Maybe it's you !

Aku baru saja menyelesaikan lembar terakhir buku Bulan Terbelah di Langit Amerika karya mbak Hanum Salsabiela Rais dan suaminya Rangga Almahendra. Sebuah buku yang kembali berhasil membuatku terkagum-kagum setengah mati dengan kisah yang mereka berikan. Jika dulu 99 Cahaya di Langit Eropa berhasil memberi pecutan tersendiri untukku, salah satunya adalah alasan mengapa aku bisa sampai di Belanda waktu itu, maka mungkin bukunya kali ini telah memberi suntikan lain dalam fikiranku tentang apa yang akan aku lakukan di beberapa tahun yang akan datang. Setidaknya, melalui buku ini pula aku memiliki gambaran tentang banyaknya pengetahuan yang sejatinya belum aku ketahui.

Duo sosok maut sang inspirator. Jujur, aku jatuh cinta dengan keduanya. Pasangan paling keren ini mampu membuatku iri setengah mati dengan kisah-kisah dan pengalaman yang mereka hadirkan. Tentang bagaimana hebatnya mbak Hanum yang pernah menjadi wartawan di salah satu surat kabar kota Wina, Austria. Juga cerdasnya mas Rangga yang berkesempatan mengejar gelar s-3 nya di WU Vienna dan menjadi asisten profesornya kala itu. Cerita-cerita yang mereka sajikan juga terbungkus rapi dan kian menarik dengan bumbu-bumbu perjalanan serta romantisme pasangan suami-istri yang mereka bangun di luar negeri. What an awesome couple I thought! Sesuatu yang sempat kuimpikan saat nanti aku telah memiliki pendamping hidup. Berada di luar negeri, menjalani kehidupan yang 'bukan indonesia' dengan segala situasinya, menjadi pasangan pejuang ilmu dunia dan akhirat bersama, serta menghabiskan waktu luang dengan menjajali tempat-tempat penuh sejarah di belahan bumi Allah yang lain. Subhanallah.. I couldn't imagine how it will be really happen in my life. Sesuatu yang sampai saat ini hanya bisa kubayangkan terlebih dahulu. Can I?

Ruang imajinasiku bermain-main menjelajah waktu. Sesuatu yang belum aku ketahui tentang hakikat kepastiannya. But who's know? Allah is always have His own surprise.
Detik-detik di sepertiga sore. My future husband, dengan raut muka lusuh setelah pulang dari tempat kerjanya mengetuk pintu apartment kami dan berujar salam. Lalu aku yang tengah asik dengan layar laptop mengejar deadline tulisan sisa perjalanan beberapa waktu lalu berlari menyambut kedatangannya dengan senyum terbaik yang mengisyaratkan bahwa suamiku sudah pulang itu bersemangat menghampirinya.
"how was your day honey?" aku seperti biasa akan selalu bertanya tentang bagaimana perjalananmu menghabiskan waktu setiap hari di luar sana tanpaku. Lalu kemudian sebuah jawaban dari sosok kurang romantis sepertimu akan berujar diluar dugaanku. "It's always bad without you sweetheart". Aku tertawa, begitupun kamu. Itulah cara kita membunuh penat saat harus berpisah beberapa saat karena disibukkan dengan urusan yang saling menyita waktu. Hingga kemudian kitapun bergantian membagi cerita setiap harinya di meja makan yang telah kuisi dengan sajian menu alakadarnya berbumbu rasa cinta didalamnya.
Lalu detik-detik itu berubah. Berhenti bersamaan dengan cerita yang telah kubuat sendiri. Aaaaah... Indahnya berkhayal :)

Aku hanya bisa membayangkan, setidaknya sampai cerita ini kutuliskan setelah buku tadi kulumat habis hingga lembar-lembar terakhirnya. Keluarga kecil yang akan dibangun dengan landasan kehausan akan ilmu dunia dan akhirat, keluarga kecil yang memulai perjalanannya dengan perjuangan di tanah rantaun, keluarga kecil yang pada akhirnya juga akan mengantarkan kami semakin dekat kepada Sang Penciptanya.

Gadis penyuka traveling ini tentu saja akan sangat senang menjalani hidupnya bersama sang imam. Dengan panduan tepat serta navigator yang baik, setidaknya akan mampu membawaku mengunjungi tempat-tempat terbaik yang mungkin tidak pernah terfikirkan sebelumnya. Bersama orang yang juga belum pernah terbayangkan, rasanya sudah bisa digambarkan bagaimana itu semua akan berjalan kedepan. One biggest secret, I always imagine how it will be happen in the future before that really happen in the past. Mereka sering berkata, apa yang kamu fikirkan dengan harap secara terus menerus tentang sesuatu, maka itulah yang akan kamu dapatkan. Jika benar semua itu terjadi, maka di perjalanan nanti aku akan meminta untuk tidak melakukannya sendirian. Aku ingin seperti mbak Hanum dan mas Rangga. Aku ingin bersamamu. Menjejak bumi Allah bersama orang yang sudah halal untuk dimiliki, menggali ilmuNya dengan sepaket kisah traveling di penjuru dunia.

Dear no one, maybe it's you ! :)


Comments

  1. nantilah kita jalan" ya.... hehehehe

    ReplyDelete
  2. Jalan2 kemane wak? kantin kampus kite ke? Ahahaha

    ReplyDelete
  3. ke eropa amerika lah wak..... u gx bilang mungkin kamu... jd mungkin gx itu aku... hahahahahahaha

    ReplyDelete
  4. Selesaikan kuliah dulu.. Jangan keseringan bershatohat. Hahaha

    ReplyDelete
  5. hehehehe... lw aku shatohat, bukan age ke eropa, atau amerika,, tapi ke nirwana......

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

AU PAIR

Words of affirmation

Turkey, dan Yang Perlu Kamu Tahu !