Belgium.. My first solo traveling in Europe
Alhamdulillah, ternyata minggu ini aku berkesempatan benar-benar menginjakkan kaki di negara tetangga tersebut.
Belgia.
Trip solo traveling ini sebenarnya sudah lama direncanakan. setelah berbagai cancel di beberapa weekend, sekaligus mengecek keuangan juga, akhirnya aku bisa berangkat di penghujung bulan September.
Belanda-Belgia memakan waktu perjalan yang tidak begitu lama. tergantung dari mana dan menuju kemana rute perjalanan kita. aku sendiri, karena tinggal di Zwolle yang sudah hampir menjadi ujung atas Belanda itu harus berangkat pagi-pagi menuju ke "kota bawah" Roosendaal.
berangkat pukul 07.19 pagi, aku sampai di Roosendaal pukul 10.11
dari Roosendaal, aku harus berganti kereta milik Belgia. keretanya sendiri terus terang sedikit tidak terawat jika dibandingkan dengan kereta milik Belanda. bagian dalamnya juga terasa lebih sempit.
10.40 keretaku berangkat menuju Belgia. sedangkan rute perjalananku sendiri hari itu adalah Antwerpen-Brussel- dan berhenti di Gent.
Untuk sebuah rute perjalanan, harga yang ditawarkan oleh kereta juga bermacam-macam. kita bisa menggunakan ticket Belanda dengan membeli rute Brussel Zone di http://www.ns.nl/. dari situ kita pasti akan melintasi beberapa stasiun kecil dan berhenti di stasiun-stasiun besar seperti Antwerpen, Brussel Midi, dan Brussel Central. itu adalah beberapa stasiun kereta besar yang ada di Belgia. atau kita juga bisa memesan ticket secara online melalui kereta milik Belgia di http://www.belgianrail.be/. terdapat banyak sekali jenis ticket dari kedua link tersebut. tergantung lagi dan disesuaikan dengan keperluan kita.
Berada di dalam kereta Belgia mulai terasa sedikit asing. bukan karena orang-orangnya, tetapi karena bahasa yang mereka gunakan. itu karena aku sendiri sudah mulai terbiasa dengan bahasa dutch yang selalu aku dengar setiap hari disini.
karena Belgia adalah sebuah negara yang terletak di bagian barat benua Eropa dan sekaligus merupakan negara angota pendiri Uni Eropa dan menjadi ibukota Uni Eropa, maka bahasa resmi yang digunakan oleh negara tersebut adalah Perancis, Jerman, dan Belanda.
Oke, pantes aja kalau aku mulai rada bingung saat dengar mereka ngobrol di dalam kereta. @.@
Lanjut...
Keretaku berangkat dan akhirnya berhenti di Antwerpen.
begitu keluar dari kereta, aku langsung di buat kagum dengan arsitek stasiun 4 lantai tersebut. wow... that's a bigger station. dan masih dengan gaya gothic arsitektur Eropanya, menjadikan stasiun tersebut benar-benar terlihat megah dan mewah dari berbagai sisinya.
![]() |
Bagian dalam stasiun |
![]() |
Bagian luar stasiun |
Bangunan yang ada di kota Antwerpen sendiri juga terlihat megah dengan berbagai jenis modelnya. ramainya pusat kota yang hampir dipenuhi dengan pusat-pusat perbelanjaan dan berbagai resto benar-benar menggoda iman bagi seorang solo traveling seperti ini.
selama hampir 3 jam disana, aku memutari kota Antwerpen dengan berjalan kaki. semua aku jelajahi sebisaku dan semampuku. meskipun sebenarnya waktu yang sedikit itu belum cukup jika digunakan untuk mengitari seluruh kota sebesar Antwerpen.
sempat menyaksikan berbagai macam pertunjukkan jalanan juga menjadi penyemangat tersendiri untukku. karena terus terang aku adalah tipikal orang yang sangat menyukai musik-musik yang dimainkan oleh seniman-seniman jalanan. intinya, apapun yang berhubungan dengan seni dan olahraga, itu bisa membuatku menghentikan langkah kakiku sejenak :)
![]() |
![]() |
di dalam kereta, aku duduk didepan seorang wanita bernama Ibtisam. bagaimana aku mengenalnya terjadi saat sang kondektur kereta menginformasikan rute perjalanan kami sore itu.
sang kondektur berbicara bahasa Belanda dengan logat yang lucu. dia tertawa, dan akupun yang notabenenya bukan orang Belanda ikut tertawa. karena memang terdengar aneh.
"Hahaha... He's not dutch people. his voice like a chinese man" Ibtisam memulai pembicaraan kami.
"Ya, I think so. just wait until he come to us for check the ticket. we will know then" akupun menimpali perkataannya.
dan tidak berapa lama kemudianpun akhirnya sang kondektur datang kearah kami.
and you know what? He is from a black skin. Hahahaha... kamipun kembali tertawa.
lalu setelah itu, pembicaraan kamipun meluas ke berbagai topik, dan harus berhenti saat kereta kami juga berhenti.
Di Brussel aku juga masih mengitari sekitaran centrum of Brussel. masih bermodalkan jalan kaki dengan semangat yang tersisa, aku menapaki jejak-jejak kota tersebut.
ada yang berbeda dari kota ini. Ya.... Permukaan tanahnya tidak serata kota Antwerpen, apalagi seperti Belanda yang super flat.
Brussel memiliki permukaan tanah yang berbukit. itu sebabnya mengapa ia bisa terlihat cantik bila dilihat dari ketinggian. apalagi dikala hari sudah menjelang malam. kita bisa melihat sunset yang tenggelam dengan indahnya dan berganti dengan cahaya lampu-lampu malam. Indah. hampir sama seperti Turkey, tapi tidak seindah Turkey :)
Harusnya hari itu aku bisa menjelajah Brussel lebih lama lagi dikarenakan keretaku menuju ke Gent berangkat menjelang malam. akan tetapi dikarenakan daya kaki yang sudah mulai gontai dan ditambah perut yang sudah mulai berdendang, akupun memutuskan untuk menunda kebeberpa destinasi awal. tapi akan tetap aku tuju keesokan harinya.
maka dengan alasan tersebut, akupun memutuskan untuk berangkat ke Gent dan bertemu dengan seorang mahasiswa Indonesia yang dengan baiknya memberiku tumpangan untuk menginap di kosnya.
Namanya mbak Ibti. dia adalah mahasiswa yang tengah menempuh masternya di Ghent University. kami bertemu di stasiun pukul 8 malam. dia menjemputku lalu mengajakku untuk melihat kota Gent di malam hari. katanya, Gent cantik kalau malam hari. dan benar.. Gent memang cantik malam itu :)
kamipun akhirnya berjalan disekitaran central. menikmati kemerlap cahaya lampu yang terpancar dari dinding-dinding bangunan kokoh nan tua bak kastil kerajaan, dan pantulan cahaya yang timbul dari atas air ditepian kanal kota tersebut menjadikan malam itu terasa sempurna. hanya saja dinginnya hembusan angin yang terasa hingga menusuk tubuh mengagalkan kesempurnaan tersebut.
kamipun menepi menuju sebuah bangunan terbuka yang di isi oleh beberapa orang yang tengah asik berdiri dan mengitari piano.
Great... I found music on the street again. what a wonderful these day.
lalu alunan piano itu, menghalangi dingin ini.
Setelah hari mulai semakin malam, kamipun memutuskan untuk pulang.
dan sesampainya di rumah, panasnya spaghetti berbaur sambal terasi yang kami buat menenangkan istirahat kami malam itu.
benar-benar nikmat :)
Keesokan harinya, aku memutuskan untuk mengambil rute pulang, karena hari itu aku harus menyelesaikan destinasi di kota Brussel yang sempat tertunda sebelumnya.
Setelah berjalan di beberapa spot penting yang ada di kota Gent dan udah pasti wajib foto itu, akupun berpisah dengan mbak Ibti. dia mengantarku hingga ke stasiun Gent sint-pieters dan kamipun berpisah disana.
and for all, I like Gent.
![]() |
Tuan rumah Gent ;) |
![]() |
![]() |
Kembali ke Brussel, keretaku dari Gent berhenti di Brussel central. tujuanku hari itu adalah untuk melihat Antomium. sebuah monumen setinggi 103 meter yang di bangun di Brussel dalam rangka Expo '58, sebuah World's Fair pada tahun 1958. Monumen ini berbentuk kristal besi yang diperbesar 165 miliar kali.
Wooooow.... kerennya udah pasti jadi 165 miliar kali juga tu. hahaha :D
Untuk menuju ke Antomium sendiri aku harus beberapa kali mondar-mandir tanya sana-sini karena aku memang ga tau alamat persis kesananya menggunakan apa. dan orang yang aku tanya beberapa kali mereka bilang ga tau atau aku bertanya kepada orang yang juga sama-sama baru datang ke Belgia alias turis. Cakeeep...
tapi itu semua tidak memudarkan semangatku untuk sampai disana. meskipun akhirnya aku harus naik kereta kembali ke Brussel Midi, dan harus disambung lagi menggunakan metro untuk sampai di tempat tujuan.
Dalam perjalananku menuju Brussel Midi, aku bertemu dengan dua orang backpacker yang berasal dari Moscow. kami sama2 berdiri di dalam kereta karena memang tujuan kami yang sama dan berjarak dekat, sekitar 7 menit menggunakan kereta.
melihat kondisi yang sama seperti itu dan diawali dengan kebingungan mereka berdua hingga berakibat bertanya alamat kepada orang yang sama-sama baru pertama kali ke Belgia, yaitu aku, akhirnya kamipun terlibat obrolan singkat. hingga timbul satu pertanyaan dari salah seorang diantara mereka.
"did you travel alone to Belgium"?
"Ya.. I did, why not? we never alone in this world exactly, right?
mereka berdua tersenyum... "you're right, and you're so brave. I like you"
akupun kemudian ikut tersenyum.
sayangnya obrolan sesama traveler itu juga harus diakhiri seiring dengan tujuan kami yang berbeda. then they said... "Success for you, bye"
"You too, bye"
Keluar dari kereta, aku harus bertanya lagi kepada orang disekitar tempat tersebut bagaimana aku bisa menuju ke Antomium dan menggunakan apa. lalu setelah mendapat petunjuk arah dari polisi setempat, akupun bergegas menuju lantai bawah stasiun kereta yang ternyata juga terdapat stasiun metro di dalamnya.
alhasil, dari stasiun Brussel Midi aku harus menggunakan metro nomer 6 kearah "Koning Boudewijn/Roi Baudouin" dan berhenti di "Heysel/Heizel".
setelah mengantri ticket metro, akupun dibingungkan lagi dengan bagaimana caranya menggunakan ticket kertas tersebut. maklum, ini adalah pengalaman pertama untukku. jadi ya sedikit norak memang. sampai akhirnya seorang pemuda yang ada dibelakangku memberi tahuku bagaimana cara menggunakannya.
"Pardon miss... bla bla bla" *menggunakan bahasa perancis
"Oke... Merci" (udah kayak ngerti aja apa yang diomongin sama orang tadi. Hahaha)
dan karena inilah kebingungan itu bermula....
![]() |
Mesin pengecek tiket |
![]() |
Rute di dalam metro |
![]() |
Arah metro |
and finally, I got what I want.
Antomium......
![]() |
Atom.. Atom.. Atom.. |
Dirasa cukup bereksplore sambil berfoto ria di Antomium, akupun memutuskan untuk kembali ke Brussel central. disana masih ada satu lagi yang harus kutemukan, yaitu Manneken Pis.
Manneken Pis adalah markah tanah terkenal di Brussels. Manneken Pis adalah air mancur dengan patung perunggu berbentuk anak lelaki telanjang yang sedang pipis. letak patung kecil itu sendiri berada di sekitaran centrum of Brussel. dan aku sempat beberapa kali mondar-mandir untuk menemukan patung unyu tersebut.
dan alhamdulillah, akhirnya ketemu juga. berbarengan juga dengan ditemukannya patung lain yang juga sama terkenalnya.
![]() |
![]() |
Dan dengan ditemukannya destinasi terakhir perjalananku hari itu, maka aku harus kembali pulang ke negara asal dimana aku tinggal untuk satu tahun tersebut.
berangkat pukul 19.30 malam dari Brussel, ganti kereta lagi di Antwerpen, lalu kemudian ganti lagi di Roosendaal, akhirnya akupun sampai dirumah pukul 23.50.
dan tema perjalanan kali itu akhirnya adalah "Tepar"
Haaaah... Home sweet home.
Akhirnya, September tahun ini ditutup dengan pengalaman pertamaku melakukan solo traveling. It was my first great experience.
menyenangkan. dan menimbulkan efek ketagihan.
dan untuk bulan-bulan berikutnya, aku sudah menyiapkan list untuk perjalanan yang lebih seru lagi. semoga saja selalu diberi kesehatan, kemudahan, dan rezeki yang cukup untuk mewujudkan itu semua.
Amin.. Amin.. Ya Rabbal 'alamin :)
Amin.. Amin.. Ya Rabbal 'alamin :)
Keyyennnnnnnnnnnn. I wanna.......
ReplyDeleteIhihihi.... mari sini susul :)
ReplyDeletemantap ui...:o
ReplyDeleteEhehehe... Biasa aja bg ucup :D
ReplyDeleteNia... ajak lah diriku ke sana,, hehee
ReplyDeleteMariii hayuuuk... diajak ne :-P
ReplyDelete