weekend ngapain? Ngebolang dong kakaaaaaaaaak ^^

*Berapa lama sih bisa stay di Belanda?

Untuk peraturan yang dikeluarkan oleh agency itu berkisar antara 6-18 bulan masa tinggal (Tiap-tiap negara punya aturan berbeda). Kalian bebas memilih lama waktunya, dan tergantung lagi dengan kesepakatn antara kedua belah pihak.


2. SIAPA SAJA YANG BISA IKUT AU PAIR?

Mostly of us adalah perempuan, karena untuk kegiatan yang seperti ini akan sangat jarang diminati oleh laki-laki. Tapi, nggak sedikit juga para open minded laki-laki yang mengikuti program ini. Mereka adalah orang-orang yang berani dan nggak malu dengan apa yang mereka lakukan. Lagian kalian kan nggak mencuri atau berbuat kejahatan, jadi kenapa harus malu. Iya nggak? Biasanya, para Au Pair laki-laki ini banyak diikuti oleh mereka yang memilih negara Jerman maupun Prancis sebagai tujuannya.

Lalu, batasan umur ternyata juga ditentukan oleh tiap-tiap negara, dan biasanya juga punya ketetapan yang beda-beda. Belanda sendiri membatasi antara umur 18-28 tahun, dan belum berkeluarga serta memiliki anak.

Jadi, kalau kalian :

• Adik-adik yang baru lulus SMA. Bingung antara mau lanjut kuliah, cari kerja, atau mau jalan-jalan menikmati kebebasan demi bernafas sejenak dari dunia belajar formal, kalian bisa memilih program ini sebagai opsinya. Kenapa? karena melalui program ini bisa membuka cara pandang kalian terhadap banyak hal. Lebih fokus lagi, kalian juga bisa sekaligus melatih bahasa asing dan memperdalamnya lagi. Nanti kalau sudah lewat masa 1 tahun jadi Au Pair dan kalian sudah jago bahasanya, maka kemungkinan untuk melanjutkan kuliah di negara tujuanpun terbuka dengan lebar. Asik kan?

• Teman-teman yang sudah tercatat sebagai mahasiswa di Indonesia. Bosan dengan rutinitas kampus yang itu-itu aja? Atau mau cari pengalaman di luar dunia kampus dan Indonesia? Ini juga bisa kalian pilih untuk menjawab permasalahan tadi (Ini juga yang terjadi dengan saya. haha). Nah, karena program ini diluar kampus dan memakan waktu yang cukup lama, maka kalian yang ada dalam lingkup ini harus benar-benar berani mengambil resiko. Cuti kuliah adalah pilihan terbaik. Tapi resikonya, kalian jadi akan terlambat untuk lulus dibandingkan dengan teman-teman angkatan kalian. Life is a choice guys, you better make a deal for it. and chance never comes twice.

• Kalian sudah lulus kuliah, tapi belum dapat kerja? Nggak usah panik, program ini juga bisa kalian pilih untuk mengisi kekosongan hari-hari kalian yang kesannya cuma itu-itu aja. Lagi pula, lulus kuliah umur juga belum lewat dari 28 kan? Udaaaah.. coba aja. Nggak ada yang salah dengan kata mencoba. Karena kita sendiri nggak pernah tahu gimana rasanya, serunya, perjuangannya, sebelum kita mencobanya sendiri. Pengalaman itu penting teman-teman :)

• Punya hobby Traveling yang anti mainstream? Ini juga bisa dijadikan pilihan yang menarik loh. Setuju kan kalau saat traveling bisa membaur langsung dengan penduduk lokal itu serunya jadi double? Kalau setuju berarti kita satu pemikiran. Nah, supaya traveling kalian bermanfaat dan bisa mendapatkan uang tambahan sebagai bahan bakar buat jalan-jalan, Au Pair is the best choie. Saya sendiri sudah bisa menjejakkan kaki di 3 benua berbeda dalam satu tahun. Terus, kalian kapan? ^^

3. KAPAN BISA BERANGKAT JADI AU PAIR?

Naaaaah... Au Pair is timeless. Artinya, jadi Au Pair itu nggak terbatas waktu. Setiap hari, minggu, bulan, maupun tahun, biasanya ada aja yang berangkat jadi Au Pair. *kok bisa? Iya bisa dooong.. !! Selagi kalian sudah memenuhi persyaratan untuk berangkat, ditambah kesepakatan berangkat juga sudah dibuat antara kedua belah pihak, maka kalian akan berangkat sesuai dengan waktu yang telah disepakati.

Tapi, kalau masalah kapan itu dikaitkan dengan waktu dan juga musim, maka untuk orang-orang Indonesia seperti kita ini lebih baik memilih waktu di musim-musim hangat (Spring) maupun panas (Summer). Kenapa? Biar kalian nggak kaget aja sama perbedaan cuaca exstrim disana. (biar noraknya juga nggak terlalu kelihatan juga sih. Hihihi ^^) 

4. BAGAIMANA SIH PROSEDURNYA?

Saya tahu, ini adalah pertanyaan yang paling penting dari ketiga pertanyaan awal tadi. Jadi, siap-siap untuk sedikit berpusing ria ya... (Baca do'a dulu sana biar makin afdhol. hehe)

The most important question is : program ini harus pakai skor toefl ya?
-> untuk negara Belanda, kalian nggak harus memenuhi standar toefl tertentu. Intinya kalian hanya dituntut untuk bisa berbicara bahasa inggris dengan baik. Hal ini akan dilihat/dinilai saat kalian melakukan wawancara langsung dengan pihak calon keluarga angkat dan dilihat dari bukti sertifikat bahasa inggris yang kalian miliki.
-> untuk negara Jerman maupun Prancis, kalian harus memiliki Goethe-Zertifikat A2 atau setara toefl yang menjadi syarat kalian untuk bisa diterima di negara tersebut. Kenapa? karena dikedua negara tersebut tidak menerapkan penggunaan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari. So, kalau kalian tertarik untuk menjadi Au Pair di negara tersebut, belajar yang rajin dari sekarang ya.. :)

Ada beberapa cara yang bisa kalian pilih untuk menjadi Au Pair, yaitu melalui Agency resmi Au Pair di Indonesia, maupun melalui website (personal) tanpa perlindungan agency. dua-duanya punya kekurangan dan kelebihan masing-masing tentu saja.

• Melalui Agency

Pendaftaran Au Pair melalui agency adalah opsi pertama yang bisa kalian pilih jika kalian tidak bisa dan tidak faham mengurus semuanya sendiri. Di indonesia kalian bisa menggunakan jasa agency Smiling Faces Indonesia yang berada di Jakarta, maupun agency Fitzemen di Bekasi. Kalian bisa mendaftarkan diri kalian sebagai Au Pair dengan membayar biaya agency kepada mereka. Setelah terdaftar, kalian akan dituntun untuk memenuhi berbagai persyaratan sebelum keberangkatan.

Mulai dari :

a. Persiapan pembuatan Paspor

b. Membuat Surat keterangan kesehatan (Bebas dari HIV, Hepatitis A, B, dan melakukan rontgen Thorax)

c. Membuatan SKCK Kepolisian

d. Legalisir akte kelahiran di Kementrian Hukum dan HAM Pusat, Kementrian Luar Negeri RI, dan Royal Netherlands Embassy Jakarta (Kalau kalian jadi Au Pair di Belanda)

e. Sertifikat kemampuan bahasa Inggris

f. Transkip nilai (jika kalian masih kuliah)

g. Surat rekomendasi dari orang tua, kampus (izin cuti)

h. Mengikuti psikotes secara online (berisi 250 soal berbahasa Inggris)

i. Mengisi medical form yang dilegalisir oleh dokter/dinas kesehatan

j. Mengisi School Reference Information (jika kalian masih kuliah)

k. Mengisi motivation Letter

l. Mempelajari manual book tentang dunia Au Pair (akan di tes lagi sebelum keberangkatan, biasanya akan ada soal yang juga harus dijawab)

m. Melengkapi berkas pembuatan Visa (jika semua syarat diatas sudah lengkap)

Kesemua syarat diatas akan diberitahu secara detil oleh pihak agency. Apa-apa yang kurang, apa-apa yang belum, dan segala perlengkapan lainnya. Kalian tidak perlu repot-repot untuk pulang balik ke Jakarta/Bekasi hanya untuk mengurusi semua perlengkapan tadi. Gunakan teknologi yang ada. Semua berkas akan bisa lebih cepat diselesaikan dengan bantuan teknologi.

Nah, kalau semuanya sudah lengkap, kalian harus mengumpulkan semuanya tadi kepada pihak agency untuk segera di proses pada tahap selanjutnya.

Tahap selanjutnya adalah pencarian keluarga angkat/host family. Disinilah letak kekurang efektifan dengan menggunakan agency menurut saya secara pribadi. Kenapa? Karena kita tidak bisa leluasa memilih keluarga mana yang benar-benar sreg di hati kita. Perkenalannya juga relatif singkat, karena biasanya kalian sudah lebih dulu excited untuk bisa segera keluar negeri (Trust me for this!). Kalau sudah begini, biasanya kalian akan cenderung mengabaikan untuk mengenal lebih dekat dulu dengan calon keluarga angkat kalian. Sikap seperti inilah yang harusnya kalian hindari. Karena walau bagaimanapun juga, kalian harus benar-benar mengenal betul keluarga seperti apa yang akan kalian hadapi di satu tahun kedepan. Jadi, nggak akan ada penyesalan akhirnya jika keluarga angkat kalian nanti ternyata nggak seperti yang kalian bayangkan.

Jika kalian mendaftar melalui agency, itu artinya jaminan keselamatan dan kehidupan kalian selama di Belanda sudah terjamin secara legal. Agency ini berada di bawah perlindungan asoisai IAPA (International Au Pair Association) dan BONAPA (Brance Organisatie Nederlandse Au Pair Agentschappen).

• Melalui Website (personal)

Opsi kedua yang bisa kalian pilih adalah mendaftar melalui website. Ada beberapa website yang menyediakan jasa ini jika kalian searching di google. Akan tetapi, berangkat dari pengalaman pribadi dan banyak orang, website yang paling populer dan memang sudah terpercaya ialah Aupair-World. Saya akan menjelaskan tahap-tahapnya secara garis besar.

1. Mulailah mendaftar as Au Pair dan melengkapi semua berkas yang ada tanpa terkecuali. Buat sejelas-jelasnya mengenai informasi apa yang akan kalian berikan pada akun Au Pair kalian. Tulis apapun yang membuat calon keluarga angkat yang melihat tidak banyak bertanya kembali. Tips dari saya, tulislah secara jujur tentang diri kalian sebenarnya. Jangan ada yang ditutup-tutupi.

Contoh, jika kalian muslim dan menggunakan jilbab seperti saya, maka tulislah bahwa kalian ini muslim, menggunakan jilbab, melakukan ibadah shalat, dan tidak makan dan minum yang haram. Nantinya, pihak calon keluarga yang melihat melalui website juga akan mempertimbangkan itu sebelum memilih kalian. Jadi, disini kalian tidak perlu menutup-nutupi apapun, dan kedepannya juga jadi lebih mudah karena segala informasi tentang kalian sudah diberikan diawal pengenalan. 

2. Kirimkan permintaan sebagai calon Au Pair mereka kepada profil keluarga yang kamu anggap cocok. Disini, kalian jangan sungkan/malu untuk mengirimkan family request sebagai calon au pair mereka. Kalau kalian tertarik, katakan saja dengan jujur. Nanti pihak calon keluarga akan menanggapi setelah mereka juga melihat profil kalian. (Jangan cepat putus asa jika banyak penolakan dari setiap permintaan yang kalian kirim). Dulu saya juga begitu, hampir dari 100 permintaan yang saya kirim, hanya 9-10 calon keluarga saja yang merespon positif. (Mungkin karena mereka tahu saya muslim berjilbab). Tapi akhirnya pencarian itupun berbuah manis. Saya mendapatkan keluarga angkat yang juga muslim. Alhamdulillah..

Ingat, rezeki itu nggak akan tertukar kok! Selalu berfikir positif aja jika kalian sudah mulai berputus asa, rencana Tuhan itu selalu indah teman :)

3. Tahap terakhir, jika sudah menemukan keluarga yang cocok, mulailah membicarakan banyak hal. Komunikasi yang intens menjadi kunci untuk kalian bisa lebih mengenal satu sama lain sebelum kalian benar-benar bertemu muka dan tinggal bersama. Inilah kelebihan yang kalian dapat jika kalian memilih untuk mencari dan mengurusi sendiri semua urusan tentang Au Pair. Kalian jadi bisa benar-benar yakin tanpa perlu rasa was-was untuk segera berangkat ke negara tujuan, karena kalian sendiri sudah mengenal mereka melalui komunikasi yang sudah terjalin. Baik itu via email, sosial media, maupun berinteraksi langsung via skype. 

PERHATIAN! Ditahap ini kalian harus benar-benar bertanya tentang banyak hal menyangkut bagaimana kehidupan kalian nantinya disana. Mulai dari : Jam kerja, uang saku, aktifitas sehar-hari, biaya kursus, biaya ticket pesawat PP dan juga Visa, maupun hak berlibur kalian. Jadi, jangan malu untuk menjadi orang yang banyak bertanya ya....

*terkadang kepo itu diperlukan sodara-sodara ^^ 

Mengapa saya mengetahui dua hal ini?

Berangkat dari pengalaman, saya memang melewati dua fase di atas. Pertama saya menemukan keluarga terlebih dahulu melalui website. Kedua, ternyata pihak keluarga menganjurkan saya untuk mendaftar melalui agency agar semua urusan berjalan lebih mudah dan terkoordinir. So, dapat infonya jadi double, dan tingkat kepercayaan saya untuk memilih keluarga ini serta intensitas komunikasi juga berjalan dengan baik. Jadi nggak ada tuh istilahnya ketakutan jadi TKW atau babysister sebelum berangkat ke Belanda. Alhamdulillah.. Semuanya dipermudah sama Allah :)

5. SARAN

• Open minded. Jangan berpikiran sempit terlebih dahulu dalam memaknai Au Pair. Terlebih lagi kalau kalian menjadikan gengsi sebagai tolak ukur dalam langkah hidup kalian. Berfikirlah terbuka teman-teman, pelajari hal-hal baru yang positif dalam setiap jengkal perjalanan kalian. Emangnya mau cuma begitu-begitu saja? Helooooow... Dunia itu masih cukup luas untuk kita jelajahi. Ada berbagai macam jenis, karakter, sikap, budaya, dan bahasa diluar sana yang patut kalian ketahui. Ada banyak pula tempat-tempat menakjubkan yang telah Allah ciptakan dan sayang untuk disia-siakan begitu saja. Jadi, mulai ubahlah cara berfikir kalian tentang konsep 'mengenal dunia'. Bukankah dalam ajaran agama Islam juga diajarkan tentang konsep keseimbangan? Salah satunya ialah keseimbangan dunia dan akhirat. Kedua-duanya perlu untuk kita ketahui dan gali ilmunya. Akan ada banyak ilmu diluar sana yang akan kalian dapat. Terlebih lagi jika kalian bisa mengambil sisi positifnya untuk melakukan perubahan yang lebih baik dalam hal apapun. :)

• Nekat. Nekat. Nekat. Saya adalah salah satu orang yang melakukan trik ini. Saat memulai kuliah, saya sudah bertekad untuk tidak mau menyelesaikan kuliah terlebih dahulu jika belum keluar negeri. Apapun caranya itu. Nekat? Iya. Karena jujur saja saya sendiri nggak pernah tahu dengan cara apa nantinya takdir akan membawa saya untuk mewujudkan mimpi nekat saya tadi. Atas keyakinan yang kuat, ditambah usaha dan juga do'a yang nggak kalah getolnya dilakukan terus menerus, akhirnya Allah memberikan jalan itu melalui program Au Pair ini. What a wonderful way that Allah gives to me, right?

• Mulailah untuk menabung dari sekarang. Jika kalian ingin melakukan perjalanan yang tidak dekat, maka salah satu persiapan yang harus dilakukan adalah menabung. Dari dulu, saat kita masih anak-anak, orang tua maupun guru-guru disekolah tidak henti-hentinya mengingatkan kita untuk gemar menabung. Ternyata nasihat itu memang berfungsi. Kalian nggak mau kan kalau saja tiba-tiba mendapat kesempatan emas seperti ini, tapi kalian sendiri nggak punya persiapan 'dadakan' untuk itu. So, menabunglah dari sekarang!

• Bijaklah dalam beradaptasi. Kalau sudah sampai di negara tujuan, hal paling penting yang harus kalian lakukan adalah segera beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Ada begitu banyak perbedaan ataupun culture shock yang akan kalian hadapi disana. Tugas kalian adalah segera mungkin mampu membaur dengan lingkungan sekitar dan selalu memberikan hal-hal baik kepada sesama. Percaya deh, orang baik itu akan selalu ketemu orang yang baik kok. Jadi dimanapun kalian berada, kalau kalian pandai beradaptasi dengan baik, maka lingkungan barupun akan menerima kalian dengan baik pula.

• Kalau kalian tidak betah.. Ini adalah kasus-kasus yang sering terjadi di awal kedatangan. Biasanya yang belum mampu beradaptasi dengan baik, akan menemukan masalah seperti ini. Kasusnya sepele, kangen sama suasana Indonesia. Tapi, bukan hal yang nggak mungkin juga ada kasus-kasus lain yang membuat kalian jadi benar-benar ngerasa nggak betah. Contoh realnya, kalian nggak betah dengan kehidupan ataupun ritme kerja bersama keluarga angkat kalian. Jika sudah kejadian seperti itu (Keluarga angkat kasar, banyak nyuruh yang diluar kesepakatan, nggak di kasih uang saku), maka kamu berhak melaporkan mereka ke agency yang membawa kamu ke Belanda (untuk Smiling faces agency, kantornya ada di kota Rotterdam Central), atau jika belum juga ada hasil seperti yang kalian harapkan, kalian bisa langsung ke KBRI Indonesia untuk Belanda yang ada di kota Den Haag. Insya Allah semua masalah akan bisa diatasi.

• Laporan ke KBRI. Berangkat dari kasus diatas, maka sebaiknya sebelum semua itu kejadian, kalian juga harus tetap melaporkan diri terlebih dahulu ke KBRI diawal kedatangan ke Belanda. Fugsinya untuk apa? Untuk mendata bahwa ada warga Indonesia yang berprofesi sebagai Au Pair menetap disana selama satu tahun. Jadi, kalau ada apa-apa, kalian akan mudah untuk diproses.

• Nikmati kesempatan terbaik yang kalian punya. Bisa berada jauh dari Indonesia adalah sebuah kesempatan yang nggak semua orang bisa dapatkan. Apalagi jika kalian bisa menggunakan kesempatan itu untuk melakukan hal-hal baik dalam hidup. Jangan dulu berfikir untuk segera pulang kalau kalian memang terkena syndrom homesick yang lumayan akut. Bertahanlah. Allah telah membawa kalian sejauh ini pasti bukan tanpa maksud. Ia menahan kalian agar mau membuka mata lebih lebar dan mau mengambil pelajaran disetiap perjalanan kalian.

6. KESAN

Satu kalimat yang hanya bisa saya ungkapkan atas semua kesempatan dan nikmat hidup yang telah saya dapatkan sejauh ini. "That was my amazing experience that I ever have in my life". Nggak ada yang lebih indah lagi dari rasa syukur itu sendiri. Sebab kepuasan akan benar-benar terasa saat kita mau bersyukur atas apa yang sudah kita dapatkan.

Saya sudah melalui perjalanan ini,

Sekarang waktunya kalian untuk berjuang...!!! 

Zaanche Schans, Belanda

Paris, Prancis

Istanbul, Turki

Marakech, Moroko